Perubahan di tengah masyarakat akan terus terjadi karena berbagai faktor dan menyebabkan suatu hal yang baru. Salah satu fenomena yang dapat terjadi karena perubahan tersebut adalah Cultural Lag. Apa yang dimaksud dengan pengertian cultural lag dan contohnya?
Seperti apa dampak positif dan negatif yang ditimbulkan karena fenomena sosial ini? Simak langsung penjelasan lebih lengkap tentang Cultural Lag dengan membaca artikel ini. Pastikan untuk membaca artikel hingga akhir akan mendapat keseluruhan informasi!
Pengertian Cultural Lag
Apa yang dimaksud dengan Cultural Lag? Cultural Lag adalah suatu fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat ketika adanya perubahan secara mendadak, tetapi perubahan tersebut tidak merata dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Selain pengertian secara umum di atas, pengertian Cultural Lag menurut para ahli juga disampaikan dalam bentuk teori-teori, seperti yang pernah disampaikan oleh William F Ogburn.
Menurutnya, Cultural Lag atau ketertinggalan budaya adalah suatu fenomena yang terjadi ketika budaya nonmaterial berbenturan, berjuang, dan beradaptasi dengan kondisi material budaya yang baru muncul.
Beberapa contoh dari aspek non material dapat berupa bahasa, norma, ideologi, nilai, gerakan tubuh, dan lain sebagainya. Sementara contoh aspek material dalam teori ini dapat berupa teknologi, pakaian, kendaraan, dan lain sebagainya.
Penyebab Cultural Lag secara umum memang berasal dari adanya perubahan besar yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, tetapi perubahan tidak tersebar secara menyeluruh. Hal inilah yang membuat sebagian masyarakat mengalami ketertinggalan budaya.
Pengertian Cultural Lag terkadang disamakan dengan Cultural Shock yang sebenarnya memiliki acuan berbeda. Cultural Lag lebih mengacu pada pendapat bahwa masyarakat memerlukan waktu untuk menyesuaikan dengan perubahan.
Sementara itu, Cultural Shock mengacu pada perasaan bingung, cemas, dan tidak pasti atas perubahan yang terjadi secara mendadak. Hubungan keduanya yaitu Cultural Lag dapat menyebabkan masyarakat mengalami Cultural Shock.
Dampak Positif dan Negatif dari Cultural Lag
Dampak Cultural Lag di tengah masyarakat dibagi menjadi dua yaitu dampak positif dan dampak negatif. Berikut ini contoh beberapa dampak yang disebabkan oleh Cultural Lag, yaitu:
1. Dampak Positif
Cultural Lag menimbulkan beberapa dampak positif di tengah masyarkat yang terus mengalami perkembangan saat ini, yaitu:
- Munculnya berbagai ide baru dan segar sesuai dengan perkembangan zaman yang terus terjadi saat ini.
- Pola pikir masyarakat menjadi lebih rasional dan ilmiah.
- Banyak penemuan-penemuan baru yang dapat berguna untuk membantu berbagai aktivitas manusia sehari-hari.
- Terciptanya tatanan kehidupan baru yang lebih modern dan ideal.
2. Dampak Negatif
Selain menimbulkan berbagai dampak positif, dampak negatif dari munculnya Cultural Lag juga tidak dapat dihindari begitu saja. Berikut ini beberapa contoh dampak negatif yang terjadi akibat dari Cultural Lag di tengah masyarakat, yaitu:
- Budaya yang sudah bertahan sebelumnya perlahan tergeser oleh budaya baru yang tidak sesuai dengan norma sebelumnya.
- Beberapa kelompok masyarakat mengalami ketertinggalan budaya dan kemajuan zaman.
- Semakin banyak bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang muncul.
- Norma-norma budaya lama mulai luntur.
Contoh-contoh Cultural Lag di Tengah Masyarakat
Seperti apa contoh Cultural Lag yang saat ini sudah terjadi di tengah masyarakat? Berikut ini beberapa contoh-contoh kasus Cultural Lag yang sering ditemui di tengah masyarakat, yaitu:
1. Rekayasa Genetika
Perkembangan teknologi semakin berkembang dan membuat rekayasa genetika kini dapat mengubah atau menambah sifat baru. Kini orang tua bisa menggunakan teknologi terbaru rekayasa genetika untuk memilih warna mata anak yang belum lahir.
Banyak orang yang beranggapan bahwa teknologi rekayasa genetika tersebut dapat menimbulkan konsekuensi sosial yang tidak diinginkan.
2. Penemuan Vaksin HPV (Human Papilloma Virus)
Penemuan vaksin HPV dapat digunakan untuk mencegah kanker serviks pada diri seseorang. Vaksin tersebut dianjurkan untuk diberikan kepada para remaja atau bahkan praremaja.
Banyak orang yang beranggapan bahwa pemberian vaksin HPV pada anak-anak merupakan tindakan mendukung mereka untuk melakukan aktivitas seksual sejak dini.
Hal tersebut sama saja menganggap bahwa kemajuan di bidang kesehatan dan medis telah melampaui budaya dan juga moral yang ada di masyarakat.
3. Penemuan Teknologi Penunjang Kehidupan
Teknologi penunjang kehidupan merupakan jenis teknologi terbaru yang berguna menjaga tubuh manusia agar tetap berfungsi dalam waktu yang lama, bahkan setelah manusia meninggal.
Teknologi ini tentu saja menimbulkan pertentangan tentang waktu kematian manusia dan siapa yang berhak menentukan lamanya kehidupan manusia.
4. Teknologi di Tengah Masyarakat Baduy
Suku Baduy yang tinggal di pedalaman Jawa Barat sangat memegang teguh kebudayaan, ada, dan prinsip yang dimilikinya sejak dulu. Mereka bersikeras menolak penggunaan teknologi di tengah kehidupan mereka.
Konflik mulai terjadi ketika ada pihak yang ingin berdagang ke luar daerah Baduy menggunakan teknologi yang ada.
5. Penelitian Tentang Terapi Sel Punca
Sel punca merupakan sel yang diperoleh dari janin manusia sebelum dilahirkan. Penelitian menyebutkan bahwa sel ini sudah terbukti dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang diderita oleh manusia.
Banyak orang yang menyatakan tidak setuju dengan penelitian dan penggunaan sel punca. Selain itu, penelitian ini juga menimbulkan konflik yang kompleks antara kemajuan teknologi, perkembangan dunia medis, hukum, kemanusiaan, dan juga agama.
Lebih parahnya lagi, di beberapa negara bahkan mengalami peningkatan kasus aborsi ilegal karena penelitian dan terapi sel punca tersebut.
Pengertian cultural lag secara umum adalah fenomena ketertinggalan budaya akibat adanya perubahan yang terjadi secara mendadak dan tidak merata di tengah-tengah masyarakat. Cultural Lag yang terjadi menimbulkan berbagai dampak positif maupun dampak negatif.