Blog

  • Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Turunan + Dimensinya

    Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Turunan + Dimensinya

    Dari pengertian besaran pokok dan besaran turunan, dapat diketahui bahwa besaran terbagi menjadi dua kelompok. Kemudian, setiap besaran pokok dan besaran turunan juga memiliki contoh-contohnya tersendiri.

    Setiap besaran dan satuannya menjadi standar pengukuran dalam berbagai macam aktivitas sehari-hari. Panjang, waktu, dan massa merupakan tiga contoh dari besaran pokok. Bagaimana dengan besaran turunan?

    Besaran dan Satuan

    Besaran-Pokok

    Dalam fisika, besaran adalah sesuatu yang bisa diukur dan memiliki satuan serta nilai besaran (besar). Sementara satuan merupakan sesuatu yang bisa dipakai sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) adalah satuan hasil konferensi mengenai berat dan ukuran, oleh ilmuwan di Paris.

    Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Turunan

    Besaran Pokok

    Besaran-dan-Satuan

    Untuk saat ini, yang akan dibahas adalah pengertian besaran pokok dan besaran turunan saja. Besaran pokok merupakan besaran yang dipakai sebagai dasar dalam menentukan besaran lain. Satuan untuk besaran ini adalah satuan pokok yang sudah disepakati dahulu oleh para ilmuwan.

    Sifat besaran pokok adalah bebas, maksudnya adalah bukan tergantung pada besaran pokok yang lain. Ada tujuh besaran pokok dalam fisika, di antaranya adalah sebagai berikut.

    NO.BESARANSATUAN
    1.Panjang (l)meter (m)
    2.Massa (m)kilogram (kg)
    3.Waktu (t)sekon (s)
    4.Temperatur (T)kelvin (K)
    5.Kuat arus (I)ampere (A)
    6.Intensitas (In)candela (cd)
    7.Jumlah zat (n)mol

    Besaran Turunan

    Besaran-Turunan

    Besaran turunan merupakan besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Satuan untuk besaran turunan disebut satuan turunan. Satuan turunan diperoleh dengan menggabungkan satuan-satuan dari besaran pokok. Berikut ini adalah contoh besaran turunan.

    NO.BESARANSATUAN
    1.Luas (A)m2
    2.Kecepatan (v)m/s
    3.Percepatan (a)m/s2
    4.Massa jenis (ρ)kg/m3
    5.Gaya (F)N
    6.Tekanan (P)Pa

    Dimensi

    Dimensi

    Setelah membahas pengertian besaran pokok dan besaran turunan, pemaparan tentang dimensi adalah hal yang harus dipahami berikutnya. Dimensi merupakan cara besaran disusun berdasarkan besaran-besaran pokoknya.

    Pada SI, terdapat tujuh besaran pokok yang memiliki dimensi, sementara dua besaran pokok sisanya tidak berdimensi. Cara menulis dimensi dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, kemudian diapit dengan tanda kurung persegi.

    NO.BESARANDIMENSI
    1.Panjang[L]
    2.Massa[M]
    3.Waktu[T]
    4.Temperatur[θ]
    5.Kuat arus[I]
    6.Intensitas[J]
    7.Jumlah zat[N]

    Berdasarkan tabel tersebut, dimensi untuk besaran lain dapat dicari pula dengan cara perhitungan biasa. Untuk perkalian, pada dimensi umumnya memakai tanda pangkat positif. Pun sebaliknya, pembagian ditulis dengan pangkat negatif. Dimensi sendiri memiliki fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut.

    • Analisis dimensional merupakan cara dalam menentukan satuan besaran turunan dengan cara memperhatikan dimensi dari besaran terkait.
    • Menunjukkan kesetaraan sejumlah besaran yang sekilas terlihat tidak sama.

    Instrumen Pengukuran

    Dalam aplikasi pengertian besaran pokok dan besaran turunan, maka berkaitan pula dengan aktivitas mengukur yang memerlukan alat atau instrumen berbeda-beda. Di bawah ini adalah beberapa instrumen pengukur untuk panjang, massa, dan waktu.

    1. Alat Ukur Panjang

    Alat-Ukur-Panjang Pengertian besaran pokok

    Pada tabel-tabel sebelumnya, terdapat contoh besaran pokok dan besaran turunan yang mengandung satuan panjang (meter). Berikut ini adalah beberapa instrumen pengukurnya.

    a. Mistar

    Umumnya mistar dikenal dengan sebutan penggaris. Skala terkecil mistar biasanya adalah 1 mm atau 0,1 cm. Ketelitian pengukuran mistar adalah 0,5 mm atau sama dengan setengah skala terkecilnya. Saat melakukan pengukuran, sebaiknya arah pandangan tepat pada posisi objek yang akan diukur.

    Maksudnya, arah melihat harus tegak lurus dengan skala mistar dan objek. Apabila arah pandangan kurang tepat, hasil pengukuran nantinya dapat keliru; lebih besar atau lebih kecil.

    b. Jangka Sorong

    Jangka sorong memiliki dua bagian, yakni rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang pada rahang tetap adalah skala utama, sementara yang ada pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier–diambil dari nama penemu alat ini, yaitu Pierre Vernier dari Perancis.

    Skala utamanya memiliki dua skala, dalam cm dan mm. Sementara skala nonius memiliki panjang 9 mm yang terbagi dalam 10 skala, sehingga perbedaan satu skala nonius dan skala utama adalah 0,1 mm atau 0,001 cm. Alat ini lebih cocok untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, serta kedalam tabung.

    c. Mikrometer Sekrup

    Mikrometer sekrup kerap dipakai untuk mengukur tebal benda-benda yang tipis serta mengukur diameter benda-benda bulat berukuran kecil, seperti mengukur tebal kertas dan diameter kawat. Alat ini terbagi menjadi dua bagian, yakni poros tetap dan poros ulir.

    Skala panjang yang ada di poros tetap adalah skala utama, sementara yang ada pada poros ulir adalah skala nonius. Skala utamanya menggunakan ukuran dalam mm, sementara skala nonius terbagi menjadi 50 bagian, sehingga satu bagiannya bernilai 1/50 x 0,5 mm atau 0,01 mm.

    2. Alat Ukur Massa

    Alat-Ukur-Massa

    Massa sebagai salah satu besaran yang muncul pada pengertian besaran pokok dan besaran turunan adalah besaran untuk menyatakan banyak zat yang ada pada suatu benda. Massa setiap benda adalah sama di mana pun benda itu diletakkan.

    Satuan Internasional untuk massa adalah kilogram. Alat ukurnya adalah neraca, yang terdiri dari beberapa jenis, seperti neraca ohauss, neraca langkan, neraca tekan, neraca lengan, neraca badan, serta neraca elektronik. Tiap neraca mempunyai fungsi spesifik yang berbeda-beda.

    Neraca yang umum dijumpai adalah neraca tiga lengan dan empat lengan. Neraca tiga lengan memiliki lengan terdepan dengan adanya angka satuan dan sepersepuluhan, lengan tengah adalah angka puluhan, sementara lengan terbelakang adalah angka ratusan.

    3. Alat Ukur Waktu

    Alat-Ukur-Waktu Pengertian besaran pokok

    Satuan untuk besaran waktu adalah detik atau sekon. Alat ukur yang kerap dipakai adalah jam atau arloji. Sementara untuk mengukur selang waktu pendek biasa memakai stopwatch yang memiliki ketelitian hingga 0,01 sekon.

    Melalui pengertian besaran pokok dan besaran turunan, dapat disimpulkan bahwa besaran turunan merupakan perluasan dari beberapa besaran pokok yang digabung. Kegunaan tiap besaran berbeda-beda, tergantung pada apa yang akan diukur nantinya.

  • Pengertian Etiket Menurut Para Ahli dan Bedanya dengan Etika

    Pengertian Etiket Menurut Para Ahli dan Bedanya dengan Etika

    Pengertian etiket dalam Kamus Bahasa belanda diartikan sebagai kertas yang digunakan dalam kemasan barang-barang dagang yang isinya berupa keterangan dari produk tersebut seperti nama, isi, komposisi, kegunaan, cara penggunaan dan lain-lain.

    Sedangkan dalam Bahasa Perancis, etiket berasal dari kata “Etiquette” yang berarti sopan santun atau adab tata krama yang harus diperhatikan ketika bergaul dengan sesama agar terjalin kehidupan yang harmonis.

    Pengertian Etiket Menurut Para Ahli

    Pengertian-Etiket-Menurut-Para-Ahli

    Setelah memahami pengertian etiket secara umum, maka penting juga untuk Anda ketahui terkait pengertian lain yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut ialah beberapa diantaranya:

    1. Soerganda Poerbakawatja

    Soerganda mendefinisikan etiket sebagai filsafat mengenai tindakan baik atau buruk serta kesusilaan yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya.

    2. O. P. Simorangkir

    Etiket menurut O. P. Simorangkir merupakan ilmu yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai pandangan atau tolok ukur untuk menilai manusia lain terhadap baik atau buruknya sebuah tindakan yang dilakukan.

    3. H. Burhanudin Salam

    Burhanudin Salam mengemukakan bahwa etiket merupakan salah satu ilmu filsafat mengenai nilai dan norma yang harus dimiliki dan dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya.

    4. A. Mustafa

    A. Mustafa menambahkan bahwa etiket merupakan ilmu mengenai perbuatan dan tindakan baik buruknya manusia yang diukur dari sudut pandang akal dan pikiran.

    5. Ahmad Amin

    Pengertian etiket menurut Ahmad Amin ialah ilmu yang menerangkan mengenai arti baik dan buruknya tindakan seseorang.

