Category: Bahasa Indonesia

  • Pengertian Etiket Menurut Para Ahli dan Bedanya dengan Etika

    Pengertian Etiket Menurut Para Ahli dan Bedanya dengan Etika

    Pengertian etiket dalam Kamus Bahasa belanda diartikan sebagai kertas yang digunakan dalam kemasan barang-barang dagang yang isinya berupa keterangan dari produk tersebut seperti nama, isi, komposisi, kegunaan, cara penggunaan dan lain-lain.

    Sedangkan dalam Bahasa Perancis, etiket berasal dari kata “Etiquette” yang berarti sopan santun atau adab tata krama yang harus diperhatikan ketika bergaul dengan sesama agar terjalin kehidupan yang harmonis.

    Pengertian Etiket Menurut Para Ahli

    Pengertian-Etiket-Menurut-Para-Ahli

    Setelah memahami pengertian etiket secara umum, maka penting juga untuk Anda ketahui terkait pengertian lain yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut ialah beberapa diantaranya:

    1. Soerganda Poerbakawatja

    Soerganda mendefinisikan etiket sebagai filsafat mengenai tindakan baik atau buruk serta kesusilaan yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya.

    2. O. P. Simorangkir

    Etiket menurut O. P. Simorangkir merupakan ilmu yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai pandangan atau tolok ukur untuk menilai manusia lain terhadap baik atau buruknya sebuah tindakan yang dilakukan.

    3. H. Burhanudin Salam

    Burhanudin Salam mengemukakan bahwa etiket merupakan salah satu ilmu filsafat mengenai nilai dan norma yang harus dimiliki dan dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya.

    4. A. Mustafa

    A. Mustafa menambahkan bahwa etiket merupakan ilmu mengenai perbuatan dan tindakan baik buruknya manusia yang diukur dari sudut pandang akal dan pikiran.

    5. Ahmad Amin

    Pengertian etiket menurut Ahmad Amin ialah ilmu yang menerangkan mengenai arti baik dan buruknya tindakan seseorang.

    Dari ke-5 pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas etiket diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan manusia dalam menjalankan kehidupan sosial dengan manusia lain.

    Tujuan Etiket

    Tujuan-Etiket

    Sebagai ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruknya perilaku manusia, etiket memiliki tujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antar manusia. Apabila etiket telah diterapkan, maka kehidupan harmonis dan saling menghargai akan tercipta.

    Adapun beberapa tujuan yang bisa dicapai melalui etiket ialah menciptakan tali persahabatan yang baik agar bisa saling menerima dan menghargai, memuaskan orang lain, membina hubungan baik dan mempertahankan hubungan baik yang telah terbentuk sebelumnya.

    Macam-Macam Etiket

    Dalam pelaksanaannya, etiket terbagi menjadi dua jenis yakni etiket berbicara dengan atasan atau orang yang lebih tua dan etiket berbicara dengan sesama.

    1. Etiket Berbicara dengan Atasan atau Orang yang lebih Tua

    Etiket-Berbicara-dengan-Atasan-atau-Orang-yang-lebih-Tua

    Berikut ialah etiket yang harus diterapkan ketika berbicara dengan atasan, pimpinan ataupun orang-orang yang lebih tua:

    1. Mencari waktu yang tepat untuk berbicara, pastikan tidak mengganggu aktivitasnya
    2. Berbicara dengan postur tubuh yang baik yakni mengarahkan pandangan kepada lawan bicara
    3. Berbicara dengan bahasa yang baik dan sopan, hindari kata-kata kotor, kasar ataupun perkataan yang menyakitkan
    4. Berbicara seperlunya saja dan hindari perkataan yang memicu perdebatan
    5. Usahakan tetap tenang dan tidak tergesa-gesa saat berbicara, hal ini penting agar lawan bicara bisa memahami apa yang Anda ucapkan
    6. Berbicara dengan volume suara yang pas dan bisa terdengar dengan baik, tidak terlalu tinggi ataupun rendah
    7. Tidak berbohong dan mengadu domba
    8. Mendengarkan pembicaraan lawan bicara dan hindari memotong pembicaraan ataupun menginterupsi tanpa izin terlebih dahulu

    2. Etiket Berbicara dengan Teman Sebaya

    Etiket-Berbicara-dengan-Teman-Sebaya

    Tidak hanya berbicara dengan atasan, pimpinan atau orang yang lebih tua saja, etiket berbicara juga harus tetap diterapkan ketika berbicara dengan teman sebaya. Di bawah ini ialah beberapa diantaranya:

    1. Berbicara dengan bahasa yang baik dan sopan serta mengarahkan pandangan kepada lawan bicara
    2. Berinisiatif sebagai pembuka dialog dengan menanyakan sesuatu yang sekiranya tidak menyakiti atau menyinggung
    3. Hindari mengucapkan kata-kata kasar dan kotor
    4. Meski berbicara dengan teman sebaya, Anda tetap harus menghindari penggunaan kata-kata yang memicu perdebatan
    5. Mendengarkan lawan bicara dengan baik dan jangan biasakan memotong pembicaraan
    6. Jangan mencari-cari kesalahan dari apa yang diucapkan oleh lawan bicara, hal ini bisa mengakibatkan pada permusuhan dan pertentangan
    7. Menghindari pengucapan yang bersifat mengejek, mengolok-olok ataupun memandang rendah lawan bicara
    8. Menghindari bohong dan adu domba

    Itulah beberapa etiket yang harus diterapkan ketika berbicara, baik itu dengan atasan dan orang yang lebih tua ataupun teman sebaya. Dengan etiket yang baik, maka seseorang bisa menilai Anda sebagai pribadi yang baik dan sopan.

    Tidak jauh berbeda dengan etiket yang diterapkan ketika bertindak atau melakukan sesuatu. Anda juga harus menjaga sikap dan hindari gerakan-gerakan yang tidak diperlukan serta pastikan postur tubuh tetap sopan dan tidak berlebihan.

    Perbedaan Etiket dan Etika

    Perbedaan-Etiket-dan-Etika

    Pengertian etiket bukan satu-satunya indikator yang membedakan antara etiket dan etika. Sebagian orang kerap beranggapan bahwa kedua istilah ini sama bukan? Menurut Bertens, etiket dan etika memiliki beberapa perbedaan.

    Pertama, etiket hanya berlaku ketika ada orang yang hadir di dalamnya, sedangkan etika tetap berlaku tanpa menghiraukan ada atau tidaknya orang yang hadir di dalamnya.

    Kedua, etiket berarti sebagai cara untuk melakukan perbuatan baik dan benar, sedangkan etika lebih mengarah ke niat dan pertimbangan mengenai baik atau buruknya perbuatan yang akan dilakukan.

    Ketiga, etiket bersifat relatif atau tidak tetap karena perbedaan kebudayaan berpotensi besar terhadap penerapan etiket yang berbeda. Berbeda dengan etika yang bersifat absolut atau tetap dimanapun seseorang berada.

    Keempat, etiket merupakan aspek lahiriah yang tampak dari sikap dan perbuatan luarnya, baik itu tutur kata maupun perbuatan sopan.Berbeda dengan etika yang lebih berfokus ke batiniah mengenai bagaimana sikap etis yang harus dilakukan.

    Membaca pengertian etiket menurut pendapat para ahli, tujuan, macam dan perbedaannya dengan etika kurang lengkap rasanya jika berhenti begitu saja. Mulai saat ini, penerapan etiket harus lebih maksimal lagi mengingat etiket besar pengaruhnya terhadap penilaian orang lain. 

  • Pengertian Dialog Interaktif Lengkap dengan Ciri dan Contohnya

    Pengertian Dialog Interaktif Lengkap dengan Ciri dan Contohnya

    Mencari tahu berbagai jenis informasi dalam suatu komunikasi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dialog interaktif. Pengertian dialog interaktif sebenarnya sering ditemukan dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

    Seperti apa ciri-ciri dialog interaktif tersebut? Apa saja unsur di dalamnya? Seperti apa contoh dari dialog interaktif? Simak artikel di bawah ini yang akan membahas lebih detail tentang dialog interaktif. Pastikan untuk membaca artikel hingga akhir agar mendapat informasi lebih lengkap!

    Pengertian Dialog Interaktif

    Pengertian-Dialog-Interaktif

    Dialog merupakan kegiatan berbincang-bincang atau mengobrol antara dua orang atau lebih dengan maksud atau tujuan tertentu. Sementara, pengertian dialog interaktif adalah jenis dialog yang menghadirkan narasumber untuk membahas atau berdiskusi tentang suatu topik.

    Pada umumnya, dialog interaktif dilakukan di acara-acara televisi atau radio dengan mengundang narasumber atau pakar. Nantinya pembawa acara akan mengajak para pemirsa atau pendengar untuk ikut berpartisipasi dengan bertanya atau bahkan mengungkapkan pendapat tentang topik pembicaraan.

    Apa fungsi dari dialog interaktif? Dialog interaktif dilakukan untuk membahas suatu tema permasalahan tertentu dengan harapan mencari solusi dari permasalahan yang sedang diperbincangkan dari narasumber atau pakar ahli.

    Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengikuti dialog interaktif yang membahas berbagai tema. Berikut ini manfaat dari dialog interaktif, yaitu:

    1. Update informasi terbaru.
    2. Melatih kemampuan untuk berpikir kritis.
    3. Mengasah budaya literasi.
    4. Menumbuhkan ide, kreativitas, dan inovasi baru.

