Category: Fisika

  • Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Turunan + Dimensinya

    Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Turunan + Dimensinya

    Dari pengertian besaran pokok dan besaran turunan, dapat diketahui bahwa besaran terbagi menjadi dua kelompok. Kemudian, setiap besaran pokok dan besaran turunan juga memiliki contoh-contohnya tersendiri.

    Setiap besaran dan satuannya menjadi standar pengukuran dalam berbagai macam aktivitas sehari-hari. Panjang, waktu, dan massa merupakan tiga contoh dari besaran pokok. Bagaimana dengan besaran turunan?

    Besaran dan Satuan

    Besaran-Pokok

    Dalam fisika, besaran adalah sesuatu yang bisa diukur dan memiliki satuan serta nilai besaran (besar). Sementara satuan merupakan sesuatu yang bisa dipakai sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) adalah satuan hasil konferensi mengenai berat dan ukuran, oleh ilmuwan di Paris.

    Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Turunan

    Besaran Pokok

    Besaran-dan-Satuan

    Untuk saat ini, yang akan dibahas adalah pengertian besaran pokok dan besaran turunan saja. Besaran pokok merupakan besaran yang dipakai sebagai dasar dalam menentukan besaran lain. Satuan untuk besaran ini adalah satuan pokok yang sudah disepakati dahulu oleh para ilmuwan.

    Sifat besaran pokok adalah bebas, maksudnya adalah bukan tergantung pada besaran pokok yang lain. Ada tujuh besaran pokok dalam fisika, di antaranya adalah sebagai berikut.

    NO.BESARANSATUAN
    1.Panjang (l)meter (m)
    2.Massa (m)kilogram (kg)
    3.Waktu (t)sekon (s)
    4.Temperatur (T)kelvin (K)
    5.Kuat arus (I)ampere (A)
    6.Intensitas (In)candela (cd)
    7.Jumlah zat (n)mol

    Besaran Turunan

    Besaran-Turunan

    Besaran turunan merupakan besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Satuan untuk besaran turunan disebut satuan turunan. Satuan turunan diperoleh dengan menggabungkan satuan-satuan dari besaran pokok. Berikut ini adalah contoh besaran turunan.

    NO.BESARANSATUAN
    1.Luas (A)m2
    2.Kecepatan (v)m/s
    3.Percepatan (a)m/s2
    4.Massa jenis (ρ)kg/m3
    5.Gaya (F)N
    6.Tekanan (P)Pa

    Dimensi

    Dimensi

    Setelah membahas pengertian besaran pokok dan besaran turunan, pemaparan tentang dimensi adalah hal yang harus dipahami berikutnya. Dimensi merupakan cara besaran disusun berdasarkan besaran-besaran pokoknya.

    Pada SI, terdapat tujuh besaran pokok yang memiliki dimensi, sementara dua besaran pokok sisanya tidak berdimensi. Cara menulis dimensi dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, kemudian diapit dengan tanda kurung persegi.

    NO.BESARANDIMENSI
    1.Panjang[L]
    2.Massa[M]
    3.Waktu[T]
    4.Temperatur[θ]
    5.Kuat arus[I]
    6.Intensitas[J]
    7.Jumlah zat[N]

    Berdasarkan tabel tersebut, dimensi untuk besaran lain dapat dicari pula dengan cara perhitungan biasa. Untuk perkalian, pada dimensi umumnya memakai tanda pangkat positif. Pun sebaliknya, pembagian ditulis dengan pangkat negatif. Dimensi sendiri memiliki fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut.

    • Analisis dimensional merupakan cara dalam menentukan satuan besaran turunan dengan cara memperhatikan dimensi dari besaran terkait.
    • Menunjukkan kesetaraan sejumlah besaran yang sekilas terlihat tidak sama.

    Instrumen Pengukuran

    Dalam aplikasi pengertian besaran pokok dan besaran turunan, maka berkaitan pula dengan aktivitas mengukur yang memerlukan alat atau instrumen berbeda-beda. Di bawah ini adalah beberapa instrumen pengukur untuk panjang, massa, dan waktu.