    Dari ke-5 pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas etiket diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan manusia dalam menjalankan kehidupan sosial dengan manusia lain.

    Tujuan Etiket

    Tujuan-Etiket

    Sebagai ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruknya perilaku manusia, etiket memiliki tujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antar manusia. Apabila etiket telah diterapkan, maka kehidupan harmonis dan saling menghargai akan tercipta.

    Adapun beberapa tujuan yang bisa dicapai melalui etiket ialah menciptakan tali persahabatan yang baik agar bisa saling menerima dan menghargai, memuaskan orang lain, membina hubungan baik dan mempertahankan hubungan baik yang telah terbentuk sebelumnya.

    Macam-Macam Etiket

    Dalam pelaksanaannya, etiket terbagi menjadi dua jenis yakni etiket berbicara dengan atasan atau orang yang lebih tua dan etiket berbicara dengan sesama.

    1. Etiket Berbicara dengan Atasan atau Orang yang lebih Tua

    Etiket-Berbicara-dengan-Atasan-atau-Orang-yang-lebih-Tua

    Berikut ialah etiket yang harus diterapkan ketika berbicara dengan atasan, pimpinan ataupun orang-orang yang lebih tua:

    1. Mencari waktu yang tepat untuk berbicara, pastikan tidak mengganggu aktivitasnya
    2. Berbicara dengan postur tubuh yang baik yakni mengarahkan pandangan kepada lawan bicara
    3. Berbicara dengan bahasa yang baik dan sopan, hindari kata-kata kotor, kasar ataupun perkataan yang menyakitkan
    4. Berbicara seperlunya saja dan hindari perkataan yang memicu perdebatan
    5. Usahakan tetap tenang dan tidak tergesa-gesa saat berbicara, hal ini penting agar lawan bicara bisa memahami apa yang Anda ucapkan
    6. Berbicara dengan volume suara yang pas dan bisa terdengar dengan baik, tidak terlalu tinggi ataupun rendah
    7. Tidak berbohong dan mengadu domba
    8. Mendengarkan pembicaraan lawan bicara dan hindari memotong pembicaraan ataupun menginterupsi tanpa izin terlebih dahulu

    2. Etiket Berbicara dengan Teman Sebaya

    Etiket-Berbicara-dengan-Teman-Sebaya

    Tidak hanya berbicara dengan atasan, pimpinan atau orang yang lebih tua saja, etiket berbicara juga harus tetap diterapkan ketika berbicara dengan teman sebaya. Di bawah ini ialah beberapa diantaranya:

    1. Berbicara dengan bahasa yang baik dan sopan serta mengarahkan pandangan kepada lawan bicara
    2. Berinisiatif sebagai pembuka dialog dengan menanyakan sesuatu yang sekiranya tidak menyakiti atau menyinggung
    3. Hindari mengucapkan kata-kata kasar dan kotor
    4. Meski berbicara dengan teman sebaya, Anda tetap harus menghindari penggunaan kata-kata yang memicu perdebatan
    5. Mendengarkan lawan bicara dengan baik dan jangan biasakan memotong pembicaraan
    6. Jangan mencari-cari kesalahan dari apa yang diucapkan oleh lawan bicara, hal ini bisa mengakibatkan pada permusuhan dan pertentangan
    7. Menghindari pengucapan yang bersifat mengejek, mengolok-olok ataupun memandang rendah lawan bicara
    8. Menghindari bohong dan adu domba

    Itulah beberapa etiket yang harus diterapkan ketika berbicara, baik itu dengan atasan dan orang yang lebih tua ataupun teman sebaya. Dengan etiket yang baik, maka seseorang bisa menilai Anda sebagai pribadi yang baik dan sopan.

    Tidak jauh berbeda dengan etiket yang diterapkan ketika bertindak atau melakukan sesuatu. Anda juga harus menjaga sikap dan hindari gerakan-gerakan yang tidak diperlukan serta pastikan postur tubuh tetap sopan dan tidak berlebihan.

    Perbedaan Etiket dan Etika

    Perbedaan-Etiket-dan-Etika

    Pengertian etiket bukan satu-satunya indikator yang membedakan antara etiket dan etika. Sebagian orang kerap beranggapan bahwa kedua istilah ini sama bukan? Menurut Bertens, etiket dan etika memiliki beberapa perbedaan.

    Pertama, etiket hanya berlaku ketika ada orang yang hadir di dalamnya, sedangkan etika tetap berlaku tanpa menghiraukan ada atau tidaknya orang yang hadir di dalamnya.

    Kedua, etiket berarti sebagai cara untuk melakukan perbuatan baik dan benar, sedangkan etika lebih mengarah ke niat dan pertimbangan mengenai baik atau buruknya perbuatan yang akan dilakukan.

    Ketiga, etiket bersifat relatif atau tidak tetap karena perbedaan kebudayaan berpotensi besar terhadap penerapan etiket yang berbeda. Berbeda dengan etika yang bersifat absolut atau tetap dimanapun seseorang berada.

    Keempat, etiket merupakan aspek lahiriah yang tampak dari sikap dan perbuatan luarnya, baik itu tutur kata maupun perbuatan sopan.Berbeda dengan etika yang lebih berfokus ke batiniah mengenai bagaimana sikap etis yang harus dilakukan.

    Membaca pengertian etiket menurut pendapat para ahli, tujuan, macam dan perbedaannya dengan etika kurang lengkap rasanya jika berhenti begitu saja. Mulai saat ini, penerapan etiket harus lebih maksimal lagi mengingat etiket besar pengaruhnya terhadap penilaian orang lain. 

  • Pengertian Emigrasi dalam Geografi, Faktor, dan Dampaknya

    Pengertian Emigrasi dalam Geografi, Faktor, dan Dampaknya

    Emigrasi merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam penyebutan perpindahan penduduk. Penyebutan istilah ini terkesan hampir sama dengan beberapa istilah dalam perpindahan penduduk lainnya sehingga penting untuk dipahami terkait pengertian emigrasi.

    Secara singkat emigrasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk ke luar negeri dengan tujuan untuk tinggal dan menetap.

    Apa Pengertian Emigrasi?

    Apa-Pengertian-Emigrasi

    Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain dengan tujuan untuk meningkatkan strata sosial dan taraf bekerja agar memperoleh taraf hidup yang lebih baik. 

    Selanjutnya, pengertian emigrasi menurut KBBI adalah fenomena perpindahan individu dari tanah air sendiri ke negara lain dengan tujuan untuk menetap di sana. 

    Sedangkan menurut Oxford Dictionary, emigrasi ialah tindakan yang dilakukan individu untuk meninggalkan negara sendiri guna menetap secara permanen di negara lain.

    Emigrasi tentunya membawa dampak positif dan negatif, baik dari negara yang ditinggalkan ataupun negara yang dituju. Dalam hal ini, negara yang ditinggal menjadi kehilangan beban tenaga kerja dan pengeluaran konsumen.

    Di lain sisi, negara yang dituju cenderung mendapatkan keuntungan yakni dengan bertambahnya angkatan kerja. Selain itu, hasil belanja emigran atau orang yang melakukan emigrasi juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian negara tersebut.

    Apa Saja Faktor Pendorong Emigrasi?

    Terdapat banyak faktor yang mendorong seseorang melakukan emigrasi. Berikut ialah beberapa diantaranya:

    Terbatasnya Lapangan Kerja

    Terbatasnya-Lapangan-Kerja-1

    Faktor pertama yang mendorong terjadinya emigrasi ialah keterbatasan lapangan kerja di negara asal dan sempitnya pengembangan wirausaha yang mengakibatkan seseorang kesulitan memperoleh pekerjaan.

    Rendahnya Akses Perguruan Tinggi

    Rendahnya-Akses-Perguruan-Tinggi

    Rendahnya akses untuk menempuh perguruan tinggi juga menjadi faktor penyebab terjadinya emigrasi.

    Hal ini mengakibatkan terbatasnya pemikiran masyarakat dan semakin meningkatkan keinginan untuk pergi ke daerah lain dengan harapan kelak bisa memperoleh akses pendidikan yang lebih mudah.

    Adanya Kasus Intoleransi ataupun Aturan Hukum yang Kejam

    Adanya-Kasus-Intoleransi-ataupun-Aturan-Hukum-yang-Kejam

    Munculnya kasus intoleransi seperti penganiayaan atas dasar perbedaan suku, ras, agama dan orientasi seksual yang meresahkan dan mengganggu kedamaian masyarakat.

    Selain itu, adanya aturan hukum yang kejam dan terlalu mengekang juga kerap kali menjadi salah satu alasan individu ingin pergi dari negara asalnya.  

    Adanya Tekanan untuk Memeluk Agama atau Kepercayaan Tertentu

    Adanya-Tekanan-untuk-Memeluk-Agama-atau-Kepercayaan-Tertentu

    Faktor penyebab selanjutnya yakni adanya unsur paksaan dari kelompok atau golongan untuk memeluk agama dan kepercayaan tertentu. Jika hal ini tidak dilakukan sebagaimana mestinya, maka individu nantinya akan memperoleh hukuman.

    Kondisi semacam itu tentunya sangat meresahkan dan mengakibatkan masyarakat merasa tidak nyaman. 

    Sesuai dengan pengertian emigrasi, maka sebagian masyarakat lebih memilih untuk pergi dari daerah asalnya dengan tujuan ingin menetap di negara yang dituju.

    Perang atau Terorisme

    Perang-atau-Terorisme

    Adanya aksi perang atau terorisme juga termasuk faktor yang menyebabkan terjadinya emigrasi. Dalam hal ini, masyarakat lebih memilih untuk pindah dan menetap di negara lain yang lebih aman agar terbebas dari segala bentuk penyerangan ataupun aksi teror.

