Category: Seni Budaya

  • Pengertian Dekoratif dalam Seni, Fungsi, dan Jenisnya

    Pengertian Dekoratif dalam Seni, Fungsi, dan Jenisnya

    Jenis-jenis ilmu seni budaya memang sangat beragam dan salah satunya adalah seni dekoratif. Pengertian dekoratif adalah salah satu jenis seni rupa dengan aliran seni modern. Seni dekoratif juga sering kali disebut sebagai seni ornamen.

    Apa saja fungsi atau kegunaan dari seni dekoratif? Seperti apa jenis-jenis motif yang ada di seni dekoratif? Artikel yang satu ini akan membahas informasi tentang seni dekoratif. Pastikan untuk membaca artikel ini hingga selesai untuk mendapatkan informasi lengkapnya!

    Pengertian Dekoratif

    Pengertian-Dekoratif

    Arti dekoratif secara umum berhubungan dengan istilah dekorasi. Apa pengertian dari karya dekoratif? Pengertian dekoratif adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menghias atau mempercantik penampilan suatu objek tertentu.

    Seni dekoratif disebut juga seni ornamen. Menurut KBBI, ornamen adalah hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Ornamen biasanya terdapat di berbagai karya seni, seperti candi, bangunan, panggung, dan lain sebagainya.

    Seni ornamen sudah ada sejak lama dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Seni dekorasi atau seni ornamen aliran modern mulai berkembang sekitar tahun 1930 di barat Eropa dan juga Amerika Serikat. Aliran seni yang satu ini menggambarkan modernisme yang menjadi mode.

    Seni dekoratif atau dekorasi pada umumnya digunakan untuk memperindah tampilan suatu karya seni. Misalnya, keramik, perabot, perhiasan, lukisan, tembikar, barang pecah belah, benda-benda logam, pakaian, perhiasan, dan lain sebagainya.

    Di dalam seni gambar juga terdapat enam buah unsur gambar dekoratif, yaitu titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan juga tekstur.

    Fungsi dan Kegunaan Seni Dekoratif

    Fungsi-dan-Kegunaan-Seni-Dekoratif

    Apa fungsi karya dekoratif? Seni dekoratif atau seni ornamen memiliki beberapa fungsi atau kegunaan yang umumnya membuat jenis seni yang satu ini sering kali digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Berikut ini beberapa fungsi dan kegunaan seni dekoratif atau seni ornamen, yaitu:

    1. Fungsi Murni Estetis

    Seni dekoratif memiliki fungsi utama untuk menambah nilai estetika atau nilai keindahan suatu objek yang dihias. Objek yang dihias pun dapat berubah menjadi suatu karya seni yang memiliki tampilan lebih indah dan menarik.

    Salah satu contoh penerapan fungsi murni estetis dari seni dekoratif adalah kegiatan mendekorasi panggung untuk suatu penampilan atau acara. Panggung yang semula kosong dan hanya ada rangka-rangka besi akan terlihat lebih indah dengan menambahkan aneka dekorasi dengan konsep tertentu.

    Contoh lainnya adalah guci tembikar dari tanah liat. Guci yang awalnya hanya berwarna cokelat akan terlihat lebih indah dengan penambahan seni dekoratif berupa gambar-gambar atau ukiran berwarna. Seni dekoratif juga berperan dalam meningkatkan harga dari guci tersebut.

    2. Fungsi Simbolis

    Selain memiliki fungsi murni estetis, seni dekoratif atau ornamen juga memiliki fungsi simbolis. Artinya, seni dekoratif dapat digunakan untuk membuat karya-karya yang nantinya berfungsi sebagai simbol-simbol tertentu.

    Seni dekoratif dengan fungsi simbolis umumnya ditemukan dalam benda-benda yang digunakan dalam upacara adat atau ibadah lainnya. Artinya, seni dekoratif digunakan sebagai simbol keagamaan, adat, atau kepercayaan tertentu.

    Selain itu, seni dekoratif sebagai fungsi simbolis juga dapat ditemukan pada ukiran-ukiran candi. Misalnya, ukiran-ukiran atau relief di Candi Borobudur yang merupakan simbol atau gambaran kehidupan di masa dulu.

    3. Fungsi Teknis Konstruktif

    Fungsi teknis konstruktif juga terdapat dalam seni dekoratif khususnya dalam suatu konstruksi bangunan. Seni dekoratif berupa ornamen dapat berfungsi untuk menyangga, menghubungkan, menopang bahkan memperkokoh suatu konstruksi bangunan.

    Jenis-jenis Motif dalam Seni Dekoratif

    Seni dekoratif selalu berhubungan dengan aneka motif yang digunakan untuk memperindah tampilan suatu objek. Berikut ini beberapa jenis motif yang umumnya digunakan dalam seni dekoratif, yaitu:

    1. Seni Dekoratif Motif Geometris

    Seni-Dekoratif-Motif-Geometris

    Motif geografis dalam seni dekoratif berupa unsur-unsur yang ada dalam ilmu ukur. Misalnya, garis lurus, garis melengkung, lingkaran, persegi, segitiga, prisma, segi lima, dan berbagai bentuk geometris lainnya.

    Pada awalnya, motif ini dibuat dengan goresan-goresan saja mengikuti bentuk objek. Namun, kini motif geometris sudah berkembang dan dimodifikasi hingga menjadi karya yang indah.

    2. Seni Dekoratif Motif Tumbuhan

    Seni-Dekoratif-Motif-Tumbuhan

    Motif tumbuhan dalam seni dekoratif dapat membuat kesan natural atau alami dalam suatu karya seni. Beragam jenis tumbuhan dapat dijadikan inspirasi untuk membuat motif tumbuhan yang indah dalam suatu karya seni.