    1. Alat Ukur Panjang

    Alat-Ukur-Panjang Pengertian besaran pokok

    Pada tabel-tabel sebelumnya, terdapat contoh besaran pokok dan besaran turunan yang mengandung satuan panjang (meter). Berikut ini adalah beberapa instrumen pengukurnya.

    a. Mistar

    Umumnya mistar dikenal dengan sebutan penggaris. Skala terkecil mistar biasanya adalah 1 mm atau 0,1 cm. Ketelitian pengukuran mistar adalah 0,5 mm atau sama dengan setengah skala terkecilnya. Saat melakukan pengukuran, sebaiknya arah pandangan tepat pada posisi objek yang akan diukur.

    Maksudnya, arah melihat harus tegak lurus dengan skala mistar dan objek. Apabila arah pandangan kurang tepat, hasil pengukuran nantinya dapat keliru; lebih besar atau lebih kecil.

    b. Jangka Sorong

    Jangka sorong memiliki dua bagian, yakni rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang pada rahang tetap adalah skala utama, sementara yang ada pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier–diambil dari nama penemu alat ini, yaitu Pierre Vernier dari Perancis.

    Skala utamanya memiliki dua skala, dalam cm dan mm. Sementara skala nonius memiliki panjang 9 mm yang terbagi dalam 10 skala, sehingga perbedaan satu skala nonius dan skala utama adalah 0,1 mm atau 0,001 cm. Alat ini lebih cocok untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, serta kedalam tabung.

    c. Mikrometer Sekrup

    Mikrometer sekrup kerap dipakai untuk mengukur tebal benda-benda yang tipis serta mengukur diameter benda-benda bulat berukuran kecil, seperti mengukur tebal kertas dan diameter kawat. Alat ini terbagi menjadi dua bagian, yakni poros tetap dan poros ulir.

    Skala panjang yang ada di poros tetap adalah skala utama, sementara yang ada pada poros ulir adalah skala nonius. Skala utamanya menggunakan ukuran dalam mm, sementara skala nonius terbagi menjadi 50 bagian, sehingga satu bagiannya bernilai 1/50 x 0,5 mm atau 0,01 mm.

    2. Alat Ukur Massa

    Alat-Ukur-Massa

    Massa sebagai salah satu besaran yang muncul pada pengertian besaran pokok dan besaran turunan adalah besaran untuk menyatakan banyak zat yang ada pada suatu benda. Massa setiap benda adalah sama di mana pun benda itu diletakkan.

    Satuan Internasional untuk massa adalah kilogram. Alat ukurnya adalah neraca, yang terdiri dari beberapa jenis, seperti neraca ohauss, neraca langkan, neraca tekan, neraca lengan, neraca badan, serta neraca elektronik. Tiap neraca mempunyai fungsi spesifik yang berbeda-beda.

    Neraca yang umum dijumpai adalah neraca tiga lengan dan empat lengan. Neraca tiga lengan memiliki lengan terdepan dengan adanya angka satuan dan sepersepuluhan, lengan tengah adalah angka puluhan, sementara lengan terbelakang adalah angka ratusan.

    3. Alat Ukur Waktu

    Alat-Ukur-Waktu Pengertian besaran pokok

    Satuan untuk besaran waktu adalah detik atau sekon. Alat ukur yang kerap dipakai adalah jam atau arloji. Sementara untuk mengukur selang waktu pendek biasa memakai stopwatch yang memiliki ketelitian hingga 0,01 sekon.

    Melalui pengertian besaran pokok dan besaran turunan, dapat disimpulkan bahwa besaran turunan merupakan perluasan dari beberapa besaran pokok yang digabung. Kegunaan tiap besaran berbeda-beda, tergantung pada apa yang akan diukur nantinya.

  • Pengertian Dioda + Prinsip Kerja, dan Jenis-jenisnya

    Pengertian Dioda + Prinsip Kerja, dan Jenis-jenisnya

    Salah satu komponen yang penting dalam rangkaian elektronika adalah dioda. Dioda merupakan salah satu konduktor yang dapat digunakan untuk penghantar arus listrik. Sebelum menggunakan komponen ini, dapat mencari informasi tentang pengertian dioda.

    Agar dioda dapat digunakan dengan baik. Selain itu juga perlu mengetahui informasi lain mengenai dioda. Untuk itu, artikel ini akan membahas berbagai informasi dioda, mulai dari pengertian dioda hingga cara mengukur dioda.

