Category: Ekonomi

  • Pengertian Administrasi Menurut The Liang Gie dan Unsur-unsurnya

    Pengertian Administrasi Menurut The Liang Gie dan Unsur-unsurnya

    Dalam menjalankan bisnis atau organisasi, diperlukan sebuah proses administrasi untuk menjaga kelancaran serta tercapainya tujuan. Lalu apakah pengertian administrasi menurut The Liang Gie dan siapakah beliau?

    Administrasi merupakan istilah yang tidak asing lagi di telinga masyarakat, dimana banyak diantaranya yang beranggapan bahwa administrasi berupa kegiatan yang erat kaitannya dengan kegiatan perkantoran. Simak uraian berikut untuk mengetahui kebenarannya.

    Siapakah The Liang Gie?

    Siapakah The Liang Gie?

    The Liang Gie merupakan seorang intelektual yang lahir pada tahun 1932 di Yogyakarta. Beliau merupakan lulusan dari Fakultas Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada dan bekerja di Jakarta pada Kotapraja Jakarta Raya setelah lulus pada tahun 1956.

    Beliau kembali ke Yogyakarta, kota kelahirannya untuk mengajar di kampus almamaternya sebagai dosen Fakultas Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1959.

    Beliau memperoleh gelar akademis terakhir yang berupa Ph.D. dari Columbia Pacific University, Amerika Serikat, pada tahun 1990 dan pensiun dengan jabatan terakhir sebagai Wredatama Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1986.

    The Liang Gie kemudian menjabat sebagai Direktur Pusat Belajar Ilmu Berguna mulai tahun 1993. 

    Beliau telah menulis lebih dari 50 buku dalam berbagai bidang ilmu dan filsafat, serta 200 lebih karangan tentang aneka pengetahuan sejak tahun 1958 hingga tahun 1988.

    Pengertian administrasi menurut The Liang Gie

    Pengertian administrasi menurut The Liang Gie

    Secara etimologis, pengertian administrasi menurut The Liang Gie diambil dari kata bahasa Inggris “Administration” yang berasal dari kata berbahasa Latin, yaitu : “Ad + ministrare” dan “Administratio”. Keduanya memiliki arti melayani, membantu atau memenuhi.

    The Liang Gie mengartikan administrasi dalam artian yang sempit sebagai kegiatan penyusunan keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk memperoleh suatu ringkasan mengenai keterangan itu secara keseluruhan dan antar hubungannya satu sama lain.

    Secara sederhana, Administrasi artinya adalah kegiatan tata usaha, yaitu suatu pekerjaan yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan tulis-menulis, surat-menyurat maupun mencatat atau membukukan setiap perubahan atau kejadian yang terjadi di dalam organisasi.

    Dalam artian luas, The Liang Gie menyatakan bahwa administrasi diartikan sebagai sebuah bentuk proses kegiatan penataan pada pekerjaan yang dilakukan oleh sekelompok orang demi mencapai tujuan tertentu.

    Mengacu pada definisi-definisi di atas, maka administrasi dapat dikategorikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses yang:

    1. Dilakukan oleh sekelompok orang, yaitu sebanyak dua orang atau lebih.
    2. Berlangsung dalam sebuah bentuk kerja sama.
    3. Memiliki maksud untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Dari pengertian administrasi menurut The Liang Gie, dapat disimpulkan juga bahwa administrasi merupakan rangkaian kegiatan atau proses yang bentuknya berupa: menyusun, mengatur, mengarahkan, membimbing, menyelaraskan, merencanakan, memutuskan, memimpin, mengurus, mengendalikan, mengawasi, menyempurnakan dan kegiatan-kegiatan semacamnya.

    Secara ringkas, kegiatan-kegiatan seperti yang telah disebutkan di atas tercakup dalam suatu istilah yang disebut ”menata”  atau “penataan”. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam pengertian Administrasi berupa rangkaian kegiatan penataan.

    Unsur Administrasi Menurut The Liang Gie

    Menurut The Liang Gie, terdapat 8 unsur di dalam kegiatan administrasi dalam rangka mencapai tujuan bersama, yaitu diantaranya:

    Organisasi

    Organisasi pengertian administrasi

    Organisasi adalah unsur pertama di dalam kegiatan administrasi yang merupakan proses pengaturan, penataan, penyusunan dan pembagian tugas untuk kerja sama.