    Ciri-ciri atau Karakteristik Dialog Interaktif

    Apa saja ciri atau karakteristik dialog interaktif? Berikut ini beberapa ciri-ciri dialog interaktif, yaitu:

    1. Melibatkan Lebih dari Satu Orang

    Melibatkan-Lebih-dari-Satu-Orang

    Dialog interaktif pastinya dapat dilakukan dengan melibatkan minimal dua orang yang saling berdialog. Namun, dialog interaktif lebih sering melibatkan lebih banyak orang. Misalnya, dialog interaktif yang ditayangkan di televisi biasanya melibatkan banyak penonton.

    2. Memiliki Sesi Tanya Jawab

    Memiliki-Sesi-Tanya-Jawab

    Ciri utama dari dialog interaktif adalah adanya sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber yang dihadirkan. Sesi tanya jawab ini dipandu oleh pembawa acara.

    3. Terdapat MC dan Narasumber

    Terdapat-MC-dan-Narasumber

    Di dalam dialog interaktif pastinya terdapat MC atau pembawa acara dan juga narasumber. MC atau pembawa acara ini bertugas untuk mengatur jalannya dialog interaktif. Ia juga memiliki peran untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber.

    Narasumber yang dihadirkan dalam sesi dialog interaktif pastinya merupakan seseorang yang ahli atau pakar dalam bidang ilmu tertentu sesuai topik yang dibahas. Narasumber akan memberikan jawaban dan penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

    4. Mengandung Unsur-unsur 5W + 1H

    Mengandung-Unsur-unsur-5W-1H

    Dialog interaktif memiliki unsur-unsur tertentu yang menjadi ciri khas. Berikut ini beberapa unsur-unsur dialog interaktif, yaitu:

    1. Kata tanya “Apa” (What)
    2. Kata tanya “Siapa” (Who)
    3. Kata tanya “Di Mana” (Where)
    4. Kata tanya “Kapan” (When)
    5. Kata tanya “Mengapa” (Why)
    6. Kata tanya “Bagaimana” (How)

    Hal yang Harus Diperhatikan

    Hal-yang-Harus-Diperhatikan

    Mengikuti atau menyimak dialog interaktif memiliki banyak manfaat. Ketika mengikuti suatu dialog interaktif, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

    1. Tema dan Judul dari Dialog Interaktif

    Hal pertama yang harus diperhatikan adalah judul dan juga tema atau topik yang dibahas dalam dialog interaktif. Tema yang diangkat pada umumnya merupakan tema yang berkaitan dengan isu yang sedang hangat diperbincangkan agar dialog interaktif lebih menarik.

    Tema dialog interaktif dapat sangat beragam. Misalnya, tema pendidikan, hiburan, kesehatan, lingkungan, dan lain sebagainya.

    2. Narasumber dalam Dialog Interaktif

    Narasumber sebagai pihak yang akan menjawab berbagai pertanyaan juga harus diperhatikan. Cari tahu tentang profil dan latar belakang narasumber agar lebih memahami pendapat-pendapat atau jawaban dan penjelasan yang akan disampaikan dalam dialog interaktif.

    3. Pertanyaan-pertanyaan yang Diajukan

    Pertanyaan-pertanyaan dalam dialog interaktif juga harus diperhatikan. Pastikan semua pertanyaan sesuai dengan tema dan mencakup unsur 5W+1H. Pertanyaan-pertanyaan itu juga sebaiknya disampaikan dengan jelas dan sederhana agar mudah dipahami.

    4. Pendapat dari Narasumber

    Jawaban dan penjelasan serta pendapat dari narasumber terkait pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan juga harus mendapat perhatian khusus. Pastikan semua penjelasan dari narasumber berdasarkan pada fakta yang sesungguhnya.

    5. Kesimpulan dari Dialog Interaktif

    Bagian terakhir yang sangat penting untuk diperhatikan dalam dialog interaktif adalah kesimpulan. Kesimpulan berupa poin utama dari seluruh sesi tanya jawab yang telah dilakukan dalam dialog interaktif bersama narasumber terpercaya.

    Secara garis besar kesimpulan ini akan disampaikan oleh pembawa acara. Namun, peserta yang menyimak dialog interaktif dengan detail juga pasti akan menemukan kesimpulannya tersendiri.

    Contoh-contoh Dialog Interaktif

    Contoh-contoh-Dialog-Interaktif

    Seperti apa contoh dialog interaktif? Berikut ini contoh singkat dialog interaktif yang membahas tentang kesehatan, yaitu:

    Tema: Cara Menghilangkan Jerawat

    Narasumber: Dr. Riyan Thamrin

    Pembahasan: Salah satu penonton mengajukan pertanyaan kepada Dr. Rian Thamrin

    Lusie: Apakah kita diperbolehkan memencet jerawat yang muncul di wajah, dok?

    Dr Riyan: Jerawat yang muncul di wajah tidak boleh dipencet karena dapat menyebabkan luka di wajah. Luka tersebut bahkan nantinya akan menimbulkan bekas jerawat yang susah hilang.

    Lusie: Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menghilangkan jerawat secara alami dan tanpa mengeluarkan banyak biaya, dok?

    Dr. Riyan: Jerawat dapat dihilangkan secara alami hanya dengan menggunakan es batu. Caranya adalah membungkus es batu dengan kain bersih dan meletakkannya di jerawat yang meradang. Lakukan hal tersebut selama beberapa kali dan harus rutin hingga jerawat kempes dengan sendirinya.

    Kesimpulan: Salah satu cara alami tanpa mengeluarkan banyak biaya untuk menghilangkan jerawat adalah kompres jerawat dengan menggunakan es batu.

    Pengertian dialog interaktif adalah dialog atau percakapan antara dua orang atau lebih dengan menghadirkan narasumber untuk membahas atau berdiskusi tentang suatu topik. Dialog interaktif memiliki berbagai karakteristik atau ciri yang membedakannya dengan jenis dialog lainnya.

  • Pengertian Epilog dalam Karya Sastra dan Contohnya

    Pengertian Epilog dalam Karya Sastra dan Contohnya

    Epilog merupakan istilah yang kerap dijumpai dalam pementasan sebuah drama. Penyebutannya kerap bersamaan dengan istilah drama lainnya seperti dialog, prolog dan monolog. Meski sering mendengar, apakah Anda paham mengenai pengertian epilog?

    Tidak hanya kerap dijumpai dalam pementasan drama, epilog juga menjadi istilah yang familiar dalam penulisan karya sastra seperti novel ataupun prosa. Keberadaannya selalu berdampingan dengan prolog dan tidak terpisahkan dengan dialog dan monolog.

    Pengertian Epilog

    Pengertian-Epilog

    Epilog merupakan istilah atau kata yang awalnya diambil dari Bahasa Yunani yakni “epilogos” yang berarti sebuah kesimpulan atau pernyataan singkat yang mewakili seluruh isi karya.

    Epilog kerap juga disebut sebagai outro yang berarti sebagai elemen penting yang tampil dalam akhir karya sastra sebagai sebuah kejutan.

    Pada umumnya, epilog bersifat retoris atau mengajak penonton, pendengar ataupun pembaca untuk mengambil hikmah atau pesan moral dalam kehidupan sehari-hari dari cerita atau karya yang ditampilkan.

    Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengertian epilog merupakan bagian penutup dari suatu karya sastra yang berfungsi menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud dan tujuannya.

    Pengertian Epilog dalam Drama

    Pengertian-Epilog-dalam-Drama

    Dalam pementasan drama, epilog merupakan kalimat penutup yang mengakhiri pementasan. Pada umumnya berisi mengenai kesimpulan, ajaran dan pesan yang bisa diambil dari pementasan drama tersebut.

    Epilog dalam drama juga bisa berupa intisari drama yang baru saja dipentaskan berupa komentar singkat mengenai kisah atau peristiwa penting dalam drama.

    Fungsi Epilog

    Fungsi-Epilog

    Sebagai salah satu komponen dalam karya sastra, epilog tidak hanya berfungsi sebagai penutup dan pemberi kesimpulan di akhir. Epilog berperan sebagai bagian penegas untuk menyampaikan amanat dan kesimpulan dalam karya sastra.

    Epilog menjadi bagian yang dapat menyimpulkan hikmah dari konflik-konflik yang terjadi dalam karya. Dalam hal ini, epilog memiliki korelasi dengan setiap konflik yang terjadi dalam karya sastra.

    Pada umumnya, penyampaian epilog berupa kata-kata mutiara ataupun kata bijak dibarengi dengan ucapan terima kasih. Meski berada di akhir cerita, namun keberadaan epilog menjadi suatu hal yang penting.

    Hal itu dikarenakan epilog merupakan bagian yang menyampaikan kesan baik atau buruknya karya sastra kepada pembaca atau penonton. Itu sebabnya, jika suatu karya tidak memuat epilog, maka pembaca atau penonton akan kesulitan dalam memahami ceritanya.

    Ciri-ciri Epilog

    Ciri-ciri-Epilog

    Setelah memahami pengertian epilog dan fungsinya, maka penting juga untuk Anda pahami mengenai ciri-ciri yang dimiliki. Hal ini penting untuk dipahami sebagai indikator yang membedakan antara epilog dan beberapa istilah lain dalam karya sastra.