    Pengertian Dioda

    Pengertian-Dioda

    Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang berasal dari material semikonduktor yaitu germanium dan silikon. Pada umumnya memiliki dua kutub aktif yang membantu mengalirnya aliran listrik ke satu arah sekaligus dapat menghambat arus listrik arah sebaliknya.

    Pengertian Dioda Menurut ahli yaitu Arifin dalam bukunya merupakan salah satu komponen dari elektronika yang mempunyai banyak fungsi salah satunya penyearah arus yang digunakan untuk pendeteksi gelombang radio dan catu daya arus DC.

    Kata dioda sebenarnya merupakan akronim dua elektroda yaitu anoda dan akroda. Dengan Demikian, dioda memiliki 2 elektroda diantaranya anoda yang berarti bersifat positif dan katoda yang berarti bersifat negatif. 

    Dioda memiliki sifat utama sebagai penghantar arus dalam arus tegangan maju. selain itu, dioda memiliki sifat sebagai penghambat arus dalam tegangan bolak balik atau penyearah.

    Dioda sendiri sebenarnya tidak memiliki ciri ciri dari penyearah yang bagus, tetapi dioda memiliki karakteristik yang sesuai untuk hubungan antar arus beserta  tegangan kompleks yang tidak sejalan. 

    Jenis Dioda

    Dioda memiliki berbagai ragam jenis yang berbeda beda. Seperti Seluruh jenis jenis dioda tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda. Berbagai ragam jenis dioda ini bisa digunakan untuk menyempurnakan elektronika yang telah dibuat. Berikut ini beberapa jenis dari dioda.

    1. PN Junction Dioda

    PN-Junction-Dioda

    Jenis dioda ini merupakan jenis dioda standar dan yang sering digunakan pada berbagai rangkaian elektronika. Dioda PN Junction ini merupakan dioda yang memiliki susunan Positif Negatif (PN). Dioda ini memiliki fungsi yang sama seperti pengertian dioda, yaitu sebagai penyearah arus listrik.

    2. Dioda LED

    Dioda-LED

    Seperti namanya, dioda LED ini memiliki lampu yang berfungsi sebagai indikator, dan juga bisa digunakan sebagai alat penerangan lainnya pada rangkaian elektronika yang dibuat. Dioda ini dapat dijadikan penerangan ketika diberi tegangan listrik forward bias (bias maju). 

    3. Dioda Varactor

    Dioda-Varactor-1

    Dioda jenis ini merupakan salah satu jenis dioda yang mempunyai kapasitas yang sering berubah seiring dengan tegangan yang diberikan pada dioda tersebut. Dioda jenis ini dapat dijumpai pada rangkaian elektronika jenis penangkap gelombang.

    4. Dioda Photo (Photo Diode)

    Dioda-Photo-Photo-Diode

    Dioda Photo ini merupakan salah satu jenis dioda yang dapat memunculkan tenaga listrik jika PN Junction diberi penerangan. Dioda photo biasanya beroperasi dalam bias mundur (reverse bias). Hal tersebut menyebabkan kepekaan terhadap cahaya jauh lebih tinggi.

    Prinsip Kerja Dari Dioda

    Prinsip-Kerja

    Dioda memiliki tiga keadaan yang bisa diuraikan. Tiga keadaan tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Dioda Keadaan Tanpa Tegangan

    Dioda pada keadaan tidak ada tegangan ini akan membentuk perbatasan arus listrik pada area PN Junction.  Proses pertama adalah pergerakan muatan elektron berasal dari bagian Negatif menuju sisi positif.

    Elektron akan menempati lubang yang ada pada bagian positif. Dari pergerakan tersebut akan menciptakan ion positif pada bagian negatif. Lubang yang diisi elektron sebelumnya akan menciptakan ion negatif pada bagian positif. Ion tersebut akan membentuk arus listrik statis.

    2. Dioda Forward Bias

    Keadaan ini terjadi saat anoda tersambung pada terminal tegangan positif dan katoda tersambung dengan terminal tegangan negatif. Setelah diberi tegangan, akan menciptakan ion yang dijadikan penghalang arus listrik dan akan dialirkan pada kutub rangkaian. 

    Ion negatif akan mengalir pada bagian anoda positif dan ion positif akan mengalir pada bagian katoda negatif. Dioda dapat mengalirkan arus listrik jika adanya pergerakan ion tersebut.