    Di dalam sebuah organisasi terdapat aktivitas penataan dan penyusunan kerangka kerja yang keudian menjadi kegiatan kerja sama dengan membagi tugas yang harus dilaksanakan, mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan serta menetapkan tugas dan tanggung jawab..

    Manajemen

    Manajemen

    Manajemen menjadi unsur administrasi kedua yang merupakan bentuk proses dari rangkaian penataan berupa penggerakan anggota organisasi dan pengerahan fasilitas kerja agar tujuan dapat tercapai. Adapun fungsi dari manajemen di dalam administrasi, yaitu:

    • Perencanaan

    Sebuah kegiatan dalam menentukan hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan beserta strategi-strategi untuk mencapainya.

    • Pembuatan keputusan

    Aktivitas memilih kemungkinan untuk menyelesaikan atau mengantisipasi permasalahan maupun keraguan yang dapat timbul saat berada dalam proses mencapai tujuan.

    • Pengarahan

    Berupa aktivitas untuk mengarahkan anggota dengan cara memberikan perintah, petunjuk, teguran, mendorong semangat dan lainnya agar dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

    • Koordinasi

    Dilakukan dalam rangka untuk menghubungkan anggota dan tugas yang ada di dalam organisasi sehingga tercipta kesatuan dan keselarasan untuk mencapai tujuan.

    • Pengontrolan

    Pengontrolan dilakukan agar pelaksanaan kerja dan hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

    • Penyempurnaan

    Dilakukan supaya pelaksanaan pekerjaan dapat terjadi secara efektif dan efisien.

    Komunikasi

    Komunikasi

    Komunikasi ini merupakan proses kegiatan penataan yang berupa penyampaian berita dari satu orang ke orang lain dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

    Informasi

    Informasi

    Informasi merupakan berita yang disampaikan dalam proses komunikasi dan didapatkan dengan cara menghimpun, menggandakan, mencatat, mengolah, menyusutkan, mengirim, menyimpan, memelihara dan memusnahkannya.

    Personalia

    Personalia pengertian administrasi

    Berupa sebuah proses penataan penerimaan, pengangkatan, pencarian, pengujian, penempatan, pengembangan, kepangkatan, pemutasian dan pemberhentian tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan.

    Keuangan

    Keuangan

    Keuangan berupa proses penyusunan anggaran belanja, penentuan biaya, pembukuan dan pertanggungjawaban atas biaya di dalam kegiatan kerja untuk mencapai tujuan.

    Pembekalan

    Pembekalan

    Pembekalan merupakan kegiatan penataan yang dapat berupa pengadaan, pencatatan, pengaturan, pemakaian, pemeliharaan maupun pemusnahan benda di dalam organisasi.

    Hubungan masyarakat

    Hubungan masyarakat pengertian administrasi

    Hubungan masyarakat atau biasa disebut dengan relasi publik adalah kegiatan penataan yang berupa proses pengenalan aktivitas organisasi kepada lingkungan sekitar. Unsur terakhir ini menjadi tanggung jawab pejabat yang mewakili organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar.

    Pengertian administrasi menurut The Liang Gie dapat dibagi menjadi artian secara sempit dan secara luas, namun apabila diringkas dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam suatu istilah yang biasa disebut dengan ”menata”  atau “penataan”.

  • Pengertian Biaya Oportunitas, Ciri, Fungsi, dan Contohnya

    Pengertian Biaya Oportunitas, Ciri, Fungsi, dan Contohnya

    Pengertian biaya oportunitas adalah istilah yang barangkali masih terdengar asing untuk sebagian kalangan. Namun, bagi mereka yang berkecimpung di ranah perekonomian, tentu akrab dengan istilah satu ini, di mana kerap terjadi dalam aktivitas sehari-hari pula.

    Biaya oportunitas atau biaya peluang dapat dijumpai misalnya pada saat seseorang memiliki pundi-pundi yang hanya dapat melewatkan sebuah kesempatan untuk mendapatkan kesempatan yang lain. Situasi inilah yang menggambarkan contoh biaya oportunitas.