    Tidak hanya ingin keluar dari rasa cemas dan bahaya, situasi perang dan teror juga banyak membawa dampak yang kurang baik dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu ekonomi, sosial dan pendidikan.

    Dengan begitu, banyak individu lebih memilih untuk pergi dari daerah asalnya dengan harapan bisa memperoleh taraf hidup yang lebih baik.

    Dampak Positif dan Negatif Emigrasi

    Dampak-Positif-dan-Negatif-Emigrasi

    Setelah memahami terkait pengertian emigrasi dan faktor pendorongnya, maka penting juga untuk Anda ketahui terkait dampak positif dan negatif terjadinya emigrasi.

    Dampak Positif

    Berikut ialah beberapa dampak positif akibat terjadinya emigrasi:

    1. Meningkatnya Hubungan Baik antar Kedua Negara
    2. Adanya perpindahan penduduk ke satu negara ke negara lainnya mengakibatkan munculnya hubungan baik antar kedua negara yakni negara asal dan negara yang dituju.
    3. Meningkatkan Wawasan dan Pengetahuan Penduduk
    4. Melalui emigrasi, wawasan dan pengetahuan penduduk akan meningkat. Hal ini dikarenakan kebudayaan dan gaya hidup yang berbeda antara satu negara ke negara lainnya. Terlebih jika kedua negara tersebut lokasinya berjauhan dan memiliki iklim yang berbeda
    5. Meningkatkan Pendapatan
    6. Sesuai faktor penyebab emigrasi yang telah dijelaskan dalam bagian sebelumnya yakni adanya keterbatasan lapangan kerja.
    7. Melalui emigrasi, maka individu akan lebih mudah memperoleh pekerjaan, bahkan tidak menutup kemungkinan mereka juga akan mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan gaji di negara asal.
    8. Memberikan Kontribusi dalam Ekonomi Rumah Tangga dan Neraca Perdagangan
    9. Sebagai sosok imigran yang sukses, mereka akan mengirimkan uang ke sanak saudaranya yang berada di negara asal guna meningkatkan taraf kehidupan.

    Jika hal itu dilakukan secara terus-menerus, maka secara tidak langsung para imigran tersebut telah berperan dalam peningkatan ekonomi rumah tangga dan neraca perdagangan kedua negara.

    Dampak Negatif

    Disamping beberapa dampak positif yang telah disebutkan, emigrasi juga membawa dampak negatif berupa:

    • Kesulitan Emosional dan Psikologis

    Kesulitan emosional dan psikologis dalam meninggalkan semua yang dimiliki di negara asal seperti lingkaran sosial pertemanan dan tali kekeluargaan kadang menjadi salah satu penghambat individu dalam menjalankan emigrasi.

    • Kesulitan Beradaptasi di Tempat Baru

    Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, baik itu tempat tinggal, kebudayaan, kebiasaan dan bahasa juga termasuk dampak negatif yang kerap dirasakan emigran.

    Setelah datang dan menetap, para emigran harus memulai hidup dari awal lagi. Terlebih jika negara yang dituju belum pernah dikunjungi sebelumnya.

    • Besar Kemungkinan akan Mengalami Diskriminasi

    Sebagai sosok pendatang asing, tidak menutup kemungkinan bagi seorang emigran akan mendapatkan diskriminasi atau perlakuan yang berbeda dari masyarakat setempat.

    Sebelum kenal lebih dekat, tidak jarang keberadaan orang asing atau pendatang akan dipandang sebelah mata.

    • Besar Kemungkinan Merasa Terisolasi

    Disamping beberapa dampak buruk yang telah disebutkan di atas, besar kemungkinan seorang emigran akan merasa terisolasi. Kondisi ini akan terjadi apabila mereka kesulitan dalam mencari teman atau lingkaran sosial yang baru.

    Demikianlah pengertian emigrasi, faktor pendorong, dampak positif serta dampak negatifnya bagi emigran ataupun kedua negara bersangkutan. Melalui ulasan di atas, maka dapat diketahui perbedaan emigrasi dan istilah perpindahan penduduk lain yang hampir sama.

  • Pengertian Dioda + Prinsip Kerja, dan Jenis-jenisnya

    Pengertian Dioda + Prinsip Kerja, dan Jenis-jenisnya

    Salah satu komponen yang penting dalam rangkaian elektronika adalah dioda. Dioda merupakan salah satu konduktor yang dapat digunakan untuk penghantar arus listrik. Sebelum menggunakan komponen ini, dapat mencari informasi tentang pengertian dioda.

    Agar dioda dapat digunakan dengan baik. Selain itu juga perlu mengetahui informasi lain mengenai dioda. Untuk itu, artikel ini akan membahas berbagai informasi dioda, mulai dari pengertian dioda hingga cara mengukur dioda.

    Pengertian Dioda

    Pengertian-Dioda

    Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang berasal dari material semikonduktor yaitu germanium dan silikon. Pada umumnya memiliki dua kutub aktif yang membantu mengalirnya aliran listrik ke satu arah sekaligus dapat menghambat arus listrik arah sebaliknya.

    Pengertian Dioda Menurut ahli yaitu Arifin dalam bukunya merupakan salah satu komponen dari elektronika yang mempunyai banyak fungsi salah satunya penyearah arus yang digunakan untuk pendeteksi gelombang radio dan catu daya arus DC.

    Kata dioda sebenarnya merupakan akronim dua elektroda yaitu anoda dan akroda. Dengan Demikian, dioda memiliki 2 elektroda diantaranya anoda yang berarti bersifat positif dan katoda yang berarti bersifat negatif. 

    Dioda memiliki sifat utama sebagai penghantar arus dalam arus tegangan maju. selain itu, dioda memiliki sifat sebagai penghambat arus dalam tegangan bolak balik atau penyearah.

    Dioda sendiri sebenarnya tidak memiliki ciri ciri dari penyearah yang bagus, tetapi dioda memiliki karakteristik yang sesuai untuk hubungan antar arus beserta  tegangan kompleks yang tidak sejalan. 

    Jenis Dioda

    Dioda memiliki berbagai ragam jenis yang berbeda beda. Seperti Seluruh jenis jenis dioda tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda. Berbagai ragam jenis dioda ini bisa digunakan untuk menyempurnakan elektronika yang telah dibuat. Berikut ini beberapa jenis dari dioda.

    1. PN Junction Dioda

    PN-Junction-Dioda

    Jenis dioda ini merupakan jenis dioda standar dan yang sering digunakan pada berbagai rangkaian elektronika. Dioda PN Junction ini merupakan dioda yang memiliki susunan Positif Negatif (PN). Dioda ini memiliki fungsi yang sama seperti pengertian dioda, yaitu sebagai penyearah arus listrik.

    2. Dioda LED

    Dioda-LED

    Seperti namanya, dioda LED ini memiliki lampu yang berfungsi sebagai indikator, dan juga bisa digunakan sebagai alat penerangan lainnya pada rangkaian elektronika yang dibuat. Dioda ini dapat dijadikan penerangan ketika diberi tegangan listrik forward bias (bias maju). 

    3. Dioda Varactor

    Dioda-Varactor-1

    Dioda jenis ini merupakan salah satu jenis dioda yang mempunyai kapasitas yang sering berubah seiring dengan tegangan yang diberikan pada dioda tersebut. Dioda jenis ini dapat dijumpai pada rangkaian elektronika jenis penangkap gelombang.

    4. Dioda Photo (Photo Diode)

    Dioda-Photo-Photo-Diode

    Dioda Photo ini merupakan salah satu jenis dioda yang dapat memunculkan tenaga listrik jika PN Junction diberi penerangan. Dioda photo biasanya beroperasi dalam bias mundur (reverse bias). Hal tersebut menyebabkan kepekaan terhadap cahaya jauh lebih tinggi.

    Prinsip Kerja Dari Dioda

    Prinsip-Kerja

    Dioda memiliki tiga keadaan yang bisa diuraikan. Tiga keadaan tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Dioda Keadaan Tanpa Tegangan

    Dioda pada keadaan tidak ada tegangan ini akan membentuk perbatasan arus listrik pada area PN Junction.  Proses pertama adalah pergerakan muatan elektron berasal dari bagian Negatif menuju sisi positif.

    Elektron akan menempati lubang yang ada pada bagian positif. Dari pergerakan tersebut akan menciptakan ion positif pada bagian negatif. Lubang yang diisi elektron sebelumnya akan menciptakan ion negatif pada bagian positif. Ion tersebut akan membentuk arus listrik statis.

    2. Dioda Forward Bias

    Keadaan ini terjadi saat anoda tersambung pada terminal tegangan positif dan katoda tersambung dengan terminal tegangan negatif. Setelah diberi tegangan, akan menciptakan ion yang dijadikan penghalang arus listrik dan akan dialirkan pada kutub rangkaian. 

    Ion negatif akan mengalir pada bagian anoda positif dan ion positif akan mengalir pada bagian katoda negatif. Dioda dapat mengalirkan arus listrik jika adanya pergerakan ion tersebut.

    3. Dioda Reverse Bias

    Keadaan reverse bias ini muncul ketika anoda tersambung pada terminal tegangan negatif dan katoda tersambung pada terminal tegangan positif. Cara kerja reverse bias ini sama seperti cara kerja forward bias. Yang beda adalah arah aliran listrik.

    Selain itu, pergerakan ion pada keadaan ini akan searah dengan arus listrik statis dan menghalangi aliran elektron yang kemudian dilapisi ion tersebut. Sehingga arus listrik tidak dapat mengalir pada keadaan ini.