    Berikut ialah beberapa ciri-ciri yang umum dijumpai dalam sebuah epilog:

    Letaknya di Akhir Cerita

    Salah satu ciri yang membedakan epilog dan bagian lainnya dalam karya sastra ialah letak atau posisinya. Dalam hal ini, epilog berada di akhir cerita sekaligus menjadi bagian penutup dan pemberi kesimpulan.

    Berbentuk Kesimpulan

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, epilog pada umumnya berwujud kesimpulan yang mencakup seluruh isi karya sastra. Biasanya epilog juga mengandung hikmah ataupun kata-kata bijak.

    Tidak hanya itu, epilog juga kerap disertai dengan ucapan terima kasih dari penulis karya.

    Berisi Ulasan Singkat

    Tidak jauh berbeda dengan kesimpulan pada umumnya, epilog juga mengandung ulasan singkat mengenai konflik-konflik yang terjadi ataupun kisah tokoh yang diceritakan dalam karya sastra.

    Jika cerita atau karya sastra yang dibuat memiliki lanjutan, maka epilog biasanya dibuat sebagai media untuk menjembatani kisah yang sudah ada dengan kisah yang akan terjadi dalam episode selanjutnya.

    Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

    Ciri terakhir yang dimiliki epilog yakni ditulis menggunakan bahasa yang singkat dan menarik. Hal ini menjadi salah satu kunci utama dalam penulisan epilog, mengingat keberadaannya menjadi penentu kesan baik atau buruknya karya sastra.

    Semakin menarik dan mudah dipahami suatu epilog, maka besar kemungkinan karya sastra tersebut akan terkenang di kalangan pembaca atau penontonnya.

    Tidak semua ciri-ciri di atas harus dimiliki oleh setiap epilog. Akan tetapi, semakin banyak lengkap ciri tersebut dijumpai dalam epilog, maka semakin sempurna penulisan epilog tersebut.

    Contoh Epilog

    Setelah memahami mengenai pengertian, fungsi dan ciri-ciri, maka langkah terakhir ialah memahami contohnya. Hal ini penting untuk menambah tingkat pemahaman Anda mengenai epilog.

    Contoh Epilog dalam Karya Sastra

    Contoh-Epilog-dalam-Karya-Sastra

    Semenjak kematian Ayah, aku menjadi lebih sadar bahwa beliau ialah segalanya bagiku. Kini, aku harus menjalani hari-hari sendiri, tanpa kehadirannya lagi lengkap dengan kesedihan dan luka yang amat mendalam.

    Aku telah berusaha untuk memberikan kebahagiaan di saat-saat terakhirnya, namun tidak ada satupun balasan yang kudapat. Keberadaan orang-orang disampingnya justru memberikan kalimat yang menusuk dan meremukkan hati.

    Aku ikhlas, mungkin semua ini menjadi bagian dari kebodohanku di masa lalu yang kini menyisakan penderitaan mendalam.

    Contoh Epilog dalam Drama

    Contoh-Epilog-dalam-Drama

    Kini, Malin Kundang telah berubah menjadi batu, dirinya tidak bisa lagi meminta ampun atas kesalahan dan perbuatan tidak mengakui ibunya sendiri. Kapal dan seluruh kru beserta istrinya juga telah tenggelam di dasar laut.

    Tidak ada satupun yang bisa menghalangi kemurkaan seorang ibu terhadap anaknya. Itulah hasil yang dapat kita lihat bersama apabila seorang anak durhaka dan memberontak terhadap orang tua, khususnya pada ibunya sendiri.

    Dari kedua contoh tersebut juga bisa diperhatikan mengenai ciri-ciri yang termuat di dalamnya seperti menggunakan kalimat yang singkat, jelas, mudah dipahami dan mengandung ulasan singkat sekaligus kesimpulan.

    Setelah membaca ulasan terkait pengertian epilog, fungsi, ciri-ciri dan contoh penulisannya di atas, maka Anda tidak perlu ragu lagi untuk membuat epilog dari karya sastra yang sudah ada ataupun dari karya yang dibuat sendiri.

  • Pengertian Autobiografi, Jenis, dan Perbedaannya dengan Biografi

    Pengertian Autobiografi, Jenis, dan Perbedaannya dengan Biografi

    Pengertian autobiografi dalam bahasa Inggris adalah autobiography, digunakan pertama kali oleh penyair Robert Southey tahun 1809.

    Auto biografi dikenal sebagai biografi yang ditulis oleh subjek berupa satu orang penulis atau lebih. Berikut penjelasan lengkap dari autobiografi. 

    Pengertian Autobiografi dan Perbedaan dengan Biografi

    Pengertian Autobiografi dan Perbedaan dengan Biografi

    Autobiografi terdiri dari kata autos artinya sendiri, bios artinya hidup, dan graphein artinya menulis. 

    Jadi, autobiografi adalah tulisan tentang riwayat hidup yang dituliskan oleh tokoh itu sendiri atau memakai sudut pandang orang pertama. 

    Biasanya autobiografi berisikan tentang pengalaman hidup, perjalanan hidup seseorang saat masa kecil sampai kondisi gang sekarang. 

    Mulai dari lika liku kehidupan tokoh pertama saat menjalani masa-masa sulit, kesedihan, kegagalan, sampai kebahagiaan saat mencapai sesuatu, semua ini diceritakan dalam satu buku autobiografi.

    Bedanya autobiografi dengan biografi adalah :

    1. Autobiografi adalah perjalanan hidup yang ditulis langsung oleh tokoh utama, sedangkan biografi ditulis oleh orang lain.
    2. Autobiografi berisi informasi tentang kehidupan tokoh utama dari masa sulit sampai kesuksesan. Sedangkan biografi subjeknya adalah tokoh terkenal dengan karya, pemikiran dan punya banyak jasa untuk orang lain.
    3. Autobiografi punya informasi yang bersifat positif saja. Sedangkan biografi bersumber pada literatur, dokumen penting, saksi peristiwa, wawancara narasumber, dan fakta dari perjalanan hidup.

    Salah satu jenis autobiografi yang banyak ditemukan adalah Otobiografi lengkap (tradisional). Tulisan ini menjelaskan kisah hidup seseorang secara lengkap, mulai dari masa kelahiran, kanak-kanak, masa muda, dewasa sampai masa kini saat penulisan otobiografi.

    Otobiografi biasanya dipilih ketika penulis mempunyai cerita hidup yang unik, menarik dan berbeda dengan orang lainnya.

    Ciri-Ciri Autobiografi

    ciri autobiografi

    Setelah mengetahui pengertian autobiografi saatnya Anda mengetahui ciri-ciri autobiografi sebagai berikut :

    1. Biografi harus ditulis oleh tokoh utama, karena seluruh isinya menceritakan perjalanan hidup si tokoh utama. Bisa juga minta bantuan penulis lain, tapi tetap saja semuanya ditulis berdasarkan pengalaman atau ingatan dari tokoh utama.
    2. Tidak selalu perjalanan hidup, autobiografi juga bisa berisi informasi tentang masa kehidupan dari tokoh utama, mulai dari masa yang sulit sampai mencapai keberhasilan.
    3. Seluruh informasi yang ada di autobiografi bersifat positif.
    4. Ditulis dengan tujuan agar masyarakat lebih mengenal dan tahu tentang apa saja yang sudah dilakukan oleh tokoh utama, sehingga pembaca bisa mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari autobiografi tersebut.

    Tujuan Autobiografi

    tujuan autobiografi

    Ada 3 tujuan utama dari ditulisnya autobiografi, yaitu :

    1. Memperkenalkan diri sendiri (tokoh utama) dengan cara yang lebih detail ke orang lain (pembaca).
    2. Memberi gambaran, pelajaran dan kisah inspiratif tentang kesuksesan seseorang dalam bidang yang ditekuni, baik dari karir, bisnis, politik atau bidang lainnya.
    3. Autobiografi digunakan sebagai wadah atau tempat pencitraan seseorang (tokoh utama).

    Jenis-Jenis Autobiografi

    Autobiografi dibagi menjadi beberapa jenis, sehingga penulis harus mengetahui dulu apa tujuan dari tulisannya dan memilih jenis tulisan yang tepat.

    Memoir

    Gambaran tentang kehidupan tokoh utama yang menonjolkan bagian tertentu, sebagai pengalaman yang paling berharga, makanya layak untuk dibagikan ke dalam tulisan.

    Memoir dibuat berdasarkan tempat, waktu, pekerjaan, filosofis tentang kehidupan, dan lainnya.

    Psikologis

    Sebagian orang yang mengalami masalah mental, sering merasa kalau menulis isi pikiran mereka adalah hal penting.

    Alasannya, saat menulis kisah tersebut mereka akan merasa lebih baik dan bermanfaat.

    Pengakuan

    Berisi pengakuan dari tokoh utama tentang perbuatannya yang salah. Mereka merasa dengan membagikan cerita pengakuan pada orang lain, maka akan dapat memperbaiki diri atau berharap orang lain dapat belajar dari kesalahan yang dia perbuat.

    Spiritual

    Membagikan pengalaman spiritual dan keagamaan bagi sebagian orang adalah tugas dan kehormatan.

    Karena dengan cara ini, mereka berharap bisa menarik perhatian orang lain sehingga pembaca percaya dengan apa yang diyakini oleh penulis.

    Mengatasi kesulitan

    Beberapa orang memiliki cerita kehidupan yang tidak bahagia seperti perampokan, penculikan, kecelakaan, penyerangan, pembunuhan, dan penyakit yang mengancam jiwa.