    Pada umumnya motif tumbuhan yang tercipta akan bergantung pada beberapa faktor. Misalnya, lingkungan alam, sosial, kepercayaan, tempat motif diciptakan dan lain sebagainya.

    3. Seni Dekoratif Motif Binatang

    Seni-Dekoratif-Motif-Binatang

    Selain tumbuhan, hewan juga bisa menjadi inspirasi berbagai motif dalam seni dekoratif. Namun, pada umumnya motif binatang yang digunakan merupakan hasil gubahan atau sterilisasi yang masih dikenali bentuk dan jenis binatangnya.

    Seni dekoratif juga dapat menggunakan visualisasi bentuk binatang pada bagian tertentu saja kemudian dikombinasikan dengan berbagai motif lainnya untuk menghasilkan karya yang estetik.

    4. Seni Dekoratif Motif Benda Alam

    Seni-Dekoratif-Motif-Benda-Alam

    Alam di sekitar memang mampu menciptakan berbagai inspirasi yang memukau dalam karya seni. Motif-motif dalam seni dekoratif juga dapat tercipta dari inspirasi benda-benda alam, misalnya awan, air, batu, tanah, tebing, dan lain sebagainya.

    5. Seni Dekoratif Motif Manusia

    Seni-Dekoratif-Motif-Manusia

    Manusia juga bisa menjadi objek yang menciptakan inspirasi motif dalam seni dekorasi. Contoh penggunaan motif manusia dalam seni dekoratif adalah bentuk-bentuk wayang, topeng, dan lain sebagainya.

    6. Seni Dekoratif Motif Kaligrafi

    Seni-Dekoratif-Motif-Kaligrafi

    Huruf juga dapat dirangkai menjadi motif kaligrafi dalam seni dekoratif. Rangkaian huruf kaligrafi dapat dikreasikan hingga membentuk benda tertentu. Tentunya seni dekoratif dengan motif ini akan memiliki makna dan nilai estetika tersendiri.

    Pengertian dekoratif merupakan suatu kegiatan seni yang dilakukan dengan tujuan menghias atau memperindah penampilan suatu objek tertentu. Seni dekoratif memiliki beragam motif yang dapat digunakan dalam berbagai karya seni.

  • Pengertian Akor Musik (Mayor dan Minor) dan Simbol Penulisannya

    Pengertian Akor Musik (Mayor dan Minor) dan Simbol Penulisannya

    Lagu menjadi salah satu karya seni yang banyak diminati orang. Banyak komponen yang menyusun sebuah lagu, diantaranya akor, melodi dan lain sebagainya. Terdapat beberapa pengertian akor yang pada umumnya mengarah sebagai sebuah komponen pengiring lagu.

    Akor juga biasa disebut sebagai kunci atau chord. Komponen lagu ini memiliki fungsi, simbol dan jenis yang beragam. Ada juga yang mengatakan, jika sebuah lagu tanpa adanya akor musik, maka lagu itu akan terasa hambar.

    Pengertian Akor dalam Musik

    Apa-itu-Akor-Musik

    Akor musik atau biasa dikenal sebagai kunci dan chord musik adalah kumpulan nada yang terdengar harmonis. Untuk menghasilkan harmonisasi, biasanya kumpulan nada ini akan dimainkan secara bersama. Akor juga berhubungan erat dengan interval nada dan lagu. 

    Bukan hanya dimainkan secara bersama, ternyata akor juga dapat dimainkan secara bergantian. Fungsi akor pada umumnya berguna sebagai penyerta sebuah lagu. 

    Kumpulan nada pada akor akan jelas terlihat di aransemen lagu. Banyaknya alat musik yang digunakan dalam memainkan aransemen lagu akan menampilkan akor dengan jelas. Selain itu, akor juga dapat dilihat pada aransemen lagu yang dibuat untuk paduan suara. 

    Tidak sampai disana, pengertian akor juga dapat diartikan sebagai nada yang berasal dari berbagai jenis suara dan instrumen musik. Kumpulan nada yang disusun pada format tertentu juga dapat disebut sebagai akor. 

    Akor juga berhubungan erat dengan tangga nada dalam musik. Terbentuknya akor dipengaruhi oleh adanya hubungan erat antara beberapa komponen lagu seperti nada, tangga nada musik dan interval nada. 

    Jadi dapat disimpulkan bahwa, pengertian akor merupakan kumpulan atau kombinasi minimal tiga nada yang berasal dari suara atau instrumen musik dan dimainkan secara bersama, sehingga menghasilkan bunyi yang harmonis. 

    Ini Fungsi Akor dalam Musik

    Beberapa-Fungsi-Akor-dalam-Musik

    Seperti yang telah dijelaskan, fungsi akor pada umumnya adalah sebagai penyerta sebuah lagu. Namun, fungsi akor ternyata tidak hanya sebatas penyerta, tetapi akor juga memiliki fungsi lainnya. 

    Fungsi akor yang lain adalah sebagai faktor improvisasi lagu. Seorang musisi akan mudah untuk melakukan improvisasi lagu dengan adanya akor. Saat melakukan improvisasi lagu, musisi akan mengubah susunan nada yang dimiliki oleh sebuah lagu. 

    Lagu yang tercipta dari kumpulan nada, akan ditulis dengan susunan rapi dan menghasilkan harmonisasi yang indah. Jadi, tidak salah jika akor berfungsi untuk membantu musisi dalam menciptakan lagu-lagunya, 

    Setelah lagu diciptakan, para penyanyi akan menyanyikan lagu tersebut dengan suara yang merdu. Adanya akor membantu penyanyi untuk menyanyikan lagu dengan penghayatan atau penjiwaan yang lebih baik.  