    Pengertian Biaya Oportunitas

    Pengertian Biaya Oportunitas

    Terdapat beberapa pengertian dari biaya peluang atau opportunity cost, dua di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

    Otoritas Jasa Keuangan mengartikan biaya oportunitas sebagai suatu penghasilan yang diperoleh dari penentuan keputusan atas penamaan suatu dana, di samping dana-dana sebelumnya yang sudah dipertimbangkan.

    Pada poin ini, biaya oportunitas bisa muncul sebab terdapat alternatif yang lebih dibutuhkan, atau dapat pula oleh karena adanya sebagian sumber dana yang hilang. Misalnya, saat seseorang hendak berinvestasi, investasi awal direncanakan dalam bentuk deposito, namun pilihan jatuh pada obligasi.

    Orang tersebut tetap akan berinvestasi seperti rencananya, tetapi sengaja menghilangkan kesempatan untuk mempunyai deposito sebab lebih tertarik pada obligasi.

    2. Menurut Wikipedia

    Dilansir dari lamannya, pengertian biaya peluang adalah beberapa biaya atau uang yang dikeluarkan oleh seseorang atau perusahaan untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Tidak sama dengan biaya sehari-hari, karena biaya oportunitas hanya ada ketika seseorang melewatkan satu kesempatan.

    Apabila biaya keseharian berelasi dengan selera dan kebutuhan yang berbeda, maka biaya oportunitas cenderung ada karena faktor yang muncul oleh keberadaan alternatif pilihan. Ini disebabkan oleh terbatasnya sumber dana atau fenomena kelangkaan.

    Pada dasarnya, biaya oportunitas ada saat seseorang mempunyai pilihan lain dari apa yang dibutuhkan atau diinginkan di awal. Sederhananya, kesimpulan dari pengertian biaya oportunitas adalah biaya yang ada saat seseorang kehilangan peluang karena memenuhi kebutuhan yang lain.

    Ciri-Ciri Biaya Oportunitas

    Ciri-Ciri-Biaya-Oportunitas

    Ciri-ciri atau karakteristik dari biaya oportunitas (opportunity cost) atau biaya peluang adalah sebagai berikut.

    • Perhitungan biaya peluang tidak selalu berkaitan dengan uang, tetapi lebih condong pada keuntungan jangka panjang, waktu luang, kebahagiaan, dan hal-hal lain.
    • Biaya oportunitas memberi banyak probabilitas yang dapat terjadi karena biaya ini muncul.
    • Opsi yang ditentukan berdasarkan biaya oportunitas tergantung pada kebutuhan setiap orang atau perusahaan.
    • Biaya oportunitas umumnya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sekunder dan tersier dari seseorang atau perusahaan.

    Fungsi Biaya Oportunitas

    Fungsi-Biaya-Oportunitas

    Bahasan berikutnya setelah pengertian biaya oportunitas adalah bagaimana biaya ini dapat berfungsi atau berperan nantinya. Simak melalui poin-poin berikut ini.

    • Mendorong perhitungan biaya modal untuk berbisnis. Biaya oportunitas akan memberi kesempatan dalam menimbang sesuatu dengan matang.
    • Memudahkan dalam penentuan skala prioritas saat berbisnis. Prioritas adalah hal penting yang diperlukan dalam meminimalisir risiko kerugian.
    • Mendorong penghematan kas usaha. Biaya oportunitas dapat mendorong seseorang untuk memilih kesempatan yang lebih krusial tetapi juga menguntungkan.
    • Menjadi alternatif pilihan paling baik untuk usaha atau bisnis seseorang dalam menentukan keputusan atau anggaran yang berhubungan dengan keberlangsungan bisnis tersebut di masa depan.

    Manfaat Memahami Pengertian Biaya Oportunitas dalam Berbisnis

    Manfaat-Memahami-Pengertian-Biaya-Oportunitas-dalam-Berbisnis

    Ketika sudah memahami bahwa pengertian biaya oportunitas adalah biaya yang dikeluarkan sesudah melewatkan satu kesempatan, maka manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan biaya ini adalah sebagai berikut.

