Fotonasti merupakan salah satu jenis gerak nasti pada tumbuhan. Sebagai jenis gerak dalam tumbuhan, fotonasti kerap disalahartikan atau disamakan dengan gerakan nasti lainnya sehingga mengetahui pengertian fotonasti dan ciri-cirinya menjadi poin yang sangat penting.
Tumbuhan termasuk makhluk hidup yang melakukan gerak pasif karena mereka tidak dapat berpindah tempat dengan sendirinya. Gerakan yang ada di dalamnya termasuk gerak esionom yang mendapatkan pengaruh berupa rangsang dari luar tumbuhan.
Apa itu Gerak Nasti?
Sebelum jauh membahas mengenai pengertian fotonasti, maka pahami terlebih dahulu apa itu gerak nasti.
Secara umum, gerak nasti diartikan sebagai gerakan salah satu bagian tubuh tumbuhan sebagai akibat munculnya rangsangan dari luar, baik itu rangsangan fisik, kimia atau mekanik.
Adapun rangsangan fisik dalam hal ini bisa berupa cahaya, suhu, air maupun gravitasi, sedangkan rangsangan kimia lebih mengarah ke pemberian pupuk atau penggunaan bahan-bahan kimia.
Selanjutnya untuk rangsangan mekanik bisa disebabkan oleh gerakan dan tiupan angin.
Pengertian Fotonasti dan Contohnya
Fotonasti merupakan jenis gerakan nasti yang mendapatkan pengaruh dari rangsangan cahaya. Contohnya yakni gerakan bunga mirabilis Jalapa atau kerap disebut bunga pukul empat sore. Sesuai dengan namanya, bunga ini bermekaran pada pukul 4 sore.
Selain bunga pukul 4 sore, terdapat pula bunga pukul sembilan yang nantinya akan mekar sekitar pukul sembilan malam. Kedua gerakan tersebut diakibatkan adanya rangsangan fisik berupa perubahan cahaya dari siang menuju malam atau sore hari.
Jenis-Jenis Gerakan Nasti
Selain fotonasti, masih terdapat gerakan nasti lainnya dalam tumbuhan seperti tigmonasti, seismonasti, niktinasti, kemonasti dan termonasti. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Tigmonasti
Tigmonasti atau kerap disebut seismonasti merupakan gerak semu tumbuhan yang muncul sebagai akibat adanya perubahan turgor dan sentuhan dari luar. Istilah tigmo dalam hal ini berasal dari bahasa Yunani yakni “tigma” yang berarti sebagai sentuhan.
Adapun gerak yang termasuk jenis tigmonasti ialah gerak menutupnya daun putri malu akibat mendapatkan sentuhan dari luar. Sentuhan tersebut mengakibatkan berkurangnya kadar air sehingga turgor akan menurun dan menyebabkan daun mengerut.
Setelah beberapa saat, ketika konsentrasi air dalam tubuh telah kembali seperti semula, maka daun akan kembali terbuka seperti posisi semula. Penutupan daun ini pada umumnya terjadi dalam waktu singkat yakni 1-2 menit.
Setelah kurang lebih 10 detik, maka mereka akan kembali ke posisi semula, namun hal ini tidak terjadi dalam semua tanaman mengingat lama atau tidaknya proses pembukaan daun tergantung pada tekanan turgor dalam sel tumbuhan yang berbeda-beda.
Itu sebabnya, lama atau tidaknya waktu mengerutnya daun putri malu antara tanaman satu dengan lainnya tidak pasti sama.
2. Niktinasti
Selain fotonasti dan niktinasti, terdapat pula gerakan tumbuhan yang disebut sebagai niktinasti. Istilah gerakan ini pada awalnya mengadaptasi istilah bahasa Inggris yakni Night yang berarti malam.
Selain itu, Istilah nikti juga kerap disebut sebagai adaptasi bagi kata “nux” dari Bahasa Yunani yang berarti malam.
Sesuai dengan namanya, gerakan niktinasti merupakan jenis gerakan tumbuhan sebagai akibat datangnya suasana malam yang gelap. Gerak niktinasti kerap juga disebut sebagai gerak tidur yang terjadi secara periodik ketika suasana mulai gelap atau menjelang malam.
Pada umumnya, gerakan niktinasti ini disertai dengan perubahan suhu yang mempengaruhi perubahan gerak sendi dan turgor. Sebagai akibat penurunan tekanan turgor, maka daun akan menutup atau mengalami pengerutan dibandingkan bentuk semula.
Adapun contoh tumbuhan yang kerap mengalami gerak niktinasti ialah tumbuhan kacang dan polong-polongan yang mengalami penutupan daun secara majemuk pada sore atau menjelang malam hari.
Selain itu, daun bunga merak juga mengalami gerakan niktinasti karena saat malam hari tiba. Daunnya mulai menutup.
3. Kemonasti
Kemonasti merupakan salah satu bagian dari gerak nasti yang disebabkan karena adanya pengaruh penggunaan zat kimia. Dalam hal ini, penggunaan zat-zat kimia bisa berupa pupuk ataupun bahan-bahan pembasmi hama yang kerap digunakan dalam tanaman.
Meski gerakan ini terjadi sebagai akibat dari penggunaan bahan kimia, namun keberadaannya tidak selalu berbahaya.
Adapun contoh dari gerak kemonasti pada tumbuhan ialah membukanya mulut daun (stomata) ketika siang hari sebagai akibat adanya peningkatan unsur karbon dioksida yang diperoleh dari bahan-bahan kimia.
4. Termonasti
Termonasti berasal dari kata term dalam Bahasa Inggris yang berarti sebagai suhu. Dengan begitu, gerakan termonasti diartikan sebagai gerakan tanaman yang dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Adapun contoh tumbuhan yang mengalami gerak termonasti ialah bunga tulip, tanaman ini merupakan jenis bunga yang mampu hidup dalam empat musim yang berbeda. Keberadaannya banyak ditemui di kawasan Benua Eropa yang memiliki 4 musim berbeda.
Dalam hal ini, bunga tulip banyak bermekaran ketika musim semi saja karena musim tersebut memiliki udara yang lebih hangat dibandingkan musim-musim lainnya. Namun, sebagian kecil bunga tulip tetap bisa bermekaran di musim-musim yang lain.
Dengan begitu, pengaruh suhu terhadap gerakan tumbuhan-tumbuhan ini sangatlah signifikan. Jika suhu udara sangat dingin, maka kebanyakan dari mereka enggan bermekaran.
5. Nasti Kompleks
Gerak terakhir yang termasuk dalam nasti ialah gerakan nasti kompleks yang terjadi sebagai akibat adanya pengaruh dari berbagai rangsangan.
Berbagai faktor yang saling berhubungan mengakibatkan munculnya gerakan ini seperti misalnya faktor kimia bersamaan dengan mekanik dan sebagainya.
Adapun contoh gerak nasti kompleks ialah terbukanya stomata pada tumbuhan sebagai akibat dari beberapa faktor secara bersamaan seperti penggunaan bahan-bahan atau obat kimia, cahaya matahari, suhu ataupun pengaruh mekanik berupa angin.
Itulah pengertian beberapa gerakan nasti beserta contohnya yang bisa bermanfaat untuk menambah wawasan atau pengetahuan terkait gerakan-gerakan tumbuhan.
Setelah memahami pengertian fotonasti dan beberapa gerakan nasti lainnya, maka Anda bisa menemukan contoh-contoh lain dalam tumbuhan yang mungkin kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.