Secara singkat, pengertian etnosentrisme merupakan sikap yang menunjukkan fanatisme terhadap suku bangsa atau daerah tertentu. Orang-orang dengan paham etnosentrisme ini relatif akan menganggap bahwa dirinya lebih unggul dibandingkan suku lain.
Etnosentrisme berarti juga sebagai kecenderungan melihat dunia hanya dari satu perspektif atau satu sudut pandang saja yakni kebudayaannya sendiri. Dengan begitu, etnosentrisme tidak selalu mengarah dalam hal negatif sebagaimana yang banyak dipahami.
Pengertian Etnosentrisme Menurut Para Ahli
Secara umum, pengertian etnosentrisme merupakan pandangan atau persepsi yang dimiliki setiap individu dimana mereka menganggap bahwa kebudayaan yang dimiliki jauh lebih baik dan unggul dibandingkan budaya lain.
Beberapa ahli juga menyatakan pendapatnya terkait pengertian etnosentrisme, berikut ialah beberapa diantaranya:
- Coleman dan Cressey (1984) mengartikan bahwa etnosentrisme merupakan paham atau ideologi yang dianut seseorang dari kelompok etnis yang cenderung menganggap budaya mereka lebih baik dibandingkan kebudayaan lain.
- Harris (1985) berpendapat bawa etnosentrisme merupakan bentuk kecenderungan seseorang yang menganggap bahwa kelompoknya lebih baik dibandingkan kelompok lain sehingga mendorong munculnya tindakan-tindakan yang tidak rasional seperti kekerasan, peperangan ataupun tawuran.
- Hariyono (1993) mengemukakan bahwa etnosentrisme adalah suatu perasaan in group dan out group dalam sikap dasar yang dilakukan oleh seseorang.
- Sumnel (1999) menyatakan bahwa etnosentrisme merupakan kecenderungan manusia mengikuti nalurinya untuk mementingkan dan menganggap bahwa dirinya lebih unggul dari orang lain.
- Dayakisni dan Yuniardi (2004) mengemukakan bahwa etnosentrisme adalah sikap individu dalam melihat dan melakukan interpretasi terhadap seseorang ataupun kelompok lain dengan tolok ukur budayanya sendiri.
- Poerwanti mengartikan etnosentrisme sebagai pandangan individu yang menganggap kelompok sendiri merupakan pusat dari kelompok lain. Dalam hal ini, etnosentrisme juga berarti sebagai sikap menilai kelompok lain dengan kebudayaan sendiri sebagai pembandingnya.
Dari beberapa contoh pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa inti dari etnosentrisme ialah pandangan atau sikap yang menunjukkan bahwa kebudayaan sendiri lebih unggul dibandingkan kebudayaan lain.
Jenis-Jenis Etnosentrisme
Setelah memahami terkait pengertian etnosentrisme, maka tidak kalah pentingnya untuk Anda ketahui juga mengenai jenis-jenisnya:
1. Etnosentrisme Kebudayaan
Etnosentrisme kebudayaan merupakan pandangan atau sikap yang menganggap bahwa norma kebudayaan sendiri lebih unggul dibandingkan norma kebudayaan lain.
Hal ini biasa ditunjukkan dengan simbol-simbol tertentu seperti pakaian ataupun tradisi dan unsur keagamaan.
2. Etnosentrisme Ekonomi
Etnosentrisme ekonomi adalah anggapan yang dimiliki individu ketika mereka merasa bahwa kelompok lain merupakan pesaing yang berusaha untuk membatasi ruang geraknya dalam perekonomian.
Etnosentrisme ekonomi biasanya ditunjukkan dengan adanya diskriminasi antar sesama pekerja yang berasal dari kelompok lain ataupun penolakan penggunaan produk-produk yang diproduksi oleh kelompok lain.
3. Etnosentrisme Tingkat Rendah
Etnosentrisme tingkat rendah merupakan klasifikasi etnosentrisme yang didasarkan pada manfaatnya.