    Pengertian Akor Mayor dan Minor

    Pengertian-Akor-Musik-Mayor-dan-Minor-dan-Simbol-Penulisannya

    Karena jumlah akor sangat banyak, penggunaan akor pada sebuah lagu tergantung dengan irama dan jenis musik yang ingin diciptakan. Umumnya, akor dikelompokkan pada dua jenis rumus akor yakni akor mayor dan akor minor. 

    Pengertian akor mayor yakni kumpulan nada yang memiliki interval pada nada pertama dan kedua sebesar dua, tetapi jarak interval nada kedua dan ketiganya adalah satu setengah. Contoh akor mayor adalah kunci C atau C mayor. 

    Jika akor mayor terdiri dari interval jarak bernilai dua dan satu setengah, maka akor minor memiliki jarak interval antar nadanya adalah setengah dan dua. 

    Artinya adalah jarak interval pada nada pertama dan nada kedua dalam akor minor sebesar setengah, sedangkan nada kedua dan ketiga jarak intervalnya bernilai dua. Salah satu contoh akor minor adalah kunci cm atau kunci c minor. 

    Dalam sebuah lagu, rumus akor yang digunakan beragam. Setiap rumus akor, baik mayor maupun minor akan ditulis dengan simbol-simbol tertentu.

    Simbol Penulisan Akor

    Untuk membuat sebuah lagu, musisi juga harus mengerti cara menulis akor. Biasanya akor ditulis dengan beberapa simbol, diantaranya simbol gambar, angka dan huruf. 

    1. Akor dengan Simbol Angka

    Akor-dengan-Simbol-Angka

    Angka yang digunakan untuk menuliskan akor yakni berupa angka romawi. Adapun angka romawi yang menyimbolkan akor adalah I, II, III, IV, V, VI dan VI. Penulisan akor dengan simbol nilai akan berbeda pada akor mayor dan minor. 

    Pada akor mayor penulisan simbol dengan angka menggunakan angka romawi besar, seperti yang sudah ditulis sebelumnya. Namun, pada akor minor simbol angka menggunakan angka romawi kecil. Contoh simbol akor minor adalah i, ii, iii, iv, v, vi serta vi.

    2. Akor dengan Simbol Huruf Abjad

    Akor-dengan-Simbol-Huruf-Abjad

    Terdapat tujuh huruf abjad yang digunakan sebagai simbol akor. Tujuh huruf tersebut adalah A, B, C, D, E, F dan G. Inilah yang biasa disebut dengan kunci C, kunci A dan sebagainya. 

    Penulisan akor dengan huruf abjad ini biasanya juga diikuti dengan detail akor seperti septime dan diminished. Penulisan akor juga berbeda antara akor mayor dan minor. 

    Untuk akor minor penulisan simbol akor menggunakan huruf kecil, seperti a, b, c dan seterusnya. Dan huruf kapital atau huruf abjad besar seperti yang sudah ditulis, digunakan untuk menuliskan akor mayor. 

    Contoh penulisan menggunakan simbol huruf misalnya, akor C mayor ditulis C dan akor a minor septime ditulis am7. Lalu, contoh yang lain seperti akor d minor ditulis dengan simbol dm. 

    3. Akor dengan Simbol Gambar atau Ikon

    Akor-dengan-Simbol-Gambar-atau-Ikon

    Simbol gambar yang digunakan untuk akor adalah notasi balok. Selain itu, simbol gambar juga menggunakan posisi jari ketika memainkan alat musik harmonis seperti gitar dan piano.

    Jadi, bagi yang ingin belajar musik harus paham dengan akor dan jenis-jenisnya. Secara singkat, pengertian akor adalah kumpulan nada. Syarat akor harus dimainkan secara bersama, sehingga bisa menghasilkan bunyi yang terdengar harmonis.

  • Pengertian Deformasi Secara Umum & Seni + Bedanya dengan Stilasi

    Pengertian Deformasi Secara Umum & Seni + Bedanya dengan Stilasi

    Pengertian deformasi sering dibahas dalam berbagai ilmu, khususnya dalam ilmu seni rupa. Deformasi memang berkaitan erat dalam pembuatan suatu karya seni yang unik dan menarik, serta berbeda dengan karya seni dan budaya lainnya.

    Menggambar motif ragam hias menggunakan teknik deformasi memang membutuhkan kreativitas tersendiri agar karya yang dihasilkan memiliki kesan unik. Selain teknik deformasi, teknik lainnya yang sering digunakan adalah teknik stilasi. Perbedaan keduanya akan dibahas dalam artikel ini!

    Pengertian Deformasi secara Umum

    Pengertian-Deformasi-secara-Umum

    Deformasi memang merupakan istilah yang tidak hanya digunakan dalam bidang ilmu seni, tetapi juga sering kali digunakan dalam berbagai bidang ilmu lainnya, seperti fisika, teknik, dan bidang ilmu lainnya. Namun, secara umum sebenarnya istilah deformasi memiliki makna dan arti yang sama.

    Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), arti deformasi secara singkat adalah perubahan bentuk atau wujud. Artinya, suatu objek mengalami perubahan bentuk dari bentuk aslinya menjadi bentuk lainnya.

    Pengertian Deformasi dalam Ilmu Seni Rupa

    Pengertian-Deformasi-dalam-Ilmu-Seni-Rupa

    Apa yang dimaksud dengan deformasi? Di dalam ilmu seni rupa juga terdapat istilah deformasi atau perubahan bentuk. Deformasi dalam ilmu seni rupa memiliki arti kegiatan pengayaan atau perubahan bentuk, posisi, dan dimensi suatu objek dengan cara menambah unsur visual tertentu.