    Pengukuran Dioda

    Pengukuran

    Dioda dapat diukur dengan menggunakan multimeter untuk mengetahui apakah dioda berfungsi dengan baik atau terjadi masalah. Untuk mengukurnya, dapat menggunakan berbagai jenis multimeter. Salah satunya adalah dengan menggunakan multimeter analog dan digital.

    Multimeter Analog

    1. Atur saklar pada posisi x1k atau x 100 OHM.
    2. Kaitkan probe merah di terminal katoda, probe hitam di terminal katoda.
    3. Jarum harus condong pada arah kanan.
    4. Balik posisi menjadi katoda ke probe merah, anoda ke probe hitam.
    5. Jarum tidak boleh bergerak.

    Multimeter Digital

    1. Atur saklar pada posisi OHM
    2. Kaitkan katoda pada probe hitam, anoda pada probe merah.
    3. Hasil dari tes tersebut harus tertera nilai tegangan listrik pada layar multimeter.
    4. Balik Posisi menjadi katoda pada probe merah, anoda probe hitam.
    5. Layar harus menunjukkan simbol tak terhingga.

    Jika pada pengukuran tersebut, dioda tidak menunjukkan hasil yang sesuai dengan petunjuk diatas, maka kemungkinan dioda tersebut tidak berfungsi lagi.

    Setelah mengetahui pengertian dioda hingga cara pengukuran dioda itu sendiri, anda dapat menggunakan dioda sesuai dengan jenis yang sesuai agar tidak terjadi kerusakan pada rangkaian elektronika yang dibuat. Pastikan juga dioda yang digunakan berfungsi dengan baik.

  • Pengertian Diferensiasi Sosial dalam Bermasyarakat, Ciri, dan Jenisnya

    Pengertian Diferensiasi Sosial dalam Bermasyarakat, Ciri, dan Jenisnya

    Manusia di dunia ini memiliki setiap karakteristik yang sangat beragam. Perbedaan tersebut sangat umum ditemukan bahkan pada orang terdekat. Perbedaan tersebut meliputi beberapa aspek, salah satunya adalah diferensiasi sosial. Pengertian diferensiasi sosial yaitu perbedaan sosial masyarakat.

    Dimana masyarakat akan dibagi berdasarkan keadaan sosial yang mereka miliki. Untuk lebih spesifiknya, artikel ini akan membahas tentang pengertian diferensiasi sosial, ciri ciri hingga dampak dari diferensiasi sosial. 

    Pengertian Diferensiasi Sosial

    Pengertian-Diferensiasi-Sosial

    Diferensiasi sosial adalah salah satu bentuk pembagian masyarakat ke dalam kelompok tertentu secara horizontal atau secara merata. Pembagian secara horizontal diartikan sebagai pembagian masyarakat ke dalam kelompok tertentu hanya untuk mengelompokkan saja.

    Tanpa adanya perbedaan sosial diantara kelompok tersebut. Setiap kelompok tersebut tidak memiliki tingkatan sosial satupun. Diferensiasi sosial ini seperti perbedaan etnis, ras, kewarganegaraan, jenis kelamin, dan perbedaan lain yang tidak ada tingkatan antara satu dengan lainnya.

    Diferensiasi sosial menurut ahli yaitu Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam bentuk profesi pekerjaan yang dapat menjadi kebanggaan di dalam masyarakat, tanpa adanya perbedaan yang mencolok.

    Hal tersebut berarti di dalam sebuah masyarakat memiliki perbedaan yang terlihat tetapi perbedaan tersebut tidak membuat setiap orang memiliki perbedaan tingkatan, hak maupun kewajiban. Perbedaan tersebut hanya menjadi sebuah identitas dari masyarakat saja.

    Sedangkan menurut Susanto, Diferensiasi sosial merupakan salah satu keadaan sosial yang dapat memunculkan perbedaan dalam masyarakat secara horizontal atau merata secara alami.

    Dari teori diferensiasi sosial tersebut dapat dilihat bahwa adanya perbedaan antar masyarakat tersebut tidak menimbulkan terbentuknya tingkatan sosial. Justru dari diferensiasi sosial tersebut dapat memunculkan keunikan dari masyarakat.

    Salah satu contoh diferensiasi sosial adalah beragamnya suku, ras, etnis, hingga agama yang ada di Indonesia. Keberagaman tersebut justru membuat Indonesia menjadi negara yang unik dan kaya akan keberagaman. Dan perbedaan tersebut menimbulkan adanya sikap toleransi antar masyarakat.

    Dengan artian setiap masyarakat mendapatkan hak dan kewajiban yang sama. Seperti kewajiban dalam menjaga kebersihan lingkungan pada suatu daerah. Setiap orang wajib menjaga kebersihan lingkungan daerah tersebut, bahkan orang yang tidak menempati daerah tersebut.

    Semua perbedaan tersebut akan memunculkan keberagaman dan menciptakan sikap sikap yang ada di lingkungan sosial, salah satunya adalah sikap toleransi.

    Ciri-ciri Diferensiasi Sosial

    Di dalam masyarakat tentunya memiliki perbedaan lain yang tercipta, tetapi tidak seluruh perbedaan tersebut merupakan salah satu bentuk dari diferensiasi sosial. Terdapat 3 ciri yang bisa membantu mengidentifikasi perbedaan tersebut termasuk dalam diferensiasi sosial atau tidak.

    Berikut tiga ciri yang digunakan untuk mengidentifikasi diferensiasi sosial tersebut.

    1. Perbedaan Fisik

    Perbedaan-Fisik

    Ciri diferensiasi sosial dapat diketahui dengan perbedaan secara fisik setiap masyarakat. Perbedaan tersebut dapat dilihat secara langsung tanpa harus pengidentifikasian secara detail. Perbedaan yang diciptakan secara fisik tersebut tercipta sejak saat pertama kali lahir.

    Ciri ciri diferensiasi sosial dapat dilihat dari jenis kelamin, keadaan fisik, warna mata, dan lain lain. Perbedaan tersebut terlihat secara langsung. Bahkan ciri fisik akan berbeda pada setiap anggota keluarga. Keadaan fisik tersebut menjadi identitas yang dimiliki manusia secara alami. 

    2. Perbedaan Sosial

    Perbedaan-Sosial

    Ciri diferensiasi sosial dapat dilihat dari keadaan sosial dari setiap masyarakat. Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan profesi yang dimiliki masyarakat hingga peran sosial yang mereka miliki. Ciri diferensiasi sosial tersebut muncul karena kemampuan yang dimiliki setiap orang berbeda.

    Perbedaan secara sosial tersebut memang menimbulkan berbagai keberagaman kewajiban, akan tetapi perbedaan tersebut tidak bisa membuat tingkatan yang terjadi pada keadaan sosial. Justru keberagaman kewajiban tersebut saling berhubungan satu sama lain.

    3. Perbedaan Budaya  

    Perbedaan-Budaya

    Ciri diferensiasi sosial yang terakhir adalah dapat dilihat dari perbedaan kebudayaan dari setiap masyarakat. Perbedaan budaya ini dapat berupa perbedaan ras, etnis, agama, hingga perbedaan kewarganegaraan.

    Perbedaan ini muncul karena adanya perbedaan perilaku yang biasa dilakukan setiap masyarakat dalam suatu lingkungan. Dari perbedaan budaya tersebut menciptakan sebuah keunikan dalam sebuah negara.

    Jenis Diferensiasi Sosial

    Jenis-Diferensiasi-Sosial

    Setelah mengetahui pengertian diferensiasi sosial dan ciri cirinya, diferensiasi memunculkan beberapa jenis diferensiasi, diantaranya adalah

    1. Diferensiasi Tingkatan

    Jenis diferensiasi ini terjadi akibat adanya tidak meratanya fasilitas yang ada di suatu daerah. Meliputi perbedaan distribusi kebutuhan masyarakat yang tidak merata pada setiap daerah hingga tidak meratanya ketersediaan jasa yang ada di setiap daerah.

    Yang menyebabkan perbedaan harga produk maupun setiap harga dalam setiap daerah. Diferensiasi tingkatan akan menciptakan taraf hidup yang berbeda pada setiap daerah.

    2. Diferensiasi Fungsional

    Jenis diferensiasi ini terbentuk karena adanya peranan dan kewajiban yang berbeda antar masyarakat. Perbedaan fungsional ini lebih kepada perbedaan tugas yang harus ditanggung oleh setiap individu dalam pekerjaannya. Jadi, setiap orang memiliki tanggung jawab yang berbeda.

    3. Diferensiasi Adat

    Merupakan diferensiasi yang terjadi karena perbedaan norma yang berlaku pada masyarakat pada lingkungan tertentu. Norma tersebut terbentuk karena adanya batasan dari setiap kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tersebut.

    Dampak Diferensiasi Sosial

    Dampak-Diferensiasi-Sosial

    Diferensiasi dalam masyarakat tersebut memunculkan berbagai dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Memunculkan dampak positif jika dihargai, dan dampak negatif jika menolak diferensiasi sosial.

    Dampak Positif

    • Memperkuat hubungan antar kelompok masyarakat
    • Menguatkan kebudayaan dari suatu daerah
    • Memperkuat rasa solidaritas antar kelompok

    Dampak Negatif

    • Dapat memunculkan perpecahan antar kelompok
    • Dapat Menciptakan kecemburuan sosial

    Dengan mengetahui pengertian diferensiasi sosial hingga dampaknya diharapkan masyarakat lebih menghargai adanya diferensiasi sosial tersebut dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk menciptakan kesejahteraan sosial.