    Cerita seperti ini dibagikan agar pembaca terinspirasi dan termotivasi, sehingga pembaca bisa mengekspresikan emosi yang sangat mendalam dan mengatasi masa-masa sulit.

    Struktur Membuat Autobiografi

    Jika Anda tertarik membuat autobiografi, bisa mencoba dengan mengikuti struktur dibawah ini :

    Membuat gambaran saat menulis

    Bisa dimulai dengan menentukan garis besar dari cerita yang ingin ditulis. Lalu dibuat kata-kata yang ditulis menjadi semacam potret, lalu bayangkan peristiwa di masa lalu Anda, sehingga bisa dirangkai kembali menjadi kalimat yang utuh.

    Latar belakang keluarga

    Jelaskan tentang keluarga inti, mulai dari orang tua, tempat dan tanggal lahir, istri atau suami (jika sudah menikah), tempat tinggal, anak (jika sudah menikah), dan riwayat anggota keluarga lainnya.

    Latar belakang pendidikan

    Ceritakan tentang perjalanan pendidikan yang sudah dilalui oleh tokoh utama, bisa dimulai dari sekolah dasar sampai sarjana, cantumkan tahun ajaran, dan lainnya.

    Prestasi

    Masukkan beberapa pencapaian yang telah didapatkan oleh tokoh utama, bisa saat masa kanak-kanak atau masa yang sekarang.

    Pekerjaan

    Jelaskan tentang pengalaman pekerjaan, tapi kalau penulis seorang pelajar dan belum bekerja bagian ini bisa dihilangkan.

    Hasil karya

    Masukkan dan ceritakan tentang karya atau hasil kerja yang telah dicapai oleh penulis. Tapi bagian ini bisa juga dihilangkan, kalau ternyata penulis belum memiliki hasil karya atau masih proses membuat karya.

    Kesimpulan dari pengertian autobiografi adalah sebuah karya yang ditulis langsung oleh tokoh utama, menceritakan tentang kisah kehidupan yang bahagia atau duka, dengan tujuan orang lain bisa mengambil pelajaran, terinspirasi dan termotivasi dari cerita tersebut.

  • Pengertian Afiksasi Secara Umum & Menurut Ahli, Jenis + Contohnya

    Pengertian Afiksasi Secara Umum & Menurut Ahli, Jenis + Contohnya

    Tentunya kita semua sudah pernah mendengar kata afiksasi. Dalam proses menulis Bahasa Indonesia, perlu memahami afiksasi agar penulisannya sesuai dengan kaidah KBBI. Lalu apakah pengertian afiksasi itu? Bagaimanakah cara penulisannya yang benar?

    Ulasan dibawah ini akan menjelaskan pengertian dari afiksasi, macam-macam dan contoh penggunaannya agar Bahasa Indonesia dapat ditulis dengan benar dan tidak menimbulkan kerancuan akibat kesalahan penulisan.

    Pengertian Afiksasi

    imbuhan menulis

    Secara umum afiksasi diartikan sebagai sebuah proses pemberian imbuhan pada bentuk dasar, baik tunggal maupun kompleks untuk membentuk suatu kata. Unsur imbuhan yang terdapat dalam afiksi biasa disebut dengan afiks dengan hasil yang disebut dengan kata berimbuhan.

    Afiksasi ini tergolong sangat produktif dalam pembentukan kata karena Bahasa Indonesia tergolong dalam bahasa yang memiliki sistem aglutinasi, yaitu proses dalam pembentukan kata-katanya dilakukan dengan cara menempelkan atau menambahkan unsur lainnya.

    Sedangkan pengertian afiksasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

    Bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke dalam bentuk lain maka akan merubah makna gramatikalnya. – Kridalaksan

    Segala bentuk, baik sederhana maupun kompleks yang dapat diberi afiks apapun. – Samsuri

    Salah satu bentuk terikat yang dapat ditambahkan di awal, akhir atau di tengah kata. – Richards

    Macam-macam Afiksasi

    Prefiks

    imbuhan menulis

    Prefiks biasa disebut juga dengan awalan yang ditempatkan di awal sebuah kata dasar. Contoh prefiks yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia diantaranya: ber-, per-, ke-, se-, peN-, di-, meN- dan ter-.

    Infiks

    infiks

    Infiks biasa disebut juga dengan sisipan. Pengertian afiks bentuk ini ditempatkan pada tengah kata dasar. Penggunaan infiks dalam Bahasa Indonesia hanya terdapat di kata-kata tertentu dan jarang ditemui. Contoh penggunaan infiks diantaranya: -el-, -em-, -er- dan -in-.

    Khusus infiks -in- bukan infiks asli Bahasa Indonesia melainkan serapan dari Bahasa Jawa mengacu pada kata “sinambung” dan “kinerja”.

    Sufiks

    sufiks

    Sufiks biasa disebut juga dengan akhiran yang merupakan kebalikan dari prefiks yaitu, afiks yang ditempatkan di akhir kata dasar. Kata sufiks berasal dari Bahasa Latin suffixus yang memiliki arti melekat (fixus, figere).

    Sufiks asli bahasa Indonesia juga sangat terbatas jumlahnya. Beberapa yang sering digunakan kebanyakan merupakan akhiran asing yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu diantaranya: –isasi, -er, -is dan sebagainya.

    Sufiks asing ini disebut dengan sufiks serapan dari bahasa lain. Sebuah afiks, termasuk sufiks, dapat dikategorikan sebagai afiks Bahasa Indonesia asli jika dapat melekat pada bentuk dasar Bahasa Indonesia.

    Sehingga afiks tersebut dapat digunakan untuk membentuk kata-kata baru dalam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia hanya akan melakukan penyesuaian pelafalan atau penulisan yang dianggap perlu saja, contohnya : -an, -kan dan -i.

    Contoh lain dari sufiks serapan adalah sufiks dari Bahasa Arab, diantaranya: -ah dan -i yang penggunaannya dapat dijumpai pada kata ilmiah dan hewani.

    Konfiks

    konfiks

    Konfiks merupakan gabungan beberapa afiks yang apabila digunakan secara bersama-sama akan membentuk sebuah kelas kata. Contoh penggunaan konfiks dalam bahasa indonesia diantaranya: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, ber-kan dan se-nya.

    Simulfiks

    simulfiks

    Simulfiks berasal dari kata berbahasa Latin simulatus yang memiliki arti ‘bersamaan dan membentuk’ serta fixus ‘melekat’. Sehingga dapat diartikan bahwa simulfiks adalah gabungan dari dua macam afiks atau lebih yang tiap unsurnya tetap mempertahankan fungsi dan artinya masing-masing.

    Dalam Bahasa Indonesia, simulfiks dianggap hanya terdapat dalam bahasa tidak baku, contoh penggunaannya adalah kopi → ngopi.

    Kombinasi afiks

    kombinasi afiks

    Kombinasi afiks biasa disebut juga dengan imbuhan gabung merupakan afiks kombinasi dari dua atau lebih afiks yang digabungkan dengan bentuk dasar. Afiks ini bukan jenis afiks yang sangat khusus, tetapi hanya gabungan dari beberapa afiks yang kemudian membentuk makna gramatikalnya sendiri.

    Suprafiks

    suprafiks

    Suprafiks atau bisa juga disebut dengan superfiks yaitu afiks yang dimanifestasikan dengan sifat suprasegmental atau afiks yang berhubungan dengan morfem (kata dasar) suprasegmenta.

    Pengertian suprafiks berasal dari kata berbahasa Latin supra yang berarti di atas (above) atau di luar (beyond), sedangkan simulatus yang berarti bersama. Penggunaan suprafiks terdapat dalam Bahasa Inggris, sedangkan Bahasa Indonesia tidak memiliki suprafiks.

    Contoh penggunaan suprafiks adalah pada kata discount (n) → dis’count (v).

    Interfiks

    interfiks

    Interfiks merupakan afiks yang muncul di antara dua unsur. Dalam Bahasa Indonesia, interfiks berupa kata-kata dalam bentuk baru. Kata interfiks berasal dari kata berbahasa Latin inter yang memiliki arti berada di antara dan fixus yang memiliki arti melekat.

    Bahasa indonesia tidak memiliki interfiks tetapi dapat dilihat contoh penggunaan interfiks -n- dan -o- dalam gabungan Indonesia dan logi menjadi Indonesianologi. Contoh lainnya dalam Bahasa Arab -ul- yang muncul di antara kata birr dan walad, sehingga menjadi birr-ul-walad yang artinya ‘bakti anak’.

    Transfiks

    transfiks

    Transfiks merupakan jenis afiks yang membuat bentuk dasar menjadi terbagi ke dalam beberapa bahasa. Transfiks berasal dari kata berbahasa Latin trans yang memiliki arti di sepanjang (across) atau di atas (over).

    Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tidak memiliki transfiks, namun dapat ditemukan di dalam bahasa Arab dan Afro – Asiatika.

    Contoh penggunaan transfiks adalah dalam kata dasar “kitab” yang diberikan transfiks a-a, l-a, a-l dan lainnya akan jadi “katab” yang memiliki arti “ia menulis”, kitab yang berarti “buku” dan kitab yang berarti “penulis”.

    Melalui uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian afiksasi adalah sebuah proses pemberian imbuhan pada bentuk dasar, baik tunggal maupun kompleks untuk membentuk suatu kata. Pengetahuan mengenai afiksasi sangat berguna agar proses berkomunikasi menjadi jelas dan mudah.