Dalam hal ini etnosentrisme tingkat rendah berarti bahwa keberadaan etnosentrisme bisa memberikan manfaat dalam perkembangan kelompok, memupuk rasa kebangsaan dan patriotisme.
4. Etnosentrisme Tingkat Tinggi
Etnosentrisme tingkat tinggi ialah kebalikan dari etnosentrisme tingkat rendah dimana keberadaannya dinilai dapat merusak komunikasi yang terjalin antar budaya ataupun merendahkan kebudayaan lain.
Disamping beberapa jenis etnosentrisme di atas, Hooghe juga mengemukakan bahwa etnosentrisme terbagi menjadi dua yakni explicit dan implicit.
Dalam hal ini, explicit berarti sebagai etnosentrisme dimana seseorang bersedia menunjukkan stereotype negatifnya di luar kelompok.
Sedangkan implicit etnosentrisme ialah sifat atau sikap seseorang yang enggan menampilkan stereotypenya di depan khalayak ramai.
Meski tidak terlihat secara jelas, namun penganut etnosentrisme ini tetap menolak adanya persamaan hak terhadap kelompok lain.
Dampak Etnosentrisme
Keberadaan etnosentrisme tentunya membawa dampak, baik itu dampak positif ataupun dampak negatif. Dalam hal ini, etnosentrisme bisa memberikan keuntungan, namun dilain sisi juga mengakibatkan kerugian.
1. Dampak Positif Etnosentrisme
Adapun beberapa dampak positif keberadaan etnosentrisme ialah sebagai berikut:
l Mengembangkan Rasa Persatuan, Kesetiaan dan Moral Kelompok
Etnosentrisme membawa dampak positif berupa rasa persatuan dan kesetiaan yang yang kuat. hal ini dapat terlihat bahwa kelompok-kelompok etnosentrisme tampak lebih kompak dan kuat dibandingkan kelompok yang toleran.
Semakin menguatkan sikap persatuan, maka rasa nasionalisme dan patriotisme juga semakin berkembang dengan baik.
l Menjaga Keutuhan dan Stabilitas Kebudayaan
Adanya sikap etnosentrisme yang kuat secara tidak langsung menjadi benteng perlindungan yang kuat terhadap masuknya kebudayaan luar.
Terlebih dalam era globalisasi seperti saat ini dimana kebudayaan asing dapat masuk dan berkembang dengan mudah.
Dengan begitu, keutuhan dan stabilitas kebudayaan lokal tetap terjaga di tengah maraknya kebudayaan asing.
2. Dampak Negatif Etnosentrisme
Di bawah ini ialah beberapa dampak negatif etnosentrisme:
l Memicu Terjadinya Konflik dan Perpecahan
Sebagai sikap yang menganggap bahwa kebudayaan sendiri lebih baik, etnosentrisme kerap kali menjadi sikap intoleran yang memicu adanya konflik dan perpecahan.
Dari banyaknya golongan yang ada, muncul istilah mayoritas dan minoritas.
l Munculnya Aliran Politik
Etnosentrisme kerap kali berpengaruh terhadap perbedaan aliran politik, hal ini dikarenakan sikap politik itu tidak bisa terlepas dari kondisi geografis, kebudayaan dan agama.
Dengan begitu, adanya etnosentrisme yang kuat menjadi salah satu faktor pendorong munculnya aliran politik yang berbeda.
l Menghambat Terjadinya Asimilasi Budaya
Disamping dampak positif berupa keutuhan dan kestabilan budaya, keberadaan etnosentrisme juga membawa dampak negatif.
Hal ini dikarenakan kebudayaan satu dengan kebudayaannya sulit membaur satu sama lain sehingga percampuran kebudayaan atau asimilasi sulit berkembang. Kebudayaan yang ada cenderung bersifat tertutup.
Setelah membaca pengertian etnosentrisme menurut pendapat para ahli, jenis-jenis, dampak positif serta negatifnya, maka dapat disimpulkan bahwa etnosentrisme tidak selalu bersifat atau mengarah ke hal-hal yang negatif.