    • Memberikan peluang dalam menjalankan usaha atau bisnis dengan risiko minimum, tetapi dengan prospek yang lebih menjanjikan.
    • Memudahkan perhitungan rincian modal yang diperlukan saat memulai bisnis.
    • Membantu dalam penentuan prioritas dalam berbisnis, sebab pebisnis dapat membandingkan kemungkinan keuntungan yang dapat diperoleh.
    • Membantu menekan pengeluaran yang kurang penting, sebab masih mendapat pengaruh dari keberadaan skala prioritas yang telah disusun.

    Contoh Biaya Oportunitas

    Contoh-Biaya-Oportunitas

    Untuk lebih memudahkan dalam memahami bagaimana aplikasi biaya oportunitas dalam sehari-hari, beberapa contoh opportunity cost adalah sebagai berikut.

    1. Biaya Oportunitas untuk Digunakan dan Disewakan

    Budi memiliki seunit ruko yang terletak di daerah produktif untuk menjadi ladang berusaha. Ia hendak menjadikan ruko itu gudang untuk stok produk sebab usaha ritelnya sedang berkembang. Namun, mendadak ada yang ingin menyewa ruko itu dengan harga 50 juta per tahun.

    Saat Budi memilih untuk menyewakannya, dia akan memperoleh penghasilan sebanyak 35 juta setiap tahun. Tetapi, dia telah melewatkan peluang untuk mendapat penghasilan dari perkembangan bisnisnya dan harus mencari bangunan lain untuk dijadikan gudang.

    Seperti itulah kemunculan biaya oportunitas. Ketika Budi terbatas dalam sumber daya berupa ruko atau gedung, ia harus memilih peluang lain dan melewatkan peluang yang ada.

    2. Biaya Oportunitas untuk Pemanfaatan Waktu

    Andi adalah seseorang yang baru saja tamat SMA dan memperoleh info tentang lowongan kerja bergaji tiga juta per bulan. Di samping itu, dia juga menjadi beswan sebuah beasiswa di jurusan ekonomi untuk mahasiswa sarjana (S1).

    Pengertian biaya oportunitas adalah hal yang muncul di sini, karena Andi memiliki keterbatasan waktu. Ia harus memilih apakah harus kuliah dengan harapan memperoleh gaji lebih besar sebagai lulusan sarjana, atau bekerja saja dengan gaji tiga juta per bulan?

    Dapat dilihat bahwa pada dasarnya, biaya oportunitas akan memberi keuntungan lebih jika dipertimbangkan dengan matang. Bila berbicara soal biaya atau uang, pilihlah yang terendah, atau biasa disebut dengan biaya alternatif.

    Tetapi jika berbicara soal biaya produksi, maka pilihlah yang produksinya paling tinggi. Sederhananya, pilih kesempatan yang paling diperlukan tetapi sekaligus memilih opsi dengan manfaat paling besar. Dengan ini, biaya oportunitas akan meminimalisir adanya risiko kerugian yang terlalu besar.

    Memahami pengertian biaya oportunitas adalah hal penting sebab pertimbangan juga harus ditentukan dengan matang. Bila keputusan telah ditentukan, maka seharusnya risiko kerugian dapat dihindari sebab kesempatan yang dipilih adalah kesempatan yang berbuah paling baik.

  • Pengertian BUMS, Jenis, Tujuan, dan Fungsinya

    Pengertian BUMS, Jenis, Tujuan, dan Fungsinya

    Dalam ranah perekonomian, tidak asing lagi dengan pengertian BUMS yang merupakan singkatan dari Badan Usaha Milik Swasta. Badan ini dapat bekerja sama dengan BUMN dalam urusannya terkait dengan perekonomian negara.

    Seperti halnya perusahaan, BUMS juga terbagi menjadi beberapa jenis, beserta tujuan dan fungsi berdirinya. Bagaimana penjelasan yang akan menjawab hal-hal itu?

    Apa Itu BUMS?

    Apa Itu BUMS

    Badan Usaha Milik Swasta pada dasarnya adalah salah satu jenis badan usaha dengan hampir seluruh modalnya dimiliki oleh pihak non-pemerintahan atau swasta. Dari definisi BUMS itu, dapat dilihat bahwa tujuannya adalah memperoleh keuntungan sekaligus pengembangan usaha dan modal.

    Hal ini mendukung program pemerintah dalam menyerap tenaga kerja. Walau non-pemerintah, badan ini tetap bertanggung jawab dalam mengikuti aturan yang ditentukan oleh pemerintah. Apabila ada badan yang tidak mampu atau tidak mau mengikuti, maka izin usahanya akan dicabut.