  • Pengertian Baliho, Fungsi, Jenis, Ciri-ciri, dan Contohnya

    Pengertian Baliho, Fungsi, Jenis, Ciri-ciri, dan Contohnya

    Pengertian baliho adalah media promosi atau iklan yang cukup maju dan berteknologi. Karena sebelum ada baliho, tampilan iklan hanya menggunakan komputer lalu dicetak pakai print digital hasil cetaknya berbentuk potrait dan vertikal.

    Berikut penjelasan lengkap dari baliho, beserta ciri-ciri baliho, fungsi dari baliho, jenis-jenis baliho, dan contoh baliho.

    Pengertian Baliho

    pengertian baliho

    Pengertian baliho adalah sarana atau media yang digunakan untuk kegiatan promosi event yang berhubungan dengan masyarakat luas.

    Baliho juga sering dianggap sebagai iklan yang digunakan untuk promosi produk terbaru dari perusahaan dan sebuah menyebarkan informasi penting ke khalayak umum.

    Menurut KBBI atau Kamus Besar Indonesia, baliho adalah media publikasi yang berlebihan dari segi ukuran, biasanya berupa gambar besar dan diletakan ditempat yang ramai, tujuannya untuk menarik perhatian masyarakat.

    Baliho digambarkan sebagai poster yang punya ukuran lebih besar dari ukuran poster pada umumnya sekitar 2 – 4. Makanya baliho bisa dibilang sebagai poster yang punya ukuran besar.

    Karena seperti yang diketahui kalau poster punya ukuran internasional yaitu A0, A1, A2 dan A3. Lalu bedanya baliho dan poster lainnya adalah adanya display sistem.

    Biasanya baliho punya display dengan sistem dudukan atau kaki yang berbentuk X,Y, donut atau ring. Selain itu ada model lain untuk display sistem seperti moving roll baliho atau baliho yang dapat diputar, dan hanging baliho atau baliho yang bisa digantung.

    Baliho semakin dikenal oleh perusahaan dan masyarakat sebagai bagian dari kemajuan teknologi khususnya mesin cetak digital dan ilmu pengetahuan.

    Selain baliho media lain yang bisa digunakan adalah pamflet, buletin, majalah, brosur dan lainnya.

    Ciri-ciri Baliho

    Ciri-ciri Baliho

    Dari pengertian baliho di atas dapat disimpulkan kalau baliho punya ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Umumnya ukuran baliho sekitar 4×6 meter.
    2. Baliho digunakan untuk promosi atau mengiklankan sebuah event produk tertentu. Seperti dealer, mall, caleg pemilu, bank, asuransi dan lainnya.
    3. Biasanya baliho diletakkan di pinggir jalan yang ramai, agar banyak masyarakat yang lihat.
    4. Proses pemasangan dan pembongkaran baliho cukup mudah, praktis dan cepat saat dilakukan.
    5. Baliho sangat mudah untuk dipindahkan ke tempat manapun, mudah digulung, dan praktis.

    Fungsi Baliho

    fungsi baliho

    Fungsi baliho sebagai media promosi produk, event atau informasi tertentu yang sifatnya penting. Fungsi lainnya dari baliho sebagai berikut :

    1. Bertujuan untuk menyampaikan materi atau informasi iklan pada masyarakat luas.
    2. Tindakan promosi kontemporer atau promosi yang dilakukan dengan cara instan.
    3. Membantu menaikkan penjualan atau market dari suatu produk yang sedang dipromosikan.
    4. Membantu menaikkan popularitas suatu perusahaan.
    5. Mempromosikan produk dengan cukup mudah dan biaya yang cukup terjangkau.

    Jenis-Jenis Baliho

    jenis baliho

    Baliho dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari ukuran dan jenis bahannya, sebagai berikut :

    Baliho vertikal

    Memiliki ukuran sekitar 2×3 meter atau 4×6 meter. Biasanya bahan yang dipakai adalah papan triplek, kertas, kain, dan dipasang di tiang.

    Baliho horizontal

    Berukuran sekitar 3×4 meter, biasanya terbuat dari bahan triplek, kertas stiker, kain dan bisa dibuat dari konstruksi yang lebih kokoh.

    Flexi jerman

    Jenis baliho ini punya kualitas bahan yang lebih bagus dan harganya tentu mahal. Bahannya punya pori-pori yang cukup halus dibandingkan baliho jenis flexi cina atau korea.

    Flexi korea atau flexi cina

    Kedua bahan baliho ini punya kualitas yang cukup sama. Dibandingkan dengan flexi jerman, flexi korea/flexi cina punya pori-pori bahan yang agak kasar.

    Abadros

    Mempunyai kualitas yang lebih bagus dan baliho jenis ini cocok diletakan ditempat indoor. Kelebihannya, punya permukaan yang halus, sehingga hasil desain terlihat lebih bagus dari yang lain.

    Reklame komersial

    Berisi informasi produk yang ditujukan untuk masyarakat, agar mereka tertarik dan membeli produk tersebut.

    Reklame sosial

    Berisi sebuah himbauan atau informasi yang bertujuan untuk mengajak masyarakat melakukan tindakan tertentu yang bersifat positif.

    Contoh Baliho

    Sebagian besar baliho sering ditemukan di pinggir jalan besar lintas kota dan sering dilalui oleh banyaknya pengendara.

    Di setiap kota ada kumpulan baliho di pinggir jalan, seperti papan iklan kendaraan/dealer, universitas, toko elektronik, bank, mall dan jenis iklan lainnya.

    Berikut beberapa contoh baliho :

    Baliho untuk sekolah

    Baliho-untuk-sekolah

    Berisi informasi atau menerangkan seputar dunia sekolah seperti informasi penerimaan siswa baru, seminar pendidikan, himbauan dan lainnya.

    Baliho untuk caleg

    Baliho-untuk-caleg

    Bertujuan memberikan informasi tentang daftar calon legislatif atau seputar dunia politik.

    Baliho yang keren

    Baliho-yang-keren

    Menyajikan informasi dengan dengan yang keren dan menarik, sehingga banyak masyarakat yang berminat untuk membaca baliho lebih lama.

    Baliho untuk pendidikan

    Baliho-untuk-pendidikan

    Memberikan informasi tentang dunia sekolah, beasiswa, atau hal lainnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

    Baliho untuk acara keagamaan

    Baliho-untuk-acara-keagamaan

    Berisi informasi tentang keagamaan seperti acara maulid, isra miraj, dan acara keagamaan lainnya.

    Baliho acara musik

    Baliho-acara-musik

    Berisi informasi tentang dunia musik, biasanya baliho ini digunakan saat ada pertunjukkan musik dan lainnya.

    Baliho untuk larangan merokok

    Baliho-untuk-larangan-merokok

    Memberikan himbauan kepada masyarakat tentang larangan untuk merokok, dan  biasanya ditambahkan desain yang sesuai atau ditambahkan dampak dari merokok.

    Baliho rental mobil dan motor

    Baliho-rental-mobil-dan-motor

    Berisi informasi tentang tempat dan harga rental mobil atau motor, bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar mereka mau menyewa motor atau motor di tempat rental tersebut.

    Kesimpulannya pengertian baliho sebagai media promosi atau iklan bertujuan agar masyarakat mendapatkan informasi tentang produk, tertarik dengan produk dan punya keinginan untuk membeli produk tersebut. Sekian informasi tentang baliho semoga dapat menambah wawasan kita tentang Bahasa Indonesia yang baik dan benar., semoga bermanfaat!

  • Pengertian Arsip dan Kearsipan, Fungsi, dan Jenisnya

    Pengertian Arsip dan Kearsipan, Fungsi, dan Jenisnya

    Setiap instansi, kantor atau perusahan selalu memiliki informasi atau data yang tertulis dalam dokumen atau surat-surat penting. Hal-hal yang berhubungan dengan dokumen dan surat penting tersebut biasa dikenal dengan istilah arsip dan kearsipan. Pengertian arsip dan kearsipan tidak bisa disamakan.

    Meskipun begitu, dua istilah tersebut memiliki hubungan satu sama lain. Arsip dan kearsipan menjadi bagian yang sangat penting bagi setiap instansi, kantor, perusahaan ataupun organisasi. 

    Asal Kata Arsip

    Asal-Kata-Arsip

    Istilah arsip yang dikenal saat ini ternyata diserap dari beberapa kata asing. Salah satunya berasal dari bahasa Inggris. Asal mula kata arsip dari bahasa Inggris tersebut juga memiliki latar belakangnya.

    Jika diperhatikan, dahulu orang Inggris memiliki kebiasaan dalam menyimpan surat-surat penting. Kebiasaan itu berhubungan dengan penggunaan tali. Orang-orang Inggris dahulu menggunakan tali untuk menyatukan beberapa surat-surat penting. 

    Dari kebiasaan inilah istilah arsip muncul yang berasal dari bahasa Inggris yakni file. Kata file sendiri sebenarnya diambil dari kata ‘filum’ yang artinya adalah benang atau tali. 

    Arsip juga dekat dengan istilah warkat yang asalnya dari bahasa Arab. Kata warkat memiliki dua arti, yakni sebagai lembaran informasi penting yang punya arti serta kegunaan. Selain itu, warkat juga dikenal sebagai media pembayaran untuk transaksi non-tunai. 