  • Pengertian Ergonomi (Physic, Cognitive, Organizational) dan Prinsipnya

    Pengertian Ergonomi (Physic, Cognitive, Organizational) dan Prinsipnya

    Menerapkan prinsip ergonomi di lingkungan kerja merupakan suatu hal yang penting. Hal ini dilakukan agar pekerjaan yang dilakukan bisa lebih nyaman. Sebelum banyak membahas tentang ergonomi, maka pahami dulu terkait pengertian ergonomi dan cakupannya.

    Mengetahui arti ergonomi menjadi sangat penting untuk menyamakan persepsi terkait apa itu ergonomi sebelum jauh membahas mengenai prinsip-prinsip di dalamnya.

    Pengertian Ergonomi

    Pengertian-Ergonomi-dalam-Beberapa-Cakupan

    Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yakni “ergos” yang berarti kerja dan “nomos” yang berarti aturan atau ketetapan. Berawal dari kedua kata tersebut maka muncul istilah ergonomi yang berarti sebagai aturan dalam bekerja.

    Secara umum, pengertian ergonomi adalah interaksi antar sesama manusia dengan sistem, data, metode dan prinsip agar sesuai dengan kebutuhan, keahlian dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia dalam bekerja.

    Dengan kata lain, ergonomi juga dapat diartikan sebagai suatu cabang ilmu yang membicarakan mengenai desain untuk manusia. 

    Secara gampangnya, istilah ini bisa digunakan sebagai upaya untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

    Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penyesuaian tersebut tidak lain untuk memaksimalkan produktivitas kerja serta mengurangi rasa tidak nyaman yang kerap kali mengganggu saat bekerja.

    Pengertian Ergonomi Berdasarkan Jenisnya

    Ergonomi yang baik adalah meniadakan keterbatasan antara pekerja dan pekerjaan yang dilakukan agar tercipta ;lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. 

    Meski ergonomi kerja kerap kali merujuk pada kondisi fisik, namun terdapat pula cakupan yang lain berupa kognitif dan organisasi.

    1. Physical Ergonomic

    Physical-Ergonomic

    Physical Ergonomi atau ergonomi fisik merupakan cakupan ergonomi yang memiliki kaitan erat dengan anatomi, fisiologi, antropometri dan biomekanik yang berhubungan dengan aktivitas fisik manusia.

    Pada umumnya, cakupan ergonomi ini paling banyak menjadi perhatian dan fokus di lingkungan kerja. Cakupan ini erat kaitannya dengan masalah tubuh seperti gangguan otot dan tulang ketika bekerja.

    Adapun are yang menjadi fokus physical ergonomics adalah gerakan repetitif, keamanan di tempat bekerja serta kenyaman dalam menggunakan peralatan pendukung seperti keyboard ataupun layar komputer, postur ketika bekerja dan kondisi lingkungan kerja secara keseluruhan.

    Dengan begitu, cakupan ergonomi fisik ini melibatkan pengamatan pada pekerja dan proses kerja yang dilakukan. Setelah pengamatan selesai dilakukan, maka lingkungan kerja bisa dioptimalkan kembali dari sisi keamanan, kenyamanan dan kesehatannya.

    2. Cognitive Ergonomic

    Cognitive-Ergonomic

    Jika physical ergonomic berfokus pada evaluasi lingkungan dan fisik manusia, maka cognitive ergonomic memiliki fokus dalam fungsi otak.

    Hal ini erat kaitannya dengan analisis kesalahan, interaksi manusia dengan alat-alat produksi, pengambilan keputusan, tekanan dan kondisi mental selama bekerja.

    Cognitive ergonomic ini akan mempelajari tentang kesesuaian dan kegunaan suatu produk dengan mempertimbangkan kapabilitas kognitif pengguna.

    Itu sebabnya, cognitive ergonomic juga kerap menjadi bahan pertimbangan bagi designer sebelum membuat atau merancang suatu alat produksi agar bisa memberikan kegunaan yang maksimal.

    3. Organizational Ergonomic

    Organizational-Ergonomic

    Organizational ergonomic merupakan aturan kerja yang berfokus pada sistem sociotechnical yang di dalamnya mencakup mengenai kebijakan, organisasi serta proses produksi yang dijalankan.

    Adapun beberapa topik yang sangat relevan dalam aturan kerja ini ialah komunikasi, jam kerja, kerjasama yang dilakukan, manajemen sumber daya dan kualitas yang dimiliki.

    Organization ergonomic juga kerap disebut sebagai macroergonomics yang berarti sebagai wawasan untuk mendesain seluruh sistem kerja agar tercipta iklim dan efektivitas kerja yang maksimal.

    Itulah beberapa pengertian ergonomi dari beberapa cakupan yang berbeda. Ketika semua cakupan tersebut terpenuhi, maka efektivitas dan kenyamanan dalam bekerja akan tercapai secara maksimal.

    Prinsip-Prinsip Ergonomi (Physic)

    Setelah memahami terkait pengertian ergonomi dan beberapa cakupannya, maka tidak kalah pentingnya untuk Anda pahami juga mengenai prinsip-prinsip ergonomi. 

    Dengan prinsip ergonomi yang baik, maka Anda berkesempatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman.

    Menjaga Postur Tubuh tetap Netral

    Menjaga-Postur-Tubuh-tetap-Netral

    Postur tubuh netral adalah kondisi dimana postur tubuh tetap terjaga keseimbangannya, baik itu saat duduk ataupun berdiri.

    Hal ini bisa dilakukan dengan meminimalisir tekanan dan memastikan sendi-sendi tubuh selalu stabil. Lakukan peregangan atau perubahan pose tubuh secara berkala. 

    Dengan begitu, maka kondisi otot, syaraf dan tulang bisa terkontrol dan kekuatan bisa diproduksi lebih maksimal.

    Dalam hal ini, Anda juga bisa menghindari tarikan otot yang berlebihan ketika menjangkau benda.

    Mengurangi Gerakan dengan Kekuatan Berlebihan

    Mengurangi-Gerakan-dengan-Kekuatan-Berlebihan-1-pengertian-ergonomi

    Mengurangi gerakan yang membutuhkan gerakan berlebihan merupakan salah satu hal yang semestinya dihindari ketika ingin memperoleh ergonomi secara maksimal. Namun sayangnya, masih banyak pekerjaan yang membutuhkan akan hal ini.

    Dengan begitu, prinsip ergonomi memberikan alternatif lain dengan cara mengurangi beban pekerjaan dengan cara memanfaatkan alat bantu semaksimal mungkin.

    Menghindari Gerakan Berlebihan

    Menghindari-Gerakan-Berlebihan-pengertian-ergonomi

    Gerakan berlebihan atau repetitif menjadi salah satu resiko besar dalam ergonomi. Sejauh ini, banyak pekerjaan yang membutuhkan gerakan berlebihan dikarenakan adanya tuntutan target di setiap jam atau harinya.

    Adapun kategori yang masuk dalam gerakan berlebihan ialah gerakan yang dilakukan dan berulang setiap 30 detik sekali. Jika gerakan tersebut tidak bisa dihindari, maka Anda bisa memastikan tidak adanya kekuatan berlebihan di dalamnya.

    Selain itu, usahakan agar postur tubuh tetap netral dan terjaga ketika menjalankan gerakan-gerakan tersebut.

    Melakukan Peregangan

    Melakukan-Peregangan-pengertian-ergonomi

    Prinsip terakhir dari ergonomi ialah melakukan peregangan tubuh secara berkala selama bekerja. 

    Peregangan yang dilakukan bisa berupa gerakan-gerakan sederhana, terutama di bagian yang banyak mendapatkan tekanan seperti punggung, pundak, tangan, kaki dan jari.

    Demikianlah pengertian ergonomi lengkap dalam beberapa cakupan serta prinsip-prinsip dalam pelaksanaannya. Usahakan agar beberapa prinsip tersebut terpenuhi agar pekerjaan yang dilakukan produktivitas dan kualitas kerja bisa lebih optimal.

  • Pengertian Dialog Interaktif Lengkap dengan Ciri dan Contohnya

    Pengertian Dialog Interaktif Lengkap dengan Ciri dan Contohnya

    Mencari tahu berbagai jenis informasi dalam suatu komunikasi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dialog interaktif. Pengertian dialog interaktif sebenarnya sering ditemukan dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

    Seperti apa ciri-ciri dialog interaktif tersebut? Apa saja unsur di dalamnya? Seperti apa contoh dari dialog interaktif? Simak artikel di bawah ini yang akan membahas lebih detail tentang dialog interaktif. Pastikan untuk membaca artikel hingga akhir agar mendapat informasi lebih lengkap!

    Pengertian Dialog Interaktif

    Pengertian-Dialog-Interaktif

    Dialog merupakan kegiatan berbincang-bincang atau mengobrol antara dua orang atau lebih dengan maksud atau tujuan tertentu. Sementara, pengertian dialog interaktif adalah jenis dialog yang menghadirkan narasumber untuk membahas atau berdiskusi tentang suatu topik.

    Pada umumnya, dialog interaktif dilakukan di acara-acara televisi atau radio dengan mengundang narasumber atau pakar. Nantinya pembawa acara akan mengajak para pemirsa atau pendengar untuk ikut berpartisipasi dengan bertanya atau bahkan mengungkapkan pendapat tentang topik pembicaraan.

    Apa fungsi dari dialog interaktif? Dialog interaktif dilakukan untuk membahas suatu tema permasalahan tertentu dengan harapan mencari solusi dari permasalahan yang sedang diperbincangkan dari narasumber atau pakar ahli.

    Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengikuti dialog interaktif yang membahas berbagai tema. Berikut ini manfaat dari dialog interaktif, yaitu:

    1. Update informasi terbaru.
    2. Melatih kemampuan untuk berpikir kritis.
    3. Mengasah budaya literasi.
    4. Menumbuhkan ide, kreativitas, dan inovasi baru.