    3. Dioda Reverse Bias

    Keadaan reverse bias ini muncul ketika anoda tersambung pada terminal tegangan negatif dan katoda tersambung pada terminal tegangan positif. Cara kerja reverse bias ini sama seperti cara kerja forward bias. Yang beda adalah arah aliran listrik.

    Selain itu, pergerakan ion pada keadaan ini akan searah dengan arus listrik statis dan menghalangi aliran elektron yang kemudian dilapisi ion tersebut. Sehingga arus listrik tidak dapat mengalir pada keadaan ini.

    Pengukuran Dioda

    Pengukuran

    Dioda dapat diukur dengan menggunakan multimeter untuk mengetahui apakah dioda berfungsi dengan baik atau terjadi masalah. Untuk mengukurnya, dapat menggunakan berbagai jenis multimeter. Salah satunya adalah dengan menggunakan multimeter analog dan digital.

    Multimeter Analog

    1. Atur saklar pada posisi x1k atau x 100 OHM.
    2. Kaitkan probe merah di terminal katoda, probe hitam di terminal katoda.
    3. Jarum harus condong pada arah kanan.
    4. Balik posisi menjadi katoda ke probe merah, anoda ke probe hitam.
    5. Jarum tidak boleh bergerak.

    Multimeter Digital

    1. Atur saklar pada posisi OHM
    2. Kaitkan katoda pada probe hitam, anoda pada probe merah.
    3. Hasil dari tes tersebut harus tertera nilai tegangan listrik pada layar multimeter.
    4. Balik Posisi menjadi katoda pada probe merah, anoda probe hitam.
    5. Layar harus menunjukkan simbol tak terhingga.

    Jika pada pengukuran tersebut, dioda tidak menunjukkan hasil yang sesuai dengan petunjuk diatas, maka kemungkinan dioda tersebut tidak berfungsi lagi.

    Setelah mengetahui pengertian dioda hingga cara pengukuran dioda itu sendiri, anda dapat menggunakan dioda sesuai dengan jenis yang sesuai agar tidak terjadi kerusakan pada rangkaian elektronika yang dibuat. Pastikan juga dioda yang digunakan berfungsi dengan baik.

  • Pengertian Gaya Gesek (Kinetis / Statis), Jenis, dan Manfaatnya

    Pengertian Gaya Gesek (Kinetis / Statis), Jenis, dan Manfaatnya

    Dalam ilmu Fisika, dikenal beberapa gaya yang sering dipelajari. Salah satunya adalah gaya gesek. Pengertian gaya gesek adalah gaya yang ketika bekerja akan menyebabkan gerakan pada benda.

    Selain itu ada beberapa gaya lain yang juga termasuk dalam ilmu Fisika, misalnya gaya pegas dan gaya panas.

    Pada dasarnya gaya gesek ini sering ditemui pada kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Contohnya saja ketika sedang menggeser kursi, atau bisa juga ketika aktivitas menendang bola. Gerakan tersebut termasuk dalam gaya gesek umum yang banyak ditemui.

    Pengertian Gaya Gesek

    Pengertian-Gaya-Gesek

    Secara umum, gaya gesek dapat diartikan sebagai sebuah gaya yang bekerja sebagai akibat dari adanya sentuhan dari dua buah permukaan benda. gaya gesek akan bekerja secara berlawanan arah dengan arah gerak benda.

    Terjadinya gaya gesek ini dapat terbentuk ketika adanya sentuhan permukaan benda satu dengan bidang lintasan. Hasilnya ketika benda bergerak, maka akan terbentuklah sebuah gesekan di antara kedua bidang tersebut.

    Dalam prosesnya, gaya gesek ini akan dipengaruhi oleh kondisi pada permukaan bidang. Semakin kasar bidang yang digunakan, maka semakin besar juga nilai geseknya. Sedangkan pada benda yang halus, akan memiliki nilai gesek yang relatif rendah.

    Contoh gaya gesek adalah ketika mendorong meja pada lantai keramik, maka gaya geseknya akan lebih rendah dibandingkan dengan gaya gesek ketika mendorong pada permukaan berbatu. Hal tersebut juga kan berlaku untuk contoh benda yang lainnya.