    Selain itu, bahasa Belanda ‘archief’ menjadi dasar dari kata arsip dalam bahasa Indonesia. Kata ‘archief’ tersebut diambil dari kata ‘archium’ yang berasal dari bahasa Yunani. Archium sendiri memiliki arti sebagai peti penyimpanan barang.

    Pada awalnya arsip memiliki arti sebagai ruang tempat penyimpanan surat-surat penting. Namun, seiring berjalannya waktu, saat ini arsip lebih dikenal sebagai catatan, dokumen atau surat-surat penting yang memiliki nilai penting sehingga perlu disimpan dan dijaga melalui sistem kearsipan. 

    Pengertian Arsip dan Kearsipan Secara Umum

    Pengertian-Arsip-dan-Kearsipan-Secara-Umum-scaled

    Arsip dan kearsipan merupakan hal penting dalam bidang administrasi. Pengertian arsip dan kearsipan memiliki perbedaan, meskipun keduanya saling berhubungan. Singkatnya, arsip adalah dokumen penting yang disimpan, sedangkan kearsipan adalah sistem yang mengatur penyimpanan arsip tersebut. 

    Berdasarkan LAN atau Lembaga Administrasi Negara, secara singkat arsip diartikan sebagai segala bentuk dokumen yang diterima atau dihasilkan suatu lembaga, dan digunakan untuk bukti dari tujuan dan fungsi lembaga tersebut.

    Selain itu, berdasarkan kamus administrasi perkantoran, arsip berarti sekumpulan warkat yang memiliki suatu arti dan kegunaan tertentu, sehingga secara teratur disimpan agar bisa ditemukan dengan cepat ketika dibutuhkan. 

    Kearsipan adalah sistem yang mengatur penyimpanan arsip tersebut. Menurut KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia, kearsipan memiliki arti singkat sebagai perihal arsip. 

    Secara umum, kearsipan merupakan sistem penyimpanan arsip atau warkat yang memperhatikan prosedur, aturan serta tiga unsur pokok. Unsur-unsur kearsipan itu antara lain, penyimpanan warkat, penempatan serta penemuan kembali warkat yang dibutuhkan. 

    Fungsi dari Arsip 

    Fungsi-dari-Arsip

    Seperti yang telah dijelaskan, arsip memiliki fungsi dalam membantu proses administrasi di sebuah lembaga atau organisasi. Dengan adanya arsip, proses pengambilan keputusan dapat dilakukan, karena arsip menyimpan informasi penting sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

    Selain itu, arsip juga memiliki fungsi sebagai bukti untuk mempertanggungjawabkan sesuatu. Ternyata, selain fungsi-fungsi umum tersebut, arsip juga memiliki fungsi lain yang terdiri dari fungsi primer dan fungsi sekunder.

    1. Fungsi Primer Arsip

    Fungsi primer arsip mengacu pada kegunaan arsip atau nilai gunanya. Hal ini berdasarkan arti penting adanya arsip untuk menunjang tugas atau kegiatan yang sedang dilaksanakan atau telah selesai dilaksanakan, oleh sebuah organisasi atau instansi swasta dan pemerintahan manapun. 

    Adapun kegunaan atau nilai guna dari arsip secara primer yakni administrasi, teknologi, ilmiah, keuangan dan hukum. 

    2. Fungsi Sekunder Arsip

    Jika nilai guna arsip secara fungsi primer mengacu pada pentingnya arsip sebagai penunjang kegiatan, maka secara sekunder arsip berguna sebagai bahan bukti. Maksudnya, arsip secara sekunder dapat digunakan untuk bukti dari kerja seseorang atau lembaga tertentu.

    Dengan adanya fungsi sekunder ini, arsip dapat digunakan sebagai bahan untuk pertanggungjawaban pekerjaan atau kegiatan oleh lembaga dan instansi pemerintahan maupun swasta. Nilai guna dari arsip sebagai fungsi sekunder yakni sebagai penginformasian dan pembuktian.

    Jenis-Jenis Arsip

    Jenis-Jenis-Arsip

    Hal-hal yang menyangkut kearsipan juga diatur dalam undang-undang. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1971, terdapat dua jenis arsip yakni arsip dinamis dan arsip statis. 

    Arsip dinamis berarti arsip yang dapat berubah dan digunakan langsung dalam kegiatan perencanaan, penyelenggaraan, serta pelaksanaan kehidupan berbangsa pada umumnya. Perubahan pada arsip dinamis didasarkan pada fungsinya. Contohnya yakni peraturan pemerintah, undang-undang dan lainnya.

    Arsip statis mengandung nilai yang bersifat abadi. Jenis arsip ini tidak digunakan langsung dalam penyelenggaraan dan perencanaan kehidupan berbangsa pada umumnya. Contohnya adalah teks proklamasi.

    Karakter Dari Arsip

    Karakter-Dari-Arsip

    Karakter yang dimiliki arsip dapat menunjukkan kualitas dari masing-masing arsip. Ada beberapa karakter yang dimiliki arsip, diantaranya autentik, unik, legal dan terpercaya. 

    1. Karakter autentik dari arsip menunjukkan keaslian yang melekat pada arsip berupa informasi waktu serta tempat dibuatnya arsip tersebut.
    2. Karakter legal berarti menunjukkan bahwa arsip digunakan sebagai bukti dari kegiatan atau keputusan sebuah lembaga atau organisasi yang bersifat resmi.
    3. Karakter unik menunjukkan bahwa arsip yang dibuat berbeda antara satu lembaga dengan lembaga lainnya, dan tidak dibuat secara masal, 
    4. Karakter terpercaya berarti arsip dapat digunakan untuk bukti, bahan pendukung kegiatan dan pengambilan keputusan yang resmi dan sahih. 

    Pengertian arsip dan kearsipan mengacu pada kegiatan administrasi yang dilakukan dalam sebuah lembaga atau organisasi. Arsip dan kearsipan sangat penting bagi berbagai kegiatan di lembaga, organisasi, dan instansi pemerintahan maupun swasta. Sekian informasi tentang Arsip semoga dapat menambah wawasan kita tentang Bahasa Indonesia yang baik dan benar., semoga bermanfaat!

  • Pengertian Apatride, Bipatride, dan Contohnya

    Pengertian Apatride, Bipatride, dan Contohnya

    Masih banyak yang belum mengetahui bahwa, pengertian apatride mengacu pada sebuah permasalahan dalam status kewarganegaraan. Masalah ini timbul karena adanya perbedaan asas dalam menentukan kewarganegaraan pada sebuah negara.

    Selain apatride, istilah lain yang menjadi permasalahan dalam status kewarganegaraan seseorang adalah bipatride. Orang-orang yang memiliki masalah dengan status kewarganegaraannya, tidak akan mendapatkan perlindungan hukum dari negara manapun. 

    Asas yang Menentukan Status Kewarganegaraan

    Indonesia mengatur tentang kewarganegaraan dalam undang-undang tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. Adapun undang-undang yang dimaksud yakni UU nomor 12 tahun 2006. Selain itu, kewarganegaraan RI juga diatur dalam undang pasal 26.

    Adanya hukum yang mengatur status kewarganegaraan, membuat negara dapat memutuskan hak dan kewajiban yang dapat diterima seseorang. Hal inilah yang menyebabkan seseorang yang disebut warga negara akan mendapatkan perlindungan hukum dari suatu negara. 

    Setiap negara berhak menentukan jenis asas untuk penentuan status kewarganegaraan seseorang. Negara juga yang memiliki pilihan untuk menentukan batasan serta syarat dalam status kewarganegaraan tersebut. 

    Berdasarkan Konvensi Den Haag yang dilaksanakan tahun 1930, pada pasal 1 disebutkan tentang kebebasan setiap negara untuk membentuk penentuan status kewarganegaraan. Dari konvensi inilah berlaku dua asas untuk menentukan status kewarganegaraan.

    Asas yang dimaksud yakni asas soli dan asas ius sanguinis. Adapun penjelasan tentang dua asas tersebut yakni sebagai berikut:

    1. Asas Ius Soli

    Asas-Ius-Soli

    Iustitia adalah asal kata dari istilah ius yang memiliki arti keadilan. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani kuno dan berhubungan dengan seorang dewi Yunani yang digambarkan membawa neraca serta pedang dengan mata tertutup. Dewi tersebut dijadikan sebagai simbol keadilan di mata hukum. 

    Istilah ius juga memiliki arti sebagai dasar hukum atau dalil, sedangkan kata soli memiliki arti sebagai tanah. Oleh sebab itu, istilah ius soli disebut juga dengan istilah law of the soil.

    Maksudnya, penentuan kewarganegaraan dari asas ius soli didasarkan pada tempat seseorang dilahirkan. Contoh negara-negara yang menganut asa ini diantaranya yakni Amerika Serikat, Brazil, Canada dan Australia.

    2. Asas Ius Sanguinis

    Asas-Ius-Sanguinis

    Ius sanguinis memiliki istilah lain yang disebut sebagai law of the blood. Artinya, penentuan status kewarganegaraan dari asas ini didasarkan pada keturunan seseorang. Contoh negara yang menganut asa ini adalah Jepang, Belanda serta Cina

    Pengertian Apatride dan Contoh Kasusnya

    Pengertian-Apatride-dan-Contoh-Kasusnya

    Pengertian apatride adalah keadaan seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Masalah tersebut muncul jika seseorang lahir di negara penganut asas ius sanguinis, tetapi memiliki orang tua yang asalnya dari negara penganut ius soli. 