    Di samping itu, terdapat sejumlah bidang yang dapat diberi kepada BUMS atau pihak swasta, di antaranya adalah bidang yang berurusan dengan pengelolaan sumber daya ekonomi yang sifatnya tidak vital dan strategis, atau dianggap tidak berpengaruh terhadap kepentingan banyak orang.

    Beberapa Badan Usaha Milik Swasta yang beroperasi di Indonesia dapat berupa sektor industri, sektor kesehatan, sektor transportasi, sektor perdagangan, dan sektor-sektor lain.

    Jenis-Jenis BUMS

    Dari definisi BUMS telah dijelaskan, terdapat banyak sekali BUMS yang bergerak di banyak sektor di negara ini. Secara khusus, BUMS terbagi menjadi tiga jenis yang penjelasannya dapat disimak pada tulisan di bawah ini.

    1. BUMS Nasional

    BUMS Nasional

    BUMS ini kerap disebut sebagai perusahaan swasta nasional. Badan ini adalah perusahaan dengan modal usaha yang berasal dari pihak masyarakat lokal atau dalam negeri. Pada dasarnya, BUMS adalah perusahaan perseorangan yang isinya adalah pelaku usaha kecil atau badan usaha perseorangan.

    Contoh BUMS ini adalah firma. Pengertian BUMS firma adalah badan yang didirikan oleh dua orang atau lebih, dapat pula persekutuan komanditer atau CV yang umumnya dibangun oleh banyak orang sebagai partner aktif maupun pasif.

    Di samping itu, BUMS dengan ukuran terbesar adalah PT (Perseroan Terbatas). Saat suatu BUMS dapat menjadi PT, maka kemungkinan perusahaan untuk memperoleh modal dari luar perusahaan menjadi lebih besar.

    2. BUMS Asing

    BUMS Asing

    Perusahaan swasta asing dapat pula disebut BUMS. Badan ini memiliki modal usaha dari pihak luar negeri atau warga negara asing.

    Di Indonesia, beberapa BUMS asing dari AS, Tiongkok, Jepang, Korea, dan sebagainya. Untuk itu, pihak asing harus menanamkan modal untuk menerapkan badannya di Indonesia.

    3. BUMS Campuran

    BUMS Campuran

    Persis seperti namanya, BUMS campuran adalah badan perpaduan dari pihak dalam negeri dan pihak asing atau luar negeri.

    BUMS ini adalah suatu wujud korporasi perusahaan dengan modal usaha yang sebagian besar adalah kerja sama antarpengusaha nasional dan luar negeri.

    Tujuan BUMS

    Tujuan BUMS

    Setelah memahami pengertian BUMS, bagian ini akan membahas mengenai tujuan BUMS itu didirikan. Berikut ini adalah beberapa tujuan sebelum suatu Badan Usaha Milik Swasta tersebut dibangun.

    1. Mendorong Peningkatan Pendapatan Negara

    Suatu perusahaan swasta berkewajiban dalam menyerahkan pajak untuk negara. Hal ini dapat menjadi strategi pemerintah dalam mendapatkan pemasukan dari masyarakat dan akan disalurkan kembali untuk memenuhi kepentingan masyarakat.

    Walau sejak awal tujuan atau orientasinya adalah memperoleh keuntungan secara maksimal, BUMS tetap harus bertujuan dalam mendukung perkembangan ekonomi di Indonesia. Makin besar badannya, maka dana yang masuk ke negara juga makin meningkat.

    2. Memperluas Lapangan Kerja

    Berdasarkan hasil pengamatan, angka pengangguran di Indonesia cukup merisaukan. Hadirnya BUMS terbukti berhasil menjawab masalah kebutuhan lapangan kerja. Seperti poin sebelumnya, makin besar dan berkembang badannya, maka makin banyak pula tenaga kerja yang diperlukan.

    3. Mendorong Peningkatan Pendapatan Devisa Negara

    Karena produksi dari dalam negeri meningkat, maka negara juga berpeluang dalam menaikkan pemasukan lewat devisa. Hal ini bisa diterapkan sebab badan swasta dapat melaksanakan aktivitas impor dan ekspor dalam jumlah besar.