    Deformasi juga diartikan sebagai proses menggambar dengan mengubah bentuk asli objek dan menyederhanakan struktur maupun proporsinya menjadi lebih sederhana, tetapi perubahan tersebut tetap tidak mengubah karakter bentuk aslinya.

    Pengertian lain dari deformasi adalah teknik menggambar yang dilakukan dengan mengubah atau memisahkan bagian-bagian tertentu dari bentuk asli objek, sehingga dapat membentuk bidang-bidang pemetaan umum gambar deformasi dan tidak meninggalkan karakter aslinya.

    Meskipun objek sudah mengalami perubahan dari bentuk aslinya, dengan tidak meninggalkan atau mengubah karakter utama, maka objek baru yang terbentuk masih memiliki kesatuan atau keselarasan dengan bentuk objek aslinya.

    Tujuan perubahan yang dilakukan adalah terciptanya karya seni baru yang lebih menarik dan unik. Hasil karya teknik deformasi sangat cocok dijadikan sebagai hiasan. Selain itu, teknik deformasi juga cocok digunakan dalam pembuatan logo branding.

    Langkah-langkah Penerapan Teknik Deformasi

    Langkah-langkah-Penerapan-Teknik-Deformasi

    Pembuatan suatu karya baru berdasarkan objek tertentu dapat dilakukan menggunakan langkah-langkah dalam teknik deformasi. Bagaimana cara menggambar dengan teknik deformasi. Berikut ini langkah-langkah yang dapat digunakan dalam teknik deformasi karya seni, yaitu:

    1. Menentukan Objek Asli yang Ingin Digambar

    Langkah pertama adalah menentukan objek yang akan digambar. Objek tersebut dapat berupa apa saja, misalnya kendaraan, bunga, hewan, tanaman, dan benda-benda lainnya. Setelah menentukan objek, maka objek tersebut harus diperhatikan atau diamati lebih detail.

    Pengamatan yang lebih detail terhadap objek dapat membantu memahami setiap bagian bentuk objek sambil mencari inspirasi karya yang akan dibuat.

    2. Menggambar Bentuk Bagian Luar Objek

    Langkah selanjutnya adalah menggambar bentuk bagian luar dari objek yang telah diamati. Gambaran bagian luar dari objek tersebut dapat digambar secara utuh untuk melibat secara keseluruhan bentuk objek tersebut.

    Penggambaran bentuk bagian luar dari objek juga dapat dilakukan dengan gaya tertentu sesuai dengan kreativitas dari seniman. Namun, pastikan bagian luar objek tetap menggambarkan bentuk objek asli untuk mempertahankan karakter dari objek asli tersebut.

    3. Melakukan Penyederhanaan Bentuk Objek

    Langkah yang ketiga adalah melakukan penyederhanaan bentuk objek yang sudah digambarkan sebelumnya. Cara penyederhanaan tersebut dapat dilakukan dengan membagi-bagi atau membuang bagian-bagian objek yang terkesan memiliki bentuk terlalu kompleks.

    Karya atau gambar yang dihasilkan pun akan terlihat lebih sederhana, minimalis, dan tetap menarik. Proses penyederhanaan bentuk objek ini juga sangat memerlukan kreativitas dan imajinasi dari seniman agar karya yang dihasilkan memiliki nilai estetika lebih tinggi.

    Perbedaan Teknik Deformasi dan Stilasi dalam Karya Seni

    Perbedaan-Teknik-Deformasi-dan-Stilasi-dalam-Karya-Seni

    Pengertian deformasi sering kali disamakan dengan pengertian teknik stilasi, bahkan beberapa orang juga memiliki kesulitan untuk membedakannya. Namun, sebenarnya kedua teknik dalam ilmu seni rupa tersebut memiliki beragam perbedaan.

    Berikut ini, beberapa perbedaan deformasi dan stilasi dalam ilmu seni rupa, yaitu:

    1. Pengertian

    Teknik deformasi dan stilasi memang merupakan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk suatu objek menjadi bentuk lainnya. Namun, pengertian keduanya juga memiliki arti yang sedikit berbeda.

    Pengertian stilasi adalah teknik mengubah bentuk objek menjadi bentuk lainnya dengan sifat dektoratif atau digayakan oleh seniman pembuatannya. Stilasi sering kali digunakan untuk membuat bentuk-bentuk motif dalam ragam hias.

    Sementara pengertian deformasi merupakan teknik mengubah bentuk menjadi bentuk lainnya dengan tetap mempertahankan karakteristik asli dari suatu objek.

    2. Bentuk Objek

    Deformasi dalam suatu karya seni dapat menghasilkan objek baru yang terlihat lebih sederhana dengan proporsi berbeda dari objek aslinya. Sementara hasil karya stilasi umumnya tetap mempertahankan bentuk asli bagian luar objek dan bagian dalamnya diisi dengan berbagai motif. 

    3. Sifat Karya yang Dihasilkan 

    Karya yang dihasilkan menggunakan teknik deformasi pada umumnya memiliki sifat yang lebih murni. Artinya, karya tersebut memang digunakan murni sebagai hiasan. Misalnya, suatu objek lukisan yang digunakan sebagai hiasan dinding suatu ruangan di rumah.

    Sementara itu, karya yang dihasilkan dari teknik stilasi memiliki sifat terapan. Artinya, karya tersebut lebih fokus kepada nilai fungsional.

    Misalnya, motif batik yang dibuat lebih sederhana dai objek aslinya menggunakan teknik stilasi dengan gaya tertentu, sehingga lebih mudah diterapkan dalam pembuatan batik. Tetapi kain batik tersebut tetap memiliki motif indah.