    Sebagai salah satu contohnya, seorang anak memiliki orang tua dari negara Canada yang menganut asas ius soli, tetapi anak itu lahir di negara yang memiliki asas ius sanguinis seperti Jepang, maka anak tersebut tidak memiliki status kewarganegaraan. 

    Anak tersebut tidak bisa menjadi warga negara Jepang karena negara tersebut menentukan status warga negaranya dari keturunan, sedangkan sang anak memiliki keturunan atau darah dari Canada. Dan Canada juga tidak bisa memberi status kewarganegaraan, karena anak itu tidak lahir di Canada.

    Pengertian Bipatride dan Contoh Kasusnya

    Pengertian-Bipatride-dan-Contoh-Kasusnya

    Jika apatride berarti tidak memiliki status kewarganegaraan, maka bipatride berarti seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan. Masalah ini muncul karena seseorang lahir di negara penganut asas ius soli, sedangkan orang tuanya berasal dari negara penganut asas ius sanguinis. 

    Misalnya seorang anak lahir di negara penganut asas ius soli seperti Brazil, lalu memiliki orang tua yang memiliki berkewarganegaraan negara Cina, maka anak tersebut dapat memiliki dua kewarganegaraan. Sebab, negara Cina menjadi salah satu negara yang menganut asas ius sanguinis. 

    Masalah ini terjadi karena Cina dapat memberikan status kewarganegaraan karena anak tersebut memiliki darah Cina atau keturunan Cina. Selain itu, anak itu juga dapat status kewarganegaraan dari negara Brazil karena lahir di negara tersebut. 

    Cara Mengatasi Permasalahan Status Kewarganegaraan

    Cara-Mengatasi-Permasalahan-Status-Kewarganegaraan.jpeg

    Apatride dan bipatride dapat menjadi masalah bagi seseorang yang secara tidak sengaja berada dalam salah satu dari dua kondisi tersebut. Dunia internasional menganggap dua istilah tersebut sebagai sebuah masalah yang buruk.

    Lebih buruknya lagi, terdapat istilah lain yang berhubungan dengan masalah status kewarganegaraan. Istilah itu adalah multipatride yang berarti kondisi ketika seseorang memiliki lebih dari satu status kewarganegaraan. 

    Masalah muncul karena orang yang berada di status apatride tidak memiliki negara untuk mendapatkan perlindungan hukum, jika suatu saat orang itu mendapatkan masalah yang serius. Disisi lain, orang yang berada di kondisi bipatride dapat diusir dari satu negara, jika antarnegara memiliki masalah.

    Lalu, bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini? Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi dunia internasional untuk melaksanakan perjanjian seperti halnya konvensi Den Haag.

    Melalui perjanjian dan konferensi-konferensi internasional, negara-negara dapat menentukan hukum-hukum untuk menyetarakan asas-asas yang mengatur status kewarganegaraan. Hal ini dapat juga dilakukan dengan adanya asas lain selain dua asas penentuan kewarganegaraan yang berlaku. 

    Menyusun asas kombinasi misalnya, dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah ini. Namun, penetapan asas ini dilakukan tanpa mengabaikan asas-asas lain yang telah berlaku. 

    Cara lain bisa dilakukan dengan melakukan perjanjian bilateral antar negara. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan masalah status kewarganegaraan tersebut.

    Pengertian apatride dan bipatride mengacu pada permasalahan penentuan status kewarganegaraan. Dimana status kewarganegaraan seseorang diatur oleh asas ius soli dan ius sanguinis. Namun, baik apatride dan bipatride dianggap sebagai sebuah masalah bagi dunia internasional. 

  • Pengertian Fiksi dan Non Fiksi + Ciri-ciri Penulisannya

    Pengertian Fiksi dan Non Fiksi + Ciri-ciri Penulisannya

    Fiksi dan nonfiksi merupakan kedua istilah yang kerap dijumpai dalam dunia literasi dan karya sastra. Meski begitu, masih banyak orang yang bingung akan perbedaan kedua istilah ini. Itu sebabnya, memahami pengertian fiksi dan non fiksi merupakan langkah awal yang tepat.

    Tidak hanya kebingungan mengenai perbedaan antar keduanya, sebagian orang juga masih sering terbalik dalam mengartikan kedua istilah ini. Di bawah ini ialah penjelasan lengkap mengenai pengertian fiksi dan non fiksi serta perbedaan antara keduanya.

    Pengertian Fiksi

    Pengertian-Fiksi

    Fiksi merupakan istilah yang digunakan dalam penyebutan cerita atau karya sastra yang bersifat khayalan atau rekayasa manusia. Dengan kata lain, fiksi merupakan karya yang tidak perlu dicari tahu atau dibuktikan akan kebenarannya.

    Dikutip dari buku Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku oleh Atep Tatang dkk, fiksi diartikan sebagai cerita-cerita atau kisah yang bersifat khayali. Adapun contoh buku yang termasuk fiksi ialah novel, hikayat, komik, buku dongeng dan cerita, cerpen ataupun legenda.

    Buku fiksi juga kerap disebut sebagai buku narasi imajinatif karena di dalamnya terdapat cerita-cerita rekaan manusia yang tidak disusun berdasarkan kisah nyata.

    Jenis-Jenis Cerita Fiksi

    Jenis-Jenis-Cerita-Fiksi

    Berikut ialah beberapa jenis cerita-cerita fiksi yang mungkin sering Anda temui sehari-hari:

    1. Cerpen

    Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra berupa prosa yang bersifat fiktif, cerita yang terkandung di dalamnya merupakan rekaan atau tidak benar-benar terjadi.

    2. Dongeng

    Dongeng merupakan cerita mengenai zaman dahulu yang bersifat fiktif yang tidak pernah terjadi.

    3. Fabel

    Fabel merupakan cerita yang menggambarkan mengenai watak dan perilaku manusia melalui peran binatang, biasanya memuat pesan moral dan budi pekerti.

    4. Novel

    Novel merupakan karya sastra berupa prosa naratif yang cukup panjang, di dalamnya terdapat rangkaian cerita mengenai kehidupan beberapa tokoh dan lingkungan sekitarnya.

    Ciri-Ciri Penulisan Cerita Fiksi

    Ciri-Ciri-Penulisan-Cerita-Fiksi

    Adapun beberapa poin yang menjadi ciri-ciri dalam penulisan cerita fiksi ialah sebagai berikut:

    Bentuk Tulisan

    Poin pertama yang menjadi ciri-ciri cerita fiksi terletak pada cara penulisannya. Dalam hal ini, penulis biasanya menuangkan ceritanya sesuai imajinasi dan kreativitasnya sendiri yang bersifat khayalan.

    Dengan begitu, tidak ada batasan dalam penulisannya, mereka bebas menuangkan idenya dalam berbagai bentuk secara jelas.

    Memiliki Ide yang Luas

    Poin kedua yang menjadi ciri-ciri sekaligus kelebihan cerita fiksi ialah ide atau gagasannya yang lebih luas. Melalui tulisan ini, emosi pembacanya bisa tergugah secara maksimal. Semakin mereka menguasai alur ceritanya, maka semakin besar pula kemungkinan emosinya terbawa.

    Mengandung Unsur Intrinsik

    Disamping kedua ciri yang telah disebutkan, cerita fiksi juga memiliki unsur intrinsik yang menjadi ciri khas atau pembeda dengan jenis cerita lainnya. Berikut ialah penjelasan setiap unsurnya:

    1. Tema adalah pokok permasalahan yang dibahas dalam cerita
    2. Latar merupakan setting dalam cerita berupa tempat, waktu dan suasana peristiwa dalam cerita
    3. Alur atau plot merupakan jalan cerita yang biasanya dibarengi dengan konflik
    4. Tokoh dan penokohan merupakan karakter yang menghidupkan jalan cerita
    5. Sudut pandang atau teknik yang digunakan pengarang dalam menuliskan cerita. Dalam hal ini, sudut pandang terbagi menjadi dua yakni sudut pandang orang pertama (aku-an) atau sudut pandang orang ketiga (dia-an)
    6. Amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang dalam cerita sesuai dengan tema yang diangkat

    Itulah ke-3 ciri-ciri cerita fiksi beserta penjelasan dan poin-poin penting di dalamnya. Dengan memahami pengertian fiksi dan non fiksi, jenis beserta ciri-cirinya, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk membedakan antara keduanya bukan?

    Pengertian Non Fiksi

    Pengertian-Fiksi-dan-Non-Fiksi

    Nonfiksi merupakan istilah yang digunakan dalam penyebutan literatur atau karya berupa narasi faktual atau tidak bersifat khayali. Non Fiksi menjadi lawan kata atau kebalikan dari istilah fiksi yang telah banyak dibahas sebelumnya.

    Nonfiksi bersifat realistis atau apa adanya sesuai apa yang benar-benar terjadi. Penyebutan istilah ini bisa digunakan dalam berbagai karya, seperti buku, berita, biografi, laporan pengamatan, perjalanan dan masih banyak lagi.

    Keberadaan teks atau tulisan ini pada dasarnya tidak asing lagi atau sering Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti misalnya teks berita yang Anda baca setiap harinya, itu merupakan salah satu contoh dari teks non fiksi.