    Jenis Gaya Gesek

    Dalam ilmu Fisika, gaya gesek ini dibagi menjadi dua jenis. Yaitu gaya gesek kinetis dan gaya gesek statis. Masing-masing jenis gaya memiliki ciri khasnya. Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang jenisjenis gaya gesek ini, berikut adalah penjelasannya.

    1. Gaya Gesek Kinetis

    Gaya-Gesek-Kinetis

    Pengertian gaya gesek kinetis ini adalah gaya gesek yang akan muncul ketika terdapat benda yang bergerak. Kedua benda tersebut akan bergerak relatif satu sama lain dan akan saling bergesekan.

    Contoh gaya gesek kinetis ini adalah pada waktu menendang bola. Ketika bola di tentang, maka bola akan meluncur hingga beberapa waktu dan akhirnya akan berhenti. Kecepatan menggelindingnya bola ini, berasal dari gaya gesek kinetis.

    Kecepatan bola semakin lama akan semakin berkurang dan pada akhirnya akan berhenti. Kesimpulannya adalah, ketika sebuah benda sedang bergerak maka akan muncul gaya gesek kinetis untuk menggerakkannya.

    2. Gaya Gesek Statis

    Gaya-Gesek-Statis

    Definisi umum dari gaya gesek statis adalah sebuah gaya gesek yang terjadi pada dua benda yang tidak bergerak aktif untuk satu dan yang lainnya. Gaya gesek statis ini sebenarnya merupakan gaya yang sifatnya tidak merubah posisi, ukuran, maupun arah benda.

    Terciptanya gaya statis ini adalah pada saat benda dalam posisi diam dan tidak bergerak. Gaya statis juga akan dipengaruhi oleh berat benda atau beban, sehingga gaya ini juga sering dikenal dengan istilah beban statis.

     Contoh dari gaya statis ini adalah sebuah mobil yang sedang berhenti di jembatan, foto yang digantung pada dinding, mendorong balok yang tidak bergerak, serta orang yang sedang berdiri di atas permukaan lantai atau tanah.

    Manfaat Gaya Gesek

    Gaya gesek bukan hanya dipelajari dalam Ilmu Fisika, namun juga dapat diaplikasikan untuk aktivitas sehari-hari. Menilik dari pengertian gaya gesek yang telah dijelaskan tersebut, maka beberapa manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut.

    1. Membuat Benda Dapat Bergerak Tanpa Tergelincir

    Membuat-Benda-Dapat-Bergerak-Tanpa-Tergelincir

    Manfaat gaya gesek yang pertama adalah membantu sebuah benda agar tidak tergelincir ketika bergerak. Misalnya adalah ketika sedang berjalan pada permukaan yang miring. Adanya gaya gesek ini, akan menahan tubuh agar tidak tergelincir.

    Sepatu yang dikenakan akan bergesekan dengan permukaan lantai, sehingga akan menimbulkan terjadinya gaya gesek. Sepatu dengan alas yang terbuat dari karet, serta terdapat alur-alur yang mampu menahan tubuh dan akan menghasilkan gaya gesek yang lebih besar.

    2. Menghentikan Benda yang Sedang Bergerak

    Menghentikan-Benda-yang-Sedang-Bergerak

    Benda yang sedang bergerak, juga dapat memanfaatkan gaya gesek tersebut. Contohnya adalah ketika melakukan pengereman pada sepeda. Rem yang terpasang pada sepeda, akan mencengkeram roda. Tujuannya adalah untuk menghambat perputaran kecepatan roda.

    Pada rem juga terdapat kampas rem, yang akan memberikan gaya gesek ketika bertemu dengan pelek roda. Bukan hanya pada rem saja, namun gaya gesek juga akan terjadi antara gesekan ban sepeda dengan permukaan jalan.

    Permukaan ban sepeda, pada umumnya dibuat beralur-alur. Hasilnya adalah ketika roda direm secara mendadak, sepeda tidak akan tergelincir. Model alur juga bisa didapatkan pada ban mobil dan kendaraan bermotor.

    3. Menghangatkan Tubuh

    Menghangatkan-Tubuh

    Bagaimana gaya gesek dapat bermanfaat untuk menghangatkan tubuh? Contoh mudahnya adalah ketika sedang menggosokkan kedua telapak tangan. Permukaan kulit yang mengalami gesekan, maka akan menimbulkan rasa hangat atau panas.