    Pengertian deformasi adalah suatu teknik dalam ilmu seni yang mengubah bentuk suatu objek menjadi bentuk lainnya dengan tetap mempertahankan karakter asli objek tersebut. Tujuannya adalah untuk menciptakan karya seni baru yang lebih menarik, unik, dan memiliki nilai estetika lebih tinggi.

  • Pengertian Boiling dalam Memasak dan Teknik Lainnya

    Pengertian Boiling dalam Memasak dan Teknik Lainnya

    Boiling merupakan salah satu dari banyaknya teknik dasar dalam memasak. Khusus bagi kalangan yang ingin dan akan bergelut di bidang kuliner, tentunya harus memahami apa itu pengertian boiling.

    Walaupun demikian, informasi ini tidak hanya penting bagi mereka yang ingin berkarir saja. Ketika berurusan dengan dapur dan masakan pun, masyarakat sebaiknya mengetahui hal-hal dasar dari boiling dan beberapa teknik dasar memasak lainnya.

    Teknik Dasar Memasak

    Teknik-Dasar-Memasak Pengertian boiling

    Memasak tanpa teknik dasar tentu akan menghasilkan menu santapan yang kacau atau bahkan tidak jadi. Pada umumnya, teknik inilah yang akan menjadi pedoman dalam menjadikan hasil masakan bisa maksimal dan enak.

    Banyak sekali teknik yang dapat digunakan agar karya tangan para pemasak dapat optimal. Secara umum, dalam memasak, anas, suhu, dan durasi adalah hal-hal dasar yang harus dipahami sebelum beralih menuju teknik-teknik dasar ketika proses memasaknya.

    Teknik Dasar Memasak Moist Heat Cooking

    Salah satu teknik dasar memasak yang dikelompokkan menjadi beberapa macam teknik adalah moist heat cooking, di mana memasak memerlukan cairan seperti kaldu atau air. Bahan yang dimasak biasanya keras, dan teknik ini dibutuhkan untuk menjadikannya lebih lunak sesudah matang.

    1. Teknik Braising

    Teknik-Braising

    Sebelum menuju ke pengertian boiling, teknik pertama adalah braising, di mana merupakan teknik merebus dengan komposisi cairan adalah 3/4 dari bahan makanan. Beberapa cara dalam memasak dengan teknik braising adalah sebagai berikut.

    1. Siapkan daging, umumnya yang akan dimasak saat belum dipotong, sebab kalau dipotong dengan ukuran kecil, dikhawatirkan akan hancur saat dimasak.
    2. Beri bumbu tabur pada daging (seperti lada dan garam), atau garlic powder.
    3. Siapkan sayuran.
    4. Panaskan bahan di tempat memasak dengan sedikit minyak.
    5. Masak daging, dan balik sampai keseluruhan berwarna cokelat rata.
    6. Angkat daging, lalu masukkan sayur dan kaldu.
    7. Tunggu sampai mendidih, kemudian masukkan daging.
    8. Tutup panci, tunggu sampai daging terasa empuk.

    2. Teknik Steaming (Kukus)

    Teknik-Steaming-Kukus Pengertian boiling

    Bila sudah terbiasa memasak, pasti tidak asing dengan teknik ini. Mengukus berarti memanfaatkan uap masakan untuk mematangkan masakan. Alat kukus dapat berupa dandang, rice cooker, risopan, langseng, dan sebagainya.

    Teknik ini termasuk sederhana, sebab hanya perlu memanaskan air di atasnya serta dialasi tatakan untuk menaruh bahan makanan. Teknik ini baik untuk menghindari warna makanan yang tidak pudar dan meminimalisir hilangnya zat gizi ketika bahan makanan dimasak.

    3. Pengertian Boiling (Rebus)

    Teknik-Boiling-Rebus

    Pengertian dari boiling adalah merebus; memasak dengan menggunakan cairan yang kuantitasnya lebih banyak daripada bahan masakan itu sendiri. Umumnya, teknik ini memerlukan suhu didih sekitar 100 derajat Celcius.

    Ada sejumlah hal krusial yang mesti diketahui dalam melakukan teknik ini.

    1. Cairan harus mendidih. Karena tekniknya merebus, maka cairan harus benar-benar mendidih agar bahan masakan yang direbus dapat bersih dan matang.
    2. Alat rebus sama dengan jumlah bahan masakan. Hal ini diperlukan agar proses memasak dapat lebih efektif dan efisien.
    3. Menutup alat perebus untuk menghemat energi. Hal ini diperlukan agar bahan masakan yang direbus dapat segera mendidih sekaligus menghemat waktu.
    4. Membuang buih permukaan hasil rebus.
    5. Jenis bahan masakan juga akan berpengaruh terhadap durasi memasak.
    6. Durasi memasak juga akan berpengaruh terhadap banyaknya gizi yang terbuang saat bahan masakan direbus.

    Mengacu pada pengertian boiling, terdapat tiga langkah dalam teknik ini, yaitu nucleate, transition, serta film. Ketiganya didasarkan pada suhu perebusan mulai dari suhu panas paling rendah sampai yang paling tinggi.

    1. Nucleate Boiling. Tahap ini adalah proses merebus yang baru dimulai, dapat diketahui dengan adanya gelembung air pada permukaan.
    2. Film Boiling. Tahap ini adalah proses selama perebusan dan terjadi penguapan. Sumber panas diberhentikan tiba-tiba. Susunan uap pada permukaan cairan itulah yang disebut film boiling.
    3. Transition Boiling. Tahap ini adalah proses merebus yang tidak konstan dikarenakan suhu perebusan sudah diubah; di antara suhu maksimal (nucleation) dan suhu minimum (film boiling).