    Ciri-Ciri Tulisan Non Fiksi

    Ciri-Ciri-Tulisan-Non-Fiksi

    Berikut ialah beberapa ciri-ciri tulisan atau teks nonfiksi:

    Menjelaskan Objek secara Faktual

    Sesuai dengan pengertiannya, teks non fiksi akan memberikan penjelasan secara faktual atau berdasarkan fakta yang benar-benar terjadi di lapangan. Dalam hal ini, objek yang dijelaskan sangat bervariatif sesuai dengan tema teks yang dibuat.

    Memiliki Unsur Objektivitas yang Tinggi

    Sebagai jenis teks yang memuat dan menjelaskan objek secara faktual, maka sifat tulisan ini ialah objektif atau tidak memihak pada penulisnya. Tulisannya berdasarkan fakta dan bersifat netral atau tidak memihak.

    Hal ini tentunya sangat berbanding terbalik jika dibandingkan dengan teks fiksi yang sangat subjektif karena pengarang memiliki kuasa penuh untuk menuangkan imajinasinya.

    Bahasa yang Digunakan Bersifat Denotatif

    Ciri ketiga dari teks nonfiksi ialah bahasa yang digunakan bersifat denotatif atau ,merujuk pada pengertian yang sudah jelas akan kebenarannya. Hal ini bertujuan agar teks yang dibuat tidak bersifat ambigu atau memicu munculnya penafsiran ganda.

    Penjelasan yang Termuat Berupa Gagasan

    Penjelasan yang termuat dalam teks nonfiksi merupakan gagasan dan fakta yang harus terbukti akan kebenarannya. Adapun gagasan yang dimaksud ialah ide atau pemikiran penulis yang dilengkapi dengan data-data relevan berupa gambar, tabel, grafik ataupun diagram.

    Beberapa ciri-ciri di atas sudah pasti akan termuat dalam jenis-jenis tulisan nonfiksi seperti misalnya biografi, esai, makalah, artikel, kamus, teks laporan observasi, berita dan masih banyak lagi.

    Setelah memahami terkait pengertian fiksi dan non fiksi, jenis serta ciri-cirinya, maka Anda lebih mudah bukan membedakan antara keduanya? Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir lagi salah mengartikan dari kedua istilah tersebut. 

  • Pengertian Deduktif dalam Bahasan dan Contoh Paragrafnya

    Pengertian Deduktif dalam Bahasan dan Contoh Paragrafnya

    Secara umum, paragraf dibedakan menjadi empat jenis yaitu paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, dan naratif . Pengertian deduktif sangat beragam dari Kamus Besar Bahasa Indonesia maupun beberapa ahli. Jenis paragraf yang satu ini juga sering kali digunakan dalam penyusunan suatu karya tulis.

    Seperti apa ciri dari paragraf deduktif? Seperti apa contohnya? Apa saja perbedaan paragraf deduktif dan induktif? Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang paragraf deduktif. Pastikan untuk membaca artikel ini hingga selesai untuk memperoleh informasi lengkap!

    Pengertian Deduktif

    Pengertian-Deduktif-dalam-Bahasan-dan-Contoh-Paragrafnya

    Sebuah paragraf ditulis dengan menyusun beberapa kalimat yang saling terhubung dengan tujuan membangun suatu ide atau gagasan tertentu. Sebenarnya, gagasan utama dalam satu paragraf dapat ditentukan dengan mudah dengan mengetahui pengertian deduktif maupun induktif.

    1. Pengertian Paragraf Deduktif Menurut Para Ahli

    Suparno dan Mohamad Yunus pernah mengungkapkan pendapat tentang pengertian dari paragraf deduktif.

    Menurut pendapat mereka, paragraf deduktif merupakan paragraf yang memiliki kalimat topik di bagian awal paragraf. Sementara itu, kalimat-kalimat pengembangnya terletak setelah atau di belakang kalimat topik.

    Artinya, gagasan atau ide paragraf tersebut dikemukakan terlebih dahulu, kemudian disertakan isi dari gagasan pengembang.

    2. Pengertian Paragraf Deduktif Menurut KBBI

    Apa yang dimaksud dengan deduktif? Secara sederhana, arti kata deduktif menurut KBBI adalah bersifat deduksi. Sementara, deduksi sendiri memiliki arti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau dari umum ke khusus.

    Pengertian deduktif suatu paragraf adalah jenis paragraf yang memiliki ide atau gagasan utama pada kalimat awal/ pertama paragraf. Ketika suatu gagasan ditempatkan pada awal paragraf, maka kalimat-kalimat selanjutnya merupakan kalimat penjelas dari gagasan utama.

    Paragraf deduktif memang membahas sesuatu secara umum terlebih dahulu di awal paragraf. Kemudian, paragraf deduktif memberikan penjelasan melalui kalimat-kalimat penjelas yang ada di belakang kalimat gagasan.

    Paragraf deduktif memang berbeda dengan paragraf induktif yang menempatkan gagasan utama pada bagian akhir suatu paragraf. Pada paragraf induktif, awal paragraf berupa kalimat-kalimat penjelas, kemudian pada bagian akhirnya merupakan gagasan utamanya.

    Ciri-ciri atau Karakteristik Paragraf Deduktif

    Ciri-ciri-atau-Karakteristik-Paragraf-Deduktif

    Agar lebih memahami tentang pengertian dari paragraf deduktif, maka pelajari juga karakteristik atau ciri-ciri paragraf deduktif. Berikut ini ciri-ciri dari suatu paragraf deduktif, yaitu:

    1. Gagasan atau Ide Utama Berada di Awal Paragraf

    Ciri pertama dan paling utama dari suatu paragraf deduktif adalah letak gagasan atau ide utamanya ada di bagian awal paragraf. Ciri yang satu ini juga menyatakan bahwa paragraf deduktif memiliki sifat deduksi.

    Gagasan atau ide utama yang terletak di awal paragraf tersebut berisi tentang isi paragraf secara keseluruhan. Ide tersebut juga menjadi dasar untuk mengembangkan isi dari paragraf.

    2. Memiliki Pola Pengembangan dari Umum ke Khusus

    Selain memiliki gagasan utama pada awal paragraf, paragraf deduktif juga memiliki pola pengembangan dari umum ke khusus. Artinya, pada awal paragraf disampaikan tentang gagasan atau gambaran isi paragraf secara umum.

    Kemudian, gagasan umum akan diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang bersifat lebih khusus atau spesifik.

    3. Diawali dengan Kalimat Pernyataan Umum

    Ciri lainnya yang dimiliki oleh paragraf deduktif adalah paragraf tersebut selalu diawali dengan sebuah kalimat tentang pernyataan umum.

    4. Kalimat atau Gagasan Utama Memiliki Penjelasan

    Paragraf deduktif juga memiliki kalimat-kalimat penjelas untuk menjelaskan lebih detail maksud dari gagasan atau ide utama yang ada di awal paragraf.

    5 Contoh Jenis Paragraf Deduktif

    Mempelajari paragraf deduktif tentu akan lebih mudah ketika membaca langsung contohnya. Apa contoh deduktif? Berikut ini beberapa contoh paragraf deduktif dengan aneka tema, yaitu:

    1. Paragraf Deduktif tentang Indonesia

    Paragraf-Deduktif-tentang-Indonesia

    Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang ada di dunia. Terdapat lebih dari 17.000 pulau di Indonesia dan 7.000 pulau di antaranya memiliki penghuni. Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan keuntungan di sektor perikanan dan kelautan.

    Gagasan utama: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang ada di dunia.

    2. Paragraf Deduktif tentang Banjir

    Paragraf-Deduktif-tentang-Banjir

    Hujan belum reda dan banjir di Desa Pandan masih belum surut. Akibatnya, ratusan wara harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, banyak warga yang tetap tidak mau dievakuasi karena mengkhawatirkan barang-barang yang ada di rumahnya.

    Gagasan utama: Hujan belum reda dan banjir di Desa Pandan masih belum surut

    3. Paragraf Deduktif tentang Makanan

    Paragraf-Deduktif-tentang-Makanan

    Salah satu masakan khas dari Padang adalah dendeng balado. Masakan ini terbuat dari daging sapi yang dipotong tipis-tipis dan lebar. Daging tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Setelah kering, daging siap digoreng dan diberi aneka rempah bumbu balado.

    Gagasan utama: Salah satu masakan khas dari Padang adalah dendeng balado

    4. Paragraf Deduktif tentang Tokoh

    Paragraf-Deduktif-tentang-Tokoh

    Chairil Anwar adalah salah satu sosok penyair ternama di Indonesia. Beliau yang lahir di Medan merupakan sastrawan yang sudah menciptakan banyak syair dan puisi terkenal serta di cintai masyarakat Indonesia. Contoh puisi ciptaan Chairil Anwar adalah puisi yang berjudul “Aku”.

    Gagasan utama: Chairil Anwar adalah salah satu sosok penyair ternama di Indonesia.

    5. Paragraf Deduktif tentang Komunikasi

    Paragraf-Deduktif-tentang-Komunikasi

    Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang dilakukan individu dengan dirinya sendiri. Bentuk dari komunikasi intrapersonal adalah introspeksi diri, berpikir, merenung, dan berimajinasi. Tujuan dari komunikasi ini adalah lebih mengenali dirinya sendiri.

    Gagasan utama: Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang dilakukan individu dengan dirinya sendiri.

    Pengertian deduktif merupakan paragraf yang memiliki sikap deduksi dengan gagasan utama terletak di awal paragraf, kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Terdapat berbagai contoh dari paragraf deduktif yang memiliki ide utama di awal paragraf.