    Ciri-ciri atau Karakteristik Dialog Interaktif

    Apa saja ciri atau karakteristik dialog interaktif? Berikut ini beberapa ciri-ciri dialog interaktif, yaitu:

    1. Melibatkan Lebih dari Satu Orang

    Melibatkan-Lebih-dari-Satu-Orang

    Dialog interaktif pastinya dapat dilakukan dengan melibatkan minimal dua orang yang saling berdialog. Namun, dialog interaktif lebih sering melibatkan lebih banyak orang. Misalnya, dialog interaktif yang ditayangkan di televisi biasanya melibatkan banyak penonton.

    2. Memiliki Sesi Tanya Jawab

    Memiliki-Sesi-Tanya-Jawab

    Ciri utama dari dialog interaktif adalah adanya sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber yang dihadirkan. Sesi tanya jawab ini dipandu oleh pembawa acara.

    3. Terdapat MC dan Narasumber

    Terdapat-MC-dan-Narasumber

    Di dalam dialog interaktif pastinya terdapat MC atau pembawa acara dan juga narasumber. MC atau pembawa acara ini bertugas untuk mengatur jalannya dialog interaktif. Ia juga memiliki peran untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber.

    Narasumber yang dihadirkan dalam sesi dialog interaktif pastinya merupakan seseorang yang ahli atau pakar dalam bidang ilmu tertentu sesuai topik yang dibahas. Narasumber akan memberikan jawaban dan penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

    4. Mengandung Unsur-unsur 5W + 1H

    Mengandung-Unsur-unsur-5W-1H

    Dialog interaktif memiliki unsur-unsur tertentu yang menjadi ciri khas. Berikut ini beberapa unsur-unsur dialog interaktif, yaitu:

    1. Kata tanya “Apa” (What)
    2. Kata tanya “Siapa” (Who)
    3. Kata tanya “Di Mana” (Where)
    4. Kata tanya “Kapan” (When)
    5. Kata tanya “Mengapa” (Why)
    6. Kata tanya “Bagaimana” (How)

    Hal yang Harus Diperhatikan

    Hal-yang-Harus-Diperhatikan

    Mengikuti atau menyimak dialog interaktif memiliki banyak manfaat. Ketika mengikuti suatu dialog interaktif, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

    1. Tema dan Judul dari Dialog Interaktif

    Hal pertama yang harus diperhatikan adalah judul dan juga tema atau topik yang dibahas dalam dialog interaktif. Tema yang diangkat pada umumnya merupakan tema yang berkaitan dengan isu yang sedang hangat diperbincangkan agar dialog interaktif lebih menarik.

    Tema dialog interaktif dapat sangat beragam. Misalnya, tema pendidikan, hiburan, kesehatan, lingkungan, dan lain sebagainya.

    2. Narasumber dalam Dialog Interaktif

    Narasumber sebagai pihak yang akan menjawab berbagai pertanyaan juga harus diperhatikan. Cari tahu tentang profil dan latar belakang narasumber agar lebih memahami pendapat-pendapat atau jawaban dan penjelasan yang akan disampaikan dalam dialog interaktif.

    3. Pertanyaan-pertanyaan yang Diajukan

    Pertanyaan-pertanyaan dalam dialog interaktif juga harus diperhatikan. Pastikan semua pertanyaan sesuai dengan tema dan mencakup unsur 5W+1H. Pertanyaan-pertanyaan itu juga sebaiknya disampaikan dengan jelas dan sederhana agar mudah dipahami.

    4. Pendapat dari Narasumber

    Jawaban dan penjelasan serta pendapat dari narasumber terkait pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan juga harus mendapat perhatian khusus. Pastikan semua penjelasan dari narasumber berdasarkan pada fakta yang sesungguhnya.

    5. Kesimpulan dari Dialog Interaktif

    Bagian terakhir yang sangat penting untuk diperhatikan dalam dialog interaktif adalah kesimpulan. Kesimpulan berupa poin utama dari seluruh sesi tanya jawab yang telah dilakukan dalam dialog interaktif bersama narasumber terpercaya.

    Secara garis besar kesimpulan ini akan disampaikan oleh pembawa acara. Namun, peserta yang menyimak dialog interaktif dengan detail juga pasti akan menemukan kesimpulannya tersendiri.

    Contoh-contoh Dialog Interaktif

    Contoh-contoh-Dialog-Interaktif

    Seperti apa contoh dialog interaktif? Berikut ini contoh singkat dialog interaktif yang membahas tentang kesehatan, yaitu:

    Tema: Cara Menghilangkan Jerawat

    Narasumber: Dr. Riyan Thamrin

    Pembahasan: Salah satu penonton mengajukan pertanyaan kepada Dr. Rian Thamrin

    Lusie: Apakah kita diperbolehkan memencet jerawat yang muncul di wajah, dok?

    Dr Riyan: Jerawat yang muncul di wajah tidak boleh dipencet karena dapat menyebabkan luka di wajah. Luka tersebut bahkan nantinya akan menimbulkan bekas jerawat yang susah hilang.

    Lusie: Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menghilangkan jerawat secara alami dan tanpa mengeluarkan banyak biaya, dok?

    Dr. Riyan: Jerawat dapat dihilangkan secara alami hanya dengan menggunakan es batu. Caranya adalah membungkus es batu dengan kain bersih dan meletakkannya di jerawat yang meradang. Lakukan hal tersebut selama beberapa kali dan harus rutin hingga jerawat kempes dengan sendirinya.

    Kesimpulan: Salah satu cara alami tanpa mengeluarkan banyak biaya untuk menghilangkan jerawat adalah kompres jerawat dengan menggunakan es batu.

    Pengertian dialog interaktif adalah dialog atau percakapan antara dua orang atau lebih dengan menghadirkan narasumber untuk membahas atau berdiskusi tentang suatu topik. Dialog interaktif memiliki berbagai karakteristik atau ciri yang membedakannya dengan jenis dialog lainnya.

  • Pengertian Dekoratif dalam Seni, Fungsi, dan Jenisnya

    Pengertian Dekoratif dalam Seni, Fungsi, dan Jenisnya

    Jenis-jenis ilmu seni budaya memang sangat beragam dan salah satunya adalah seni dekoratif. Pengertian dekoratif adalah salah satu jenis seni rupa dengan aliran seni modern. Seni dekoratif juga sering kali disebut sebagai seni ornamen.

    Apa saja fungsi atau kegunaan dari seni dekoratif? Seperti apa jenis-jenis motif yang ada di seni dekoratif? Artikel yang satu ini akan membahas informasi tentang seni dekoratif. Pastikan untuk membaca artikel ini hingga selesai untuk mendapatkan informasi lengkapnya!

    Pengertian Dekoratif

    Pengertian-Dekoratif

    Arti dekoratif secara umum berhubungan dengan istilah dekorasi. Apa pengertian dari karya dekoratif? Pengertian dekoratif adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menghias atau mempercantik penampilan suatu objek tertentu.

    Seni dekoratif disebut juga seni ornamen. Menurut KBBI, ornamen adalah hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Ornamen biasanya terdapat di berbagai karya seni, seperti candi, bangunan, panggung, dan lain sebagainya.

    Seni ornamen sudah ada sejak lama dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Seni dekorasi atau seni ornamen aliran modern mulai berkembang sekitar tahun 1930 di barat Eropa dan juga Amerika Serikat. Aliran seni yang satu ini menggambarkan modernisme yang menjadi mode.

    Seni dekoratif atau dekorasi pada umumnya digunakan untuk memperindah tampilan suatu karya seni. Misalnya, keramik, perabot, perhiasan, lukisan, tembikar, barang pecah belah, benda-benda logam, pakaian, perhiasan, dan lain sebagainya.

    Di dalam seni gambar juga terdapat enam buah unsur gambar dekoratif, yaitu titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan juga tekstur.

    Fungsi dan Kegunaan Seni Dekoratif

    Fungsi-dan-Kegunaan-Seni-Dekoratif

    Apa fungsi karya dekoratif? Seni dekoratif atau seni ornamen memiliki beberapa fungsi atau kegunaan yang umumnya membuat jenis seni yang satu ini sering kali digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Berikut ini beberapa fungsi dan kegunaan seni dekoratif atau seni ornamen, yaitu:

    1. Fungsi Murni Estetis

    Seni dekoratif memiliki fungsi utama untuk menambah nilai estetika atau nilai keindahan suatu objek yang dihias. Objek yang dihias pun dapat berubah menjadi suatu karya seni yang memiliki tampilan lebih indah dan menarik.

    Salah satu contoh penerapan fungsi murni estetis dari seni dekoratif adalah kegiatan mendekorasi panggung untuk suatu penampilan atau acara. Panggung yang semula kosong dan hanya ada rangka-rangka besi akan terlihat lebih indah dengan menambahkan aneka dekorasi dengan konsep tertentu.

    Contoh lainnya adalah guci tembikar dari tanah liat. Guci yang awalnya hanya berwarna cokelat akan terlihat lebih indah dengan penambahan seni dekoratif berupa gambar-gambar atau ukiran berwarna. Seni dekoratif juga berperan dalam meningkatkan harga dari guci tersebut.

    2. Fungsi Simbolis

    Selain memiliki fungsi murni estetis, seni dekoratif atau ornamen juga memiliki fungsi simbolis. Artinya, seni dekoratif dapat digunakan untuk membuat karya-karya yang nantinya berfungsi sebagai simbol-simbol tertentu.