    4. Teknik Blanching

    Teknik Blanching Pengertian boiling

    Setelah teknik merebus dan pengertian boiling, mari beralih ke teknik berikutnya, yaitu blanching. Teknik memasak ini adalah dengan mencelupkan bahan masakan ke dalam air mendidih. Cairan yang dapat dipakai untuk teknik ini adalah air dan minyak.

    Teknik blanching memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Membebaskan bahan masakan dari kotoran.
    2. Memudahkan proses penguapan.
    3. Menyiapkan bahan masakan yang setengah matang menjadi lebih mudah diolah.

    Untuk menjaga kondisi bahan masakan tetap pada nilai gizi yang ada, umumnya teknik ini diikuti dengan proses refreshing, di mana bahan yang telah di-blanching akan langsung dibawa ke air yang mengalir atau dimasukkan ke dalam air es.

    5. Teknik Simmering

    Teknik-Simmering

    Simmering adalah teknik memasak yang mirip dengan boiling (merebus), tetapi teknik ini memerlukan api kecil dalam durasi yang sedikit lama. Umumnya teknik simmering digunakan dalam membuat menu dengan kuah kaldu.

    6. Teknik Poaching

    Teknik-Poaching

    Mirip dengan teknik simmering, pada teknik ini air rebusan dicampur dengan bahan tambahan yang bergantung pada menu yang akan dimasak, seperti cuka, gula, dan sebagainya. Suhu yang digunakan untuk merebus adalah 75-85 derajat Celcius.

    Kuantitas bahan masakan yang dapat diolah dengan teknik poaching dapat berupa telur dan ikan. Teknik simmering dapat pula dijadikan teknik dalam membuat minuman lezat serta hidangan penutup yang enak.

    7. Teknik Stewing (Setup)

    Teknik-Stewing-Setup

    Teknik memasak ini memerlukan cairan dengan persentase kuantitas tidak lebih banyak dari setengah bahan yang akan dimasak. Cairan yang umumnya dipakai dalam proses memasak adalah saus, air, atau kaldu.

    Apakah pengertian boiling dan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam teknik ini sudah diterapkan selama ini? Meski tidak dijelaskan secara rinci, tetap perhatikan pin-poin dasar dalam memasak dengan menggunakan teknik dasar yang lain, ya!

  • Pengertian Cetak Saring dan Langkah-langkahnya

    Pengertian Cetak Saring dan Langkah-langkahnya

    Sebuah karya dalam seni grafis dapat dicetak secara massal menggunakan teknik cetak. Salah satu teknik cetak yang dapat digunakan adalah cetak saring atau screen printing. Pengertian cetak saring dan cara kerjanya dapat dipelajari agar menghasilkan karya seni grafis terbaik.

    Apa yang dimaksud pengertian cetak saring? Bagaimana cara kerja atau teknik cetak saring? Penjelasan lebih lanjut tentang cetak saring akan dibahas melalui artikel di bawah ini. Pastikan untuk membaca artikel cetak saring hingga akhir untuk memperoleh informasi lebih lengkap!

    Pengertian Cetak Saring

    Pengertian Cetak Saring

    Apa yang dimaksud dengan cetak saring? Pengertian cetak saring atau sablon adalah salah satu teknik untuk mencetak di permukaan datar menggunakan layar atau screen sebagai klise. Screen yang digunakan nantinya dilapisi bahan yang peka cahaya, kemudian ditutup film, dan disinari.

    Teknik cetak saring sudah dikenal sejak zaman dahulu dan berasal dari Tiongkok. Selanjutnya teknik cetak saring ini mulai diadaptasi, digunakan, dan tersebar di berbagai negara-negara Asia kemudian juga tersebar di Eropa.

    Contoh cetak saring adalah gambar atau logo yang ada di kaos, spanduk, undangan, dan berbagai produk atau benda lainnya. Pada umumnya, media yang paling sering dicetak menggunakan cetak saring adalah kaos atau jenis baju lainnya.

    Proses cetak saring merupakan bagian dari seni grafis selain cetak tinggi, cetak dalam, dan cetak cahaya. Masing-masing jenis seni grafis tersebut memiliki karakteristik dan kelebihannya tersendiri. Cetak saring juga memiliki kelebihan berupa hasil cetak sempurna dengan kualitas warna yang bagus.

    Selain itu, warna yang dihasilkan juga lebih jelas dan tebal, sehingga tidak mudah pudar. Desain sablon atau cetak saring juga dapat dibuat beragam, seperti standar, sablon timbul, dan lain sebagainya. Harga cetak saring pun relatif lebih murah.

    Alat dan Bahan dalam Proses Cetak Saring

    Alat dan Bahan dalam Proses Cetak Saring

    Proses cetak saring membutuhkan alat dan bahan dalam pembuatannya. Berikut ini alat dan bahan cetak saring yang diperlukan, yaitu:

    • Screen yang berfungsi untuk membentuk corak gambar.
    • Raket adalah alat untuk menekan tinta di atas screen ke bahan yang akan disablon.
    • Meja cetak sebagai tempat untuk menyablon.
    • Emulsi atau obat sablon.
    • Pelapis sebagai alat untuk menyerap tinta yang berlebih.
    • Tinta.
    • Kipas angin.
    • Penyemprot air.
    • Hair dryer.

