Pengertian Dioda + Prinsip Kerja, dan Jenis-jenisnya

Salah satu komponen yang penting dalam rangkaian elektronika adalah dioda. Dioda merupakan salah satu konduktor yang dapat digunakan untuk penghantar arus listrik. Sebelum menggunakan komponen ini, dapat mencari informasi tentang pengertian dioda.

Agar dioda dapat digunakan dengan baik. Selain itu juga perlu mengetahui informasi lain mengenai dioda. Untuk itu, artikel ini akan membahas berbagai informasi dioda, mulai dari pengertian dioda hingga cara mengukur dioda.

Pengertian Dioda

Pengertian-Dioda

Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang berasal dari material semikonduktor yaitu germanium dan silikon. Pada umumnya memiliki dua kutub aktif yang membantu mengalirnya aliran listrik ke satu arah sekaligus dapat menghambat arus listrik arah sebaliknya.

Pengertian Dioda Menurut ahli yaitu Arifin dalam bukunya merupakan salah satu komponen dari elektronika yang mempunyai banyak fungsi salah satunya penyearah arus yang digunakan untuk pendeteksi gelombang radio dan catu daya arus DC.

Kata dioda sebenarnya merupakan akronim dua elektroda yaitu anoda dan akroda. Dengan Demikian, dioda memiliki 2 elektroda diantaranya anoda yang berarti bersifat positif dan katoda yang berarti bersifat negatif. 

Dioda memiliki sifat utama sebagai penghantar arus dalam arus tegangan maju. selain itu, dioda memiliki sifat sebagai penghambat arus dalam tegangan bolak balik atau penyearah.

Dioda sendiri sebenarnya tidak memiliki ciri ciri dari penyearah yang bagus, tetapi dioda memiliki karakteristik yang sesuai untuk hubungan antar arus beserta  tegangan kompleks yang tidak sejalan. 

Jenis Dioda

Dioda memiliki berbagai ragam jenis yang berbeda beda. Seperti Seluruh jenis jenis dioda tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda. Berbagai ragam jenis dioda ini bisa digunakan untuk menyempurnakan elektronika yang telah dibuat. Berikut ini beberapa jenis dari dioda.

1. PN Junction Dioda

PN-Junction-Dioda

Jenis dioda ini merupakan jenis dioda standar dan yang sering digunakan pada berbagai rangkaian elektronika. Dioda PN Junction ini merupakan dioda yang memiliki susunan Positif Negatif (PN). Dioda ini memiliki fungsi yang sama seperti pengertian dioda, yaitu sebagai penyearah arus listrik.

2. Dioda LED

Dioda-LED

Seperti namanya, dioda LED ini memiliki lampu yang berfungsi sebagai indikator, dan juga bisa digunakan sebagai alat penerangan lainnya pada rangkaian elektronika yang dibuat. Dioda ini dapat dijadikan penerangan ketika diberi tegangan listrik forward bias (bias maju). 

3. Dioda Varactor

Dioda-Varactor-1

Dioda jenis ini merupakan salah satu jenis dioda yang mempunyai kapasitas yang sering berubah seiring dengan tegangan yang diberikan pada dioda tersebut. Dioda jenis ini dapat dijumpai pada rangkaian elektronika jenis penangkap gelombang.

4. Dioda Photo (Photo Diode)

Dioda-Photo-Photo-Diode

Dioda Photo ini merupakan salah satu jenis dioda yang dapat memunculkan tenaga listrik jika PN Junction diberi penerangan. Dioda photo biasanya beroperasi dalam bias mundur (reverse bias). Hal tersebut menyebabkan kepekaan terhadap cahaya jauh lebih tinggi.

Prinsip Kerja Dari Dioda

Prinsip-Kerja

Dioda memiliki tiga keadaan yang bisa diuraikan. Tiga keadaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Dioda Keadaan Tanpa Tegangan

Dioda pada keadaan tidak ada tegangan ini akan membentuk perbatasan arus listrik pada area PN Junction.  Proses pertama adalah pergerakan muatan elektron berasal dari bagian Negatif menuju sisi positif.

Elektron akan menempati lubang yang ada pada bagian positif. Dari pergerakan tersebut akan menciptakan ion positif pada bagian negatif. Lubang yang diisi elektron sebelumnya akan menciptakan ion negatif pada bagian positif. Ion tersebut akan membentuk arus listrik statis.

2. Dioda Forward Bias

Keadaan ini terjadi saat anoda tersambung pada terminal tegangan positif dan katoda tersambung dengan terminal tegangan negatif. Setelah diberi tegangan, akan menciptakan ion yang dijadikan penghalang arus listrik dan akan dialirkan pada kutub rangkaian. 

Ion negatif akan mengalir pada bagian anoda positif dan ion positif akan mengalir pada bagian katoda negatif. Dioda dapat mengalirkan arus listrik jika adanya pergerakan ion tersebut.

3. Dioda Reverse Bias

Keadaan reverse bias ini muncul ketika anoda tersambung pada terminal tegangan negatif dan katoda tersambung pada terminal tegangan positif. Cara kerja reverse bias ini sama seperti cara kerja forward bias. Yang beda adalah arah aliran listrik.

Selain itu, pergerakan ion pada keadaan ini akan searah dengan arus listrik statis dan menghalangi aliran elektron yang kemudian dilapisi ion tersebut. Sehingga arus listrik tidak dapat mengalir pada keadaan ini.

Pengukuran Dioda

Pengukuran

Dioda dapat diukur dengan menggunakan multimeter untuk mengetahui apakah dioda berfungsi dengan baik atau terjadi masalah. Untuk mengukurnya, dapat menggunakan berbagai jenis multimeter. Salah satunya adalah dengan menggunakan multimeter analog dan digital.

Multimeter Analog

  1. Atur saklar pada posisi x1k atau x 100 OHM.
  2. Kaitkan probe merah di terminal katoda, probe hitam di terminal katoda.
  3. Jarum harus condong pada arah kanan.
  4. Balik posisi menjadi katoda ke probe merah, anoda ke probe hitam.
  5. Jarum tidak boleh bergerak.

Multimeter Digital

  1. Atur saklar pada posisi OHM
  2. Kaitkan katoda pada probe hitam, anoda pada probe merah.
  3. Hasil dari tes tersebut harus tertera nilai tegangan listrik pada layar multimeter.
  4. Balik Posisi menjadi katoda pada probe merah, anoda probe hitam.
  5. Layar harus menunjukkan simbol tak terhingga.

Jika pada pengukuran tersebut, dioda tidak menunjukkan hasil yang sesuai dengan petunjuk diatas, maka kemungkinan dioda tersebut tidak berfungsi lagi.

Setelah mengetahui pengertian dioda hingga cara pengukuran dioda itu sendiri, anda dapat menggunakan dioda sesuai dengan jenis yang sesuai agar tidak terjadi kerusakan pada rangkaian elektronika yang dibuat. Pastikan juga dioda yang digunakan berfungsi dengan baik.

Leave a Comment