    Seni dekoratif dengan fungsi simbolis umumnya ditemukan dalam benda-benda yang digunakan dalam upacara adat atau ibadah lainnya. Artinya, seni dekoratif digunakan sebagai simbol keagamaan, adat, atau kepercayaan tertentu.

    Selain itu, seni dekoratif sebagai fungsi simbolis juga dapat ditemukan pada ukiran-ukiran candi. Misalnya, ukiran-ukiran atau relief di Candi Borobudur yang merupakan simbol atau gambaran kehidupan di masa dulu.

    3. Fungsi Teknis Konstruktif

    Fungsi teknis konstruktif juga terdapat dalam seni dekoratif khususnya dalam suatu konstruksi bangunan. Seni dekoratif berupa ornamen dapat berfungsi untuk menyangga, menghubungkan, menopang bahkan memperkokoh suatu konstruksi bangunan.

    Jenis-jenis Motif dalam Seni Dekoratif

    Seni dekoratif selalu berhubungan dengan aneka motif yang digunakan untuk memperindah tampilan suatu objek. Berikut ini beberapa jenis motif yang umumnya digunakan dalam seni dekoratif, yaitu:

    1. Seni Dekoratif Motif Geometris

    Seni-Dekoratif-Motif-Geometris

    Motif geografis dalam seni dekoratif berupa unsur-unsur yang ada dalam ilmu ukur. Misalnya, garis lurus, garis melengkung, lingkaran, persegi, segitiga, prisma, segi lima, dan berbagai bentuk geometris lainnya.

    Pada awalnya, motif ini dibuat dengan goresan-goresan saja mengikuti bentuk objek. Namun, kini motif geometris sudah berkembang dan dimodifikasi hingga menjadi karya yang indah.

    2. Seni Dekoratif Motif Tumbuhan

    Seni-Dekoratif-Motif-Tumbuhan

    Motif tumbuhan dalam seni dekoratif dapat membuat kesan natural atau alami dalam suatu karya seni. Beragam jenis tumbuhan dapat dijadikan inspirasi untuk membuat motif tumbuhan yang indah dalam suatu karya seni.

    Pada umumnya motif tumbuhan yang tercipta akan bergantung pada beberapa faktor. Misalnya, lingkungan alam, sosial, kepercayaan, tempat motif diciptakan dan lain sebagainya.

    3. Seni Dekoratif Motif Binatang

    Seni-Dekoratif-Motif-Binatang

    Selain tumbuhan, hewan juga bisa menjadi inspirasi berbagai motif dalam seni dekoratif. Namun, pada umumnya motif binatang yang digunakan merupakan hasil gubahan atau sterilisasi yang masih dikenali bentuk dan jenis binatangnya.

    Seni dekoratif juga dapat menggunakan visualisasi bentuk binatang pada bagian tertentu saja kemudian dikombinasikan dengan berbagai motif lainnya untuk menghasilkan karya yang estetik.

    4. Seni Dekoratif Motif Benda Alam

    Seni-Dekoratif-Motif-Benda-Alam

    Alam di sekitar memang mampu menciptakan berbagai inspirasi yang memukau dalam karya seni. Motif-motif dalam seni dekoratif juga dapat tercipta dari inspirasi benda-benda alam, misalnya awan, air, batu, tanah, tebing, dan lain sebagainya.

    5. Seni Dekoratif Motif Manusia

    Seni-Dekoratif-Motif-Manusia

    Manusia juga bisa menjadi objek yang menciptakan inspirasi motif dalam seni dekorasi. Contoh penggunaan motif manusia dalam seni dekoratif adalah bentuk-bentuk wayang, topeng, dan lain sebagainya.

    6. Seni Dekoratif Motif Kaligrafi

    Seni-Dekoratif-Motif-Kaligrafi

    Huruf juga dapat dirangkai menjadi motif kaligrafi dalam seni dekoratif. Rangkaian huruf kaligrafi dapat dikreasikan hingga membentuk benda tertentu. Tentunya seni dekoratif dengan motif ini akan memiliki makna dan nilai estetika tersendiri.

    Pengertian dekoratif merupakan suatu kegiatan seni yang dilakukan dengan tujuan menghias atau memperindah penampilan suatu objek tertentu. Seni dekoratif memiliki beragam motif yang dapat digunakan dalam berbagai karya seni.

  • Pengertian Destilasi dalam Kimia/Sains, Cara Kerja, dan Jenisnya

    Pengertian Destilasi dalam Kimia/Sains, Cara Kerja, dan Jenisnya

    Pengertian destilasi atau distilasi sering kali disebut dalam berbagai bidang ilmu, seperti kimia, sains, pangan, industri, dan lain sebagainya. Teknik destilasi atau penyulingan memang memiliki banyak manfaat sejak zaman dahulu hingga di era modern seperti sekarang.

    Seperti apa prinsip kerja destilasi sederhana? Apa saja jenisnya? Bagaimana contoh penerapannya dalam kehidupan? Artikel ini akan membahas lebih lengkap tentang destilasi, cara kerja, jenis-jenis, dan juga contoh penerapannya.

    Pengertian Destilasi

    Pengertian-Destilasi

    Apa yang dimaksud dengan distilasi? Destilasi atau distilasi sering disebut sebagai proses penyulingan. Istilah ini berasal dari Bahasa Inggris “Distillation” yang memiliki makna “Penyulingan” dalam Bahasa Indonesia.

    Pengertian destilasi adalah teknik untuk memisahkan campuran senyawa dalam bentuk cairan berdasarkan perbedaan tertentu, sehingga fase campuran senyawa tersebut berubah. Perbedaan yang dimaksud berupa perbedaan kecepatan dan relativitas volatilitas/ kemudahan senyawa untuk menguap.

    Pemisahan zat campuran dalam bentuk cairan dalam destilasi juga didasari pada perbedaan titik didih dua zat cair yang tercampur. Prinsip kerja destilasi memang melibatkan proses penguapan melalui mekanisme pemanasan (didih), penguapan, dan juga pendinginan.

    Jadi, Apa tujuan destilasi? Tujuan dari destilasi adalah mendapatkan senyawa murni yang tidak tercampur dengan senyawa lainnya.

    Di dalam bidang ilmu kimia, destilasi atau proses penyulingan dikategorikan ke dalam jenis perpindahan massa.

    Cara Kerja Sistem Destilasi

    Cara-Kerja-Sistem-Destilasi

    Destilasi dapat dilakukan menggunakan berbagai alat  yang memiliki fungsi masing-masing. Masing-masing alat ini harus dirangkai dengan tepat agar proses destilasi atau penyulingan dapat terjadi dengan sempurna.

    Suatu cairan yang terdiri dari campuran senyawa yang ingin dipisahkan harus dipanaskan terlebih dahulu. Proses pemanasan ini akan membuat senyawa yang memiliki titik didih lebih rendah akan mendidih dan akhirnya menguap atau berubah menjadi gas atau uap.

    Uap akan melalui tabung pengembun atau kondensor yang dilengkapi dengan pendingin. Kemudian, uap akan kembali menjadi cairan dan ditampung ke dalam wadah. Cairan hasil proses destilasi disebut sebagai distilat yang merupakan zat murni yang diinginkan.

    Jenis-jenis Destilasi

    Jenis-jenis-Destilasi

    Destilasi terus mengalami perkembangan sejak pertama kali ditemukan hingga sekarang. Perkembangan teknik destilasi menciptakan berbagai jenis destilasi. Berikut ini jenis-jenis destilasi yang harus diketahui dan dipahami, yaitu:

    1. Destilasi Sederhana

    Destilasi sederhana dilakukan dengan menaikkan suhu cairan sehingga tekanan uap berada di luar titik didih normal. Prinsipnya adalah perbedaan titik didih yang jauh dengan salah satu komponen atau campurannya mudah menguap.

    Contoh destilasi sederhana adalah pemisahan campuran antara air dan bahan kimia.

    2. Destilasi Bertingkat

    Pengertian destilasi bertingkat adalah jenis destilasi yang proses pemisahan komponen cairan dilakukan sebanyak dua kali atau bahkan lebih. Jenis destilasi ini digunakan ketika titik didih komponen campuran saling berdekatan atau perbedaan titik didihnya kurang dari 20 derajat celcius.

    Perbedaan utama destilasi sederhana dan destilasi bertingkat juga terletak pada kolom fraksionasi. Pada destilasi bertingkat, kolom fraksionasi akan mengalami pemanasan secara bertahap dengan suhu berbeda-beda di setiap plat dengan tujuan memurnikan distilat.

    Teknik destilasi bertingkat umumnya digunakan ketika proses pemisahan komponen di dalam minyak mentah.

    3. Destilasi Uap

    Jenis destilasi lainnya adalah destilasi uap. Fungsinya untuk memisahkan komponen yang peka terhadap panas atau rata-rata memiliki titik didih mencapai 200 derajat celcius. Prosesnya dilakukan dengan menambahkan uap, sehingga sebagian dari campuran akan ikut menguap.

    Setelah itu, uap akan masuk ke dalam proses pendinginan dan dikondensasi menjadi dua faksi cairan. Destilasi uap umumnya digunakan dalam ekstraksi minyak sitrus, parfum dari tumbuhan, minyak kayu putih, dan lain sebagainya.

    4. Destilasi Vakum

    Jenis destilasi yang satu ini sangat cocok untuk senyawa memiliki titik didih tinggi, tetapi tidak stabil. Artinya, senyawa yang akan didestilasi dapat terurai sebelum atau ketika mendekati titik didihnya. Jenis destilasi yang satu ini sangat cocok untuk cairan yang memiliki titik didih di atas 150 derajat celcius.