    4. Meningkatkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Rakyat

    Seperti pengertian BUMS sendiri, badan ini dikenal sebagai perusahaan yang selalu berusaha tumbuh dan berkembang. Karena produksi dalam negeri meningkat, BUMS dapat menghasilkan pengaruh yang signifikan untuk memberi kemakmuran dan kesejahteraan kepada masyarakat.

    Fungsi BUMS

    Fungsi BUMS

    Tujuan didirikannya BUMS akan sejalan dengan fungsi dan peran BUMS itu setelah berdiri kelak. Beberapa fungsi dan peran BUMS dalam suatu negara di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Bekerja Sama dengan BUMN

    BUMS bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat bekerja sama dalam menghasilkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Misalnya, upaya dalam meningkatkan kualitas SDM dari para pelaku UMKM, pihak BUMS dan BUMN dapat bekerja sama dalam melaksanakan pelatihan untuk mereka.

    2. Menyediakan Produksi Nasional

    Berikutnya, Badan Usaha Milik Swasta dapat pula membantu pemerintah dalam hal pemenuhan ketersediaan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan, terkhusus dalam bidang pangan. Beberapa kebutuhan tersebut antara lain adalah beras, tepung, dan jenis kebutuhan pokok lain.

    Hal ini nantinya dapat menghasilkan dampak positif terhadap kebutuhan masyarakat yang stabil jika BUMN memberi izin kepada badan swasta dalam hal pengelolaan sumber daya di bidang kebutuhan pokok seperti sektor pangan.

    3. Membuka Lapangan Kerja

    Selanjutnya adalah perwujudan dari tujuan BUMS, di mana dapat membantu pemerintah dalam hal penyerapan tenaga kerja dari rakyat. Masyarakat sangat membutuhkan lapangan pekerjaan dari masa ke masa, sebab bekerja menjadi cara utama dalam menjaga kestabilan ekonomi.

    Di samping itu, lapangan kerja dari BUMS pun dapat memberi pengaruh positif yang sangat besar dalam meningkatkan situasi ekonomi di Indonesia. Apalagi, jika BUMS tersebut tidak hanya berdiri di pusat, melainkan punya cabang di daerah-daerah pinggiran.

    4. Menambah Kas Negara

    Selanjutnya, seperti pengertian BUMS dalam perekonomian, keberadaan badan swasta bisa menjadi salah satu sumber pemasukan rutin untuk negara. Karena makin besar pendapat suatu perusahaan, maka makin besar juga tanggungan pajak yang akan disetor kepada negara.

    Melihat dari pengertian BUMS sekali lagi, perbedaan paling mencolok jika dibandingkan dengan BUMN adalah pihak yang memegang modal, yakni BUMS dipegang oleh badan swasta.

    Seperti BUMN juga, BUMS juga punya tujuan dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Indonesia.

  • Pengertian Dropship / Dropshipper : Sistem Kerja dan Cara Berbisnis

    Pengertian Dropship / Dropshipper : Sistem Kerja dan Cara Berbisnis

    Memiliki bisnis sendiri merupakan salah satu impian yang sangat diinginkan oleh masyarakat saat ini. Berbisnis memiliki beberapa cara, salah satunya adalah bisnis dengan sistem dropship. Pengertian dropship hampir sama dengan bisnis lainnya, yang membedakan adalah barang yang akan dijual.

    Berbisnis dengan menggunakan sistem dropship harus memiliki wawasan yang cukup tentang sistem dropship sendiri. Mulai dari pengertian dropship hingga bagaimana memasarkan produk dengan sistem ini. Untuk itu, artikel ini akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang sedang marak saat ini, yaitu dropship secara menyeluruh.

    Pengertian Dropship

    Pengertian-Dropship

    Arti kata Dropship adalah salah satu jenis bisnis dimana seseorang mempromosikan sebuah produk tanpa harus menyimpan seluruh barang yang akan dijual tersebut. Produk yang telah dipromosikan tetap berada di penyedia produk tersebut.

    Pengertian dropship menurut ahli yaitu Derry Iswidharmanjaya, sistem penjualan dropship ini menghubungkan tiga pihak, yakni produsen atau supplier, pembeli dan dropshipper atau orang yang melakukan bisnis dropship ini. Ketiga pihak tersebut saling berhubungan dan memiliki peran masing masing.