    Langkah-langkah atau Teknik Pengerjaan Cetak Saring

    Proses cetak saring memerlukan beberapa langkah di dalam pengerjaannya. Apa saja langkah-langkah dalam teknik pengerjaan cetak saring? Berikut ini beberapa langkah atau cara yang harus dilakukan dalam teknik cetak saring, yaitu:

    1. Proses Pembuatan Klise Gambar

    Proses-Pembuatan-Klise-Gambar

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat klise. Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan klise, yaitu:

    1. Pembuatan klise langsung pada screen.
    2. Digambar dengan langsung di atas kertas berwarna putih.
    3. Membuat gambar di komputer kemudian dicetak.

    2. Proses Afdruk

    Proses-Afdruk

    Setelah proses pembuatan klise selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah proses afdruk. Apa yang dimaksud proses afdruk dalam teknik cetak saring? Proses afdruk merupakan sebuah proses untuk memindahkan gambar klise dari kertas ke atas screen.

    Proses afdruk dapat dikerjakan dalam lima tahapan, yaitu:

    2.1 Tahap Pelapisan

    Pada tahap pelapisan, emulsi atau obat sablon dicampur dengan obat afdruk atau sensitizer siap pakai. Kedua bahan ini harus dicampur hingga benar-benar tercampur rata. Setelah itu, campuran kedua bahan dioleskan di screen menggunakan alat pelapis.

    Proses pelapisan ini dapat dilakukan di dalam ruang tertutup yang gelap. Namun, pastikan bahwa screen dilapisi dengan sempurna.

    2.2 Tahap Pengeringan Awal

    Setelah proses pelapisan screen selesai, screen kemudian dikeringkan di dalam ruang tertutup. Proses pengeringan tahap awal ini dapat menggunakan bantuan kipas angin.

    2.3 Tahap Penyinaran Screen

    Screen yang sudah kering kemudian dilapisi dengan busa hitam pada bagian bawah. Kemudian klise diletakkan di bagian atas screen. Setelah posisi sudah tepat, tutup menggunakan kaca agar klise tetap menempel rapat di screen.

    Screen kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama kurang lebih satu menit. Ketika matahari sedang terik, proses penyinaran atau pengeringan ini dapat berlangsung selama 20 detik saja. Namun, ketika sinar matahari sedang redup, tahap ini dapat berlangsung sekitar 50 detik hingga 1 menit.

    2.4 Tahap Pembuatan Klise

    Setelah melalui tahap penyinaran atau pengeringan di bawah sinar matahari, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan klise. Klise yang sudah ada disempurnakan dengan cara menghilangkan bagian yang bukan termasuk bagian desain.

    Penyemprot air diperlukan dalam proses menghilangkan bagian yang bukan desain tersebut. Hasil akhirnya adalah berupa screen yang isinya hanya desain gambar atau logo yang akan dicetak atau disablon.

    2.5 Tahap Pengeringan

    Setelah mendapatkan klise dengan desain gambar sempurna sesuai keinginan, maka selanjutnya screen dapat dikeringkan menggunakan hair dryer. Tahap pengeringan ini juga dapat dilakukan menggunakan bantuan sinar matahari.

    3. Proses Cetak

    Proses Cetak

    Setelah melalui tahap afdruk, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses mencetak. Caranya adalah screen harus diletakkan di bawah media yang akan dicetak. Pastikan bahwa screen dan media tersebut pada posisi yang sudah tepat.

    Setelah itu, tuang tinta warna yang diinginkan pada bagian atasnya. Kemudian, ratakan tinta warna sablon tersebut dengan menggunakan rakel. Ketika kelebihan tinta yang dituang, maka tinta dapat diambil menggunakan pelapis.

    Setelah proses cetak pada media selesai, maka hasil sablon pada media harus dikeringkan terlebih dahulu agar tidak rusak.

    Pengertian cetak saring adalah salah satu proses mencetak dalam seni grafis menggunakan layar atau screen sebagai klise. Proses cetak saring dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pembuatan klise, proses afdruk, dan proses cetak.

  • Pengertian Distorsi Secara Umum, Komunikasi, Budaya, & Kognitif

    Pengertian Distorsi Secara Umum, Komunikasi, Budaya, & Kognitif

    Distorsi merupakan kata yang jarang terdengar di masyarakat. Namun dari pengertian distorsi sendiri menggambarkan beberapa permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. Distorsi umumnya memiliki makna sebagai pengalihan fakta dari sesuatu hal.

    Pengertian distorsi akan berbeda jika digabungkan dengan hal lain. Misalnya distorsi kognitif, distorsi budaya, distorsi komunikasi. Tulisan ini akan membahas tentang segala informasi mengenai distorsi, mulai dari pengertian dan jenisnya.

    Pengertian Distorsi Secara Umum

    Pengertian-Distorsi

    Distorsi merupakan salah satu kata yang memiliki arti perubahan makna dari suatu hal. Yang berarti suatu hal yang terdistorsi tersebut telah memiliki maksud yang berbeda dari makna yang sebenarnya. Ketika memikirkan atau berbicara mengenai hal tersebut, akan memiliki beberapa persepsi berbeda. 

    Menurut KBBI, distorsi memiliki makna memutar balik fakta, aturan dan lainnya. Selain itu, kata distorsi ini memiliki 7 makna yang berbeda, diantaranya adalah

    1. Distorsi merupakan penyimpangan, dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan tersendiri.
    2. Distorsi merupakan merubah bentuk yang secara sepihak.
    3. Distorsi merupakan eroton.
    4. Distorsi merupakan terkilir. Digunakan untuk anggota badan yang terkilir
    5. Merupakan perubahan gerabah akibat pengeringan yang terlalu cepat dan tidak merata.

    Dari pengertian tersebut, kata distorsi ini lebih banyak digunakan untuk menunjukkan adanya suatu perubahan makna dalam suatu hal.