    5. Destilasi Azetrop

    Jenis destilasi yang terakhir adalah destilasi azatrop. Jenis destilasi yang satu ini dapat menguapkan zat cair tanpa mengubah komposisinya.

    Contoh Penerapan Destilasi

    Teknik destilasi sudah diterapkan dalam berbagai bidang untuk membantu memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Seperti apa contoh penerapan teknik destilasi? Berikut ini beberapa contoh penerapan teknik destilasi, yaitu:

    1. Destilasi dalam Industri Minyak Bumi

    Destilasi-dalam-Industri-Minyak-Bumi

    Minyak bumi yang didapatkan dari alam mengandung berbagai jenis campuran. Misalnya, bensin, minyak tanah, solar, oli, padatan, dan lain sebagainya. Campuran dalam minyak bumi tersebut dapat saling dipisahkan dengan proses destilasi, sehingga masing-masing bisa dimanfaatkan dengan baik.

    Jenis destilasi yang digunakan dalam industri minyak bumi adalah destilasi bertingkat atau fraksional. Destilasi bertingkat digunakan karena campuran minyak bumi memiliki titik didih yang berbeda-beda. Hasil dari proses destilasi minyak bumi nantinya dapat langsung dimanfaatkan.

    2. Destilasi Air Laut

    Destilasi-Air-Laut

    Air laut dapat diubah menjadi air tawar melalui proses destilasi atau penyulingan. Air tawar yang dihasilkan tentu saja dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama kebutuhan akan air minum.

    Berbagai negara sudah menerapkan proses destilasi ini untuk memenuhi kebutuhan mereka. Misalnya, Arab Saudi dan Israel.

    3. Destilasi Minyak dari Tumbuhan

    Destilasi-Air-Laut

    Berbagai jenis minyak dapat diperoleh dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan tertentu. Jenis destilasi yang digunakan dalam proses ini adalah destilasi uap. Berbagai contoh minyak yang dihasilkan dari proses destilasi tersebut, yaitu:

    1. Minyak kayu putih dari tanaman eucalyptus.
    2. Minyak sitrus dari jeruk atau lemon.
    3. Minyak parfum dari berbagai jenis tumbuhan.

    Pengertian destilasi adalah teknik untuk memisahkan campuran senyawa dalam bentuk cairan. berdasarkan kemampuan penguapan senyawa. Terdapat beragam jenis destilasi yang memiliki cara kerja dan fungsi atau kegunaannya masing-masing.

  • Pengertian Gamet dalam Genetika/Pewarisan Sifat dan Jenis-jenisnya

    Pengertian Gamet dalam Genetika/Pewarisan Sifat dan Jenis-jenisnya

    Dalam ilmu biologi, khususnya yang berkaitan dengan sistem reproduksi manusia, istilah gamet kerap kali diperbincangkan. Dalam hal ini, pengertian gamet ialah suatu komponen dan fase yang pernah dimiliki oleh manusia.

    Meski menjadi istilah yang cukup populer dan kerap terdengar, namun sebagian orang belum memahami terkait makna sebenarnya dari istilah gamet.

    Pengertian Gamet

    Pengertian-Gamet

    Gamet merupakan istilah yang digunakan untuk penyebutan sel reproduksi yang mengandung satu salinan kromosom.

    Dilansir dari Encyclopedia Britannica, gamet dinilai hanya mengandung satu sel kromosom yang berbeda atau tidak dalam satu bentuk yang utuh sebagai pembentuk sel haploid atau susunan organisme lengkap.

    Apa Itu Gamet?

    Apa-Itu-Gamet

    Mengetahui pengertian gamet tanpa memahami apa makna dan arti nya menjadi kurang lengkap bukan? Gamet adalah istilah biologis dalam penyebutan sel haploid dimana setiap selnya hanya terdapat satu salinan dari masing-masing kromosom.

    Selama pembelahan (meiosis), sel induk yang memiliki dua salinan dari masing-masing kromosom akan melakukan satu kali putaran replikasi DNA diikuti dengan dua siklus pembelahan nuklir untuk menghasilkan pembelahan 4 sel lainnya.

    Setiap gamet pasti memiliki susunan kromosom yang unik, setelah melalui proses pembuahan, maka mereka akan bergabung dengan gamet lawan jenis dan terbentuklah zigot sebagai penentu karakteristik fisik individu.

    Pembentukan Gamet

    Pembentukan-Gamet

    Gamet merupakan suatu kondisi yang diduga terbentuk melalui proses pembelahan yang kerap disebut sebagai meiosis. 

    Dalam hal ini, sel germinal akan mengalami 2 kali pembelahan yakni berupa meiosis dan empat buah anak sel lainnya dengan masing-masing satu set kromosom. 

    Dari keseluruhan proses pembelahan sel itu kerap disebut sebagai gametogenesis, sedangkan proses pembelahan keempat anak sel lainnya disebut sebagai gamet.

    1. Proses Pembentukan Gamet

    Prose pembentukan gamet pada manusia, baik itu gamet betina (ovum) ataupun gamet jantan (sperma) disebut sebagai gametogenesis.

    Proses ini merupakan istilah yang digunakan untuk penyebutan proses meiosis dalam dua proses yakni pembelahan pertama (meiosis 1 dan meiosis 2).

    Adapun tempat berlangsungnya pembentukan sel telur berada dalam ovarium, sedangkan pembentukan sperma berada dalam testis.

    2. Gamet dan Pemupukan

    Pemupukan ialah proses yang terjadi ketik gamet jantan dan betina bersatu. Dalam proses reproduksi hewan, penyatuan sperma dan sel telur terjadi dalam tuba falopi.

    Dalam proses ini, jutaan sperma akan dilepaskan ketika melakukan hubungan seksual dan salah satunya nanti akan ada yang masuk ke dalam tuba. 

    Sperma memiliki selaput penutup layaknya topi yang mengandung enzim yang mempermudah sperma menembus selaput luar sel telur.

    Ketika kepala sperma telah menyentuh sel telur, maka terjadinya pelepasan zat-zat yang bisa memodifikasi zona pellucida agar sperma tidak membuahi sel telur lainnya.

    Proses tersebut sangat penting karena dapat meminimalisir resiko kematian zigot ataupun kemunculan zigot dengan kromosom ekstra.

    3. Pengembangan

    Setelah proses pembuahan berhasil dilakukan, dua gamet yang berbeda pada akhirnya menjadi satu zigot diploid dengan total 23 kromosom homolog yang berasal dari kromosom ayah dan ibu dengan perbandingan 50:50.

    Selanjutnya, zigot akan terus berkembang sampai nantinya berhasil terbentuk satu individu utuh.

    Jenis-Jenis Gamet

    Prose pembelahan keempat sel atau kerap disebut gamet terbagi menjadi beberapa jenis, berikut ialah penjelasan lebih lengkapnya:

    1. Isogami

    Isogami

    Isogami merupakan jenis gamet pertama yang termasuk dalam gamet heterogami dengan morfologi bentuk dan ukuran yang sama persis. dalam hal ini, kedua jenis gamet yang berbeda tidak dapat diketahui perbedaannya secara spesifik.

    Seperti misalnya yakni gamet isogami jantan dan gamet isogami betina yang tampak sama atau tidak ada perbedaan antar keduanya. Adapun salah satu contoh organisme yang berkembang dengan jenis pembelahan ini ialah Alga Uniseluler.

    2. Anisogami

    Anisogami

    Jenis gamet kedua ialah anisogami dimana terdapat perbedaan antara dua jenis gamet yang berbeda yani jantan dan betina. Pada umumnya, gamet betina cenderung memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan gamet jantan.

    Gamet anisogami termasuk jenis pembelahan sel non-motil atau tidak bisa bergerak, seperti misalnya yakni tumbuhan yang memiliki bunga.

    3. Oogami

    Oogami

    Oogami merupakan jenis gamet terakhir yang dimiliki oleh manusia dan hewan. Jenis gamet ini bisa dibedakan secara jelas mengenai jantan atau betinanya karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan.

    Adapun beberapa indikator yang bisa dijadikan pembeda antar gamet ini ialah ukuran, bentuk dan perbedaan motilitas antar keduanya.

    Dalam hal ini, gamet betina cenderung tidak bisa bergerak (non-motil) sehingga kerap disebut sebagai sel telur. 

    Sedangkan gamet betina memiliki ukuran kecil dengan kemampuan gerak (motil) yang memadai sehingga penyebutnya juga kerap disebut sebagai sel sperma.

    Setelah memahami tentang pengertian gamet, proses pembentukan dan jenis-jenisnya, maka akan lebih lengkap jika Anda mengetahui pula mengenai karakteristik dan perbedaannya.

    Karakteristik Gamet

    Karakteristik-Gamet

    Pemberian nama gamer pada umumnya didasarkan pada jenis kelami pembawa (kingdom) dari tempat asalnya, baik itu manusia ataupun hewan.

    Dalam manusia gemat merupakan bertemu dan menyatunya sel telur wanita dan pria sampai pada akhirnya menghasilkan sel telur yang dibuahi dan berisi 2 set kromosom.

    Selanjutnya yakni dalam tumbuhan, gamet betina pada umumnya disebut sebagai oosfer sedangkan gametofit jantan yang berperan membuahi oosfer.

    Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa gamet memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak hanya mengenai jantan atau betina, melainkan karena perbedaan jenis makhluk pendukungnya seperti manusia, hewan ataupun tumbuhan.

    Demikianlah pengertian gamet lengkap dengan prose pembentukan, jenis-jenis dan karakteristik yang dimilikinya. Meski terbilang sebagai istilah yang familiar atau kerap dijumpai, namun kenyataannya banyak orang yang belum memahami tentang apa itu gamet.