    Semakin keras gesekan yang dilakukan, maka akan semakin besar rasa panas yang dihasilkan. Begitu juga ketika menggosokkan telapak tangan pada permukaan kain, akan timbul rasa panas dari gesekan tersebut.

    4. Membuat Api

    Membuat-Api

    Seperti yang telah diketahui bahwa untuk bisa membuat api dapat memanfaatkan gaya gesek. Contohnya adalah gesekan antara dua buah batu sehingga menimbulkan percikan api. Apabila terdapat benda yang mudah terbakar, maka percikan api ini dapat membakar benda tersebut.

    Contoh lainnya adalah sebuah korek api kayu. Apabila menggesekkan batang korek api pada bagian pemantiknya, maka akan menimbulkan api yang membakar batang korek. Terjadinya api ini merupakan akibat dari adanya gaya gesek.

    Gaya gesek merupakan sebuah gaya yang berhubungan dengan suatu benda bergerak. Menurut pengertian gaya gesek, terdapat dua jenis gaya gesek yaitu gaya statis dan gaya kinetis. Masing-masing gaya ini memiliki manfaat dalam menjalankan hidup sehari-hari.

  • Pengertian Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh (+ Contohnya)

    Pengertian Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh (+ Contohnya)

    Dalam Ilmu Sains, gaya dapat didefinisikan sebagai sebuah kayuhan, dorongan, maupun tarikan. Apa itu gaya sentuh? Pengertian gaya sentuh sendiri adalah sebuah gaya yang terjadi ketika melakukan sentuhan secara langsung pada sebuah objek.

    Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari telah berhadapan dengan macam-macam jenis gaya. Salah satunya adalah gaya sentuh. Terjadinya campur tangan gaya ini, dapat membuat benda menjadi berhenti, bergerak, maupun berpindah tempat.

    Pengertian Gaya Sentuh

    Pengertian-Gaya-Sentuh

    Pada dasarnya, gaya sentuh merupakan bagian dari jenis gaya yang dikenal secara umum. Dalam hal ini, gaya akan dibagi menjadi dua jenis, yaitu gaya tak sentuh dan gaya sentuh. Dua gaya tersebut saling terkait sehingga akan muncul dalam pembahasan tentang gaya.

    Berkenaan dengan pengertian gaya sentuh, secara umum diartikan sebagai sebuah gaya yang melakukan sentuhan dengan objek benda secara langsung seperti pegas, otot, gaya gesek, dan mesin. Pada gerakan ini akan terdapat sentuhan yang menimbulkan gerakan.

    Contohnya adalah ketika mendorong troli belanja di pasar swalayan. Untuk bisa menggerakkan trolly tersebut, maka harus menggunakan gaya untuk mendorongnya. Gaya yang digunakan tersebut adalah gaya otot yang sering juga disebut dengan gaya sentuh.

    Contoh Gaya Sentuh

    Berdasarkan pengertian dari gaya sentuh tersebut, dapat disimpulkan bahwa gaya sentuh diberikan secara langsung untuk bisa melakukan sentuhan pada objek yang akan digerakkan. Berikut ini adalah contoh gaya sentuh yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

    1. Gaya Pegas

    Gaya-Pegas

    Gaya pegas merupakan gaya yang ditimbulkan oleh benda yang mengalami peregangan atau pemampatan. Contoh dari gaya pegas ini adalah karet gelang yang ditarik, anak panah yang dilepas dari busurnya, permainan ketapel dimana semuanya terdapat peregangan atau penarikan.

    2. Gaya Gesek

    Gaya-Gesek

    Pengertian dari gaya gesek adalah sebuah gaya yang ditimbulkan karena adanya gesekan yang terjadi antara permukaan dua benda yang berbeda. Salah satunya adalah ketika mengamplas, mengasah pisau, menyapu halaman rumah, dan mengepel lantai.

    3. Gaya Otot

    Gaya-Otot

    Mengenal tentang gaya otot yaitu sebuah gaya yang ditimbulkan oleh gaya dari kekuatan otot, baik pada manusia maupun hewan. Gaya otot ini terjadi misalnya ketika menendang bola, bermain tarik tambah, hewan kerbau yang sedang menarik pedati, serta membawa air dalam ember.