    Distorsi dalam kamus Merriam Webster memiliki makna sebuah aksi mengubah sesuatu hal dari kondisi yang sesungguhnya. Sedangkan dalam kamus Cambridge distorsi merupakan suatu tindakan mengubah secara sengaja mengenai makna atau hal lainnya.

    Distorsi ini dapat menyebabkan perpecahan persepsi akan suatu hal. Jika distorsi tersebut terus tersebar, akan menimbulkan beberapa informasi palsu yang akan dianggap benar. Kata distorsi ini sering digunakan untuk menggambarkan adanya upaya perubahan persepsi akan suatu hal yang penting.

    Misalnya distorsi budaya, distorsi kognitif, distorsi musik, hingga digunakan sebagai perubahan kondisi alam. Dalam penggabungan kata tersebut, akan membuat pengertian baru mengenai distorsi itu sendiri.

    Pengertian Distorsi Komunikasi

    Pengertian-Distorsi-Komunikasi

    Distorsi dalam komunikasi ini memiliki arti terjadinya penyimpangan makna informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Informasi tersebut telah mengalami pergeseran arti dari suatu informasi yang telah disampaikan tersebut.

    Distorsi komunikasi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yang membuat informasi tersebut mengalami perubahan makna, yaitu sebagai berikut.

    1. Gangguan Fisik

    Distorsi komunikasi dapat terjadi karena adanya gangguan yang terlihat dengan jelas. Seperti terjadi gangguan karena alat untuk komunikasi yang terganggu, atau kondisi salah satu pelaku komunikasi yang tidak sehat.

    2. Masalah Semantik

    Masalah semantik ini adalah gangguan yang disebabkan oleh perbedaan bahasa antara pelaku komunikasi.

    3. Informasi Yang Terlalu Banyak

    Distorsi komunikasi juga dapat disebabkan karena terlalu banyak informasi yang diterima. Sehingga penerima informasi kesusahan untuk menentukan informasi mana yang harus diberikan feedback terlebih dahulu.

    Pengertian Distorsi Budaya

    distorsi-budaya

    Distorsi budaya merupakan sebuah kata yang menunjukkan upaya penyimpangan atau penghilangan fakta asli dari sebuah budaya. Menurut Wisran Hadi, Distorsi kebudayaan berarti memutar balik fakta, mengaburkan suatu hukum, aturan hingga nilai untuk mendapatkan keuntungan sendiri.

    Distorsi budaya juga bisa diartikan sebagai perubahan suatu hal karena faktor eksternal secara tidak langsung. Distorsi pada budaya secara berlebihan akan menyebabkan perubahan pada tatanan budaya yang terlalu tinggi. Adanya distorsi budaya ini disebabkan oleh beberapa penyebab yaitu

    1. Terjadi Gesekan Antar Budaya

    Distorsi budaya dapat terjadi karena adanya gesekan antar budaya dalam suatu wilayah. Gesekan antar budaya tersebut disebabkan karena salah satu budaya suatu suku tidak diterima oleh suku yang lain. Jika permasalahan tidak segera diluruskan akan memicu peperangan antar suku di daerah tersebut.

    2. Budaya Yang Dijadikan Budaya Nasional

    Budaya nasional sebenarnya merupakan suatu kebudayaan lokal yang diangkat menjadi budaya umum dari suatu negara. Budaya tersebut akan menjadi identitas suatu negara. Faktor ini dapat terjadi jika budaya yang dijadikan budaya nasional tersebut memiliki kepentingan yang menguntungkan satu pihak. 

    3. Masuknya Budaya Luar

    Masuknya budaya luar secara masif dapat menyebabkan distorsi budaya dimana budaya yang sudah ada di daerah tersebut akan dibandingkan dengan budaya luar tersebut. Sehingga terjadinya perubahan perilaku atau aturan pada budaya daerah tersebut. 

    Pengertian Distorsi Kognitif

    distorsi-kognitif

    Pengertian distorsi kognitif adalah pola berpikir seseorang yang terlalu berlebihan dan terkadang pemikiran tersebut tidak rasional. Sebuah pemikiran individu yang mengartikan keadaan secara berlebihan.

    Menurut Aaron T. Beck, distorsi kognitif disebabkan karena pengontrolan emosional yang tidak berfungsi dengan baik, dan selalu mempersepsikan sesuatu ke hal yang negatif. David Burns dalam bukunya menyebutkan beberapa perilaku distorsi kognitif yang terjadi pada seseorang.

    1. All Or Nothing

    Distorsi kognitif ini mengartikan pandangan seseorang terhadap segala sesuatu harus pasti. Orang tersebut berpikir tidak ada pilihan lain selain yang ada dalam pilihan tersebut.

    2. Menyamakan Suatu Hal Secara Berlebihan

    Seseorang akan menyamakan semua kejadian yang terjadi. Hal ini berarti orang tersebut akan menganggap sesuatu kejadian tersebut adalah hal yang sering terjadi meskipun hal tersebut sebenarnya baru terjadi.

    3. Mudah Mengambil Kesimpulan

    Distorsi kognitif ini terjadi ketika seseorang mudah menyimpulkan sesuatu dari reaksi orang lain dari perilaku yang mereka tunjukan, dan menyimpulkan berdasarkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi.

    4. Mudah Menyalahkan

    Penyebab ini dapat terjadi ketika seseorang cenderung mencari objek untuk disalahkan. Baik menyalahkan orang lain maupun diri sendiri.

    Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, pengertian distorsi akan berubah sesuai dengan hal yang akan dibahas. Masih banyak macam distorsi yang terjadi di masyarakat. Untuk menghindari distorsi tersebut, usahakan untuk tidak menerima sesuatu dengan mudah.