    Pengertian Gaya Tak Sentuh

    Pengertian-Gaya-Tak-Sentuh

    Berbicara gaya sentuh akan selalu berpasangan dengan gaya tak sentuh. Kebalikan dari gaya sentuh, maka gaya tak sentuh ini adalah sebuah gaya yang tidak akan melakukan sentuhan pada sebuah benda atau objek. Dengan kata lain, sebuah benda tidak akan bersinggungan ketika terdapat gaya tak sentuh.

    Beberapa literatur juga menyebutkan bahwa gaya tak sentuh merupakan gaya yang bekerja pada suatu benda, tanpa adanya sentuhan atau singgungan terhadap kedua benda tersebut. Gaya tak sentuh ini pada proses bekerjanya, tanpa adanya kontak atau sentuhan dengan benda.

    Apabila dijabarkan secara umum, maka gaya tak sentuh menjadi sebuah gaya yang tidak membutuhkan bantuan atau tenaga dari manusia. Contoh konkritnya adalah gaya gravitasi bumi, dimana tidak ada sentuhan antara bumi dengan benda langit lainnya.

    Gaya tak sentuh juga bisa terjadi karena timbulnya arus listrik atau magnet. Benda yang memiliki sifat kemagnetan, ketika berdekatan dengan bidang magnet maka akan tertarik. Begitu juga dengan gaya listrik yang menggerakkan benda dengan arus listrik.

    Contoh Gaya Tak Sentuh

    Apabila dilihat dari definisi gaya tak sentuh tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebuah gaya tak sentuh tidak perlu menyentuh benda atau objek lainnya. Dengan kata lain, tidak terlihat gerakan menempel, menyentuh, maupun mendorong. Contoh dari gaya tak sentuh ini adalah sebagai berikut.

    1. Gaya Gravitasi

    Gaya-Gravitasi

    Mungkin banyak yang sudah paham atau mengetahui tentang gaya gravitasi. Secara umum pengertian gaya gravitasi adalah sebuah gaya yang ditimbulkan oleh suatu benda, dimana benda tersebut dapat menarik benda lainnya ke arah pusat benda.

    Sebagai ilustrasi dari gaya gravitasi antara lain gaya gravitasi bumi. Gaya ini akan menarik benda-benda yang ada di permukaan bumi, menuju arah pusat bumi. Contohnya adalah buah mangga yang jatuh dari pohon dan benda yang dilempar ke atas akan kembali jatuh ke bumi.

    2. Gaya Magnet

    Gaya-Magnet

    Yang dimaksud dengan gaya magnet adalah sebuah gaya tarik atau gaya tolak yang dapat ditimbulkan oleh benda yang memiliki sifat magnet. Sebagai contoh adalah ketika sebuah besi akan bergerak pada medan magnet yang ada di dekatnya.

    Benda yang berada di dekat magnet, apabila sifatnya memiliki sifat magnet maka akan tertarik atau menempel pada bidang magnet tersebut. Gaya ini tidak akan berlaku apabila suatu benda tidak memiliki sifat magnet.

    3. Gaya Listrik

    Gaya-Listrik

    Timbulnya gaya listrik ini dipengengaruhi oleh adanya benda-benda atau muatan-muatan yang memiliki arus listrik. Muatan listrik ini tidak selalu dalam bentuk aliran listrik secara umum, namun bisa juga timbul karena adanya gerakan yang memicu munculnya muatan listrik.

    Salah satu contohnya adalah ketika sebuah sisir atau penggaris digosok-gosokkan pada rambut untuk beberapa waktu, akan mampu menarik serpihan kertas yang ada di dekatnya. Hal ini menjelaskan bahwa sisir atau penggaris, mengandung muatan listrik karena digosokkan pada rambut.

    Contoh lainnya dari gaya listrik ini dapat dilihat ketika sebuah kipas angin. Pada saat kipas angin telah dihubungkan dengan sumber listrik, kipas angin akan bergerak. Apabila sumber listrik dicabut, maka gerakan kipas angin akan berhenti.

    Pengertian gaya sentuh adalah gaya yang ditimbulkan karena ada sentuhan langsung pada sebuah benda. Sedangkan gaya tak sentuh merupakan sebuah gaya yang timbul tanpa membutuhkan sentuhan atau tenaga manusia. Kedua gaya tersebut memiliki pengaruh dan ciri masing-masing.