    Maka sistem dropship merupakan teknik penjualan yang menghubungkan produsen atau supplier dengan pembeli secara tidak langsung. Dalam hal ini, dropshipper merupakan pihak ketiga dari teknik penjualan ini.

    Seorang dropshipper dapat menjual berbagai macam jenis barang yang disediakan oleh produsen, mulai dari pakaian, makanan hingga peralatan rumah tangga. hal tersebut terjadi karena seorang dropshipper dapat mengambil barang dari beberapa produsen yang berbeda.

    Sistem Kerja Dropship

    Sistem-Kerja-Dropship

    Sistem dropship ini dapat dilakukan dengan segala cara, baik secara online, offline ataupun keduanya. Yang dibutuhkan saat akan mencoba sistem ini adalah memiliki relasi yang kuat dan juga jaringan internet yang memadai.

    Karena tidak memiliki barang secara fisik, maka seorang dropshipper harus memiliki foto dari setiap produk yang dijual. Jika ingin memasarkan produk dengan menggunakan sistem offline, bisa memasarkan produk dengan menawarkan secara langsung kepada relasi yang dimiliki dropshipper.

    Jika menjual produk dengan cara online, dapat dipasarkan melalui seluruh media sosial yang dimiliki oleh dropshipper, atau melalui e-commerce yang ada saat ini. Berbisnis dropship secara online bisa menciptakan peluang terjual yang lebih besar daripada menjual secara offline. 

    Sistem kerja dari bisnis ini adalah seorang dropshipper memasarkan produk tersebut, kemudian jika ada orang yang membeli produk tersebut, dropshipper baru akan memesan produk tersebut dan langsung dikirimkan pada pembeli tersebut.

    Untuk harga produk yang dipasarkan, dropshipper mencantumkan harga sesuai dengan keinginan sendiri. Yang kemudian selisih antara harga asli dengan harga yang dicantumkan tersebut menjadi laba dari penjualan produk tersebut.

    Karena menjadi pihak penghubung, dropshipper harus menjaga komunikasi antara pembeli dan produsen. Dropshipper harus mengetahui informasi mengenai produk tersebut, seperti jumlah stok produk, hingga kualitas dari produk.

    Jika ada pembeli yang komplain atau terjadi kesalahan produk, seorang dropshipper harus menerima kritikan tersebut

    Keuntungan dan resiko Dropship

    Setelah mengetahui pengertian dropship dan sistem kerja dropship, perlu diketahui dropship memiliki keuntungan dan resiko saat dijalankan.

    Keuntungan Dropship

    Keuntungan-Dropship

    Berikut beberapa Keuntungan dari bisnis dengan sistem Dropship

    1. Membutuhkan biaya yang lebih sedikit. Dropship tidak membutuhkan modal yang tidak banyak dan bahkan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Ada beberapa produsen dropship yang mematok harga awal untuk dropshipper, kemudian diberikan detail dari produk yang dijual.
    2. Tidak membutuhkan ruang lebih karena dropship tidak menyimpan barang yang dijual.
    3. Barang yang dijual oleh dropship bisa lebih bervariasi karena bisa mengambil dari berbagai supplier. Dan ada beberapa supplier  yang juga menjual berbagai macam barang.
    4. Memiliki sifat fleksibel karena karena bisa memilih waktu sendiri saat jualan, dan bisa dilakukan dimanapun dropshipper berada.

    Resiko Dropship

    Resiko-Dropship

    Berikut beberapa resiko yag harus diketahui sebelum memulai bisnis dropship.

    1. Dropshipper tidak mengetahui keadaan produk secara langsung, dan tidak mengetahui jumlah produk secara langsung. Dropshipper harus selalu memastikan ketersediaan produk ke supplier.
    2. Tanggung Jawab yang lebih tinggi karena memiliki resiko komplain yang lebih tinggi. Dropshipper harus memastikan antara supplier dengan pembeli tidak ada masalah.
    3. Mengambil keuntungan yang lebih sedikit karena tidak bisa mematok harga yang sangat tinggi dibandingkan supplier.

    Tahapan berbisnis Dropship

    Tahapan-berbisnis-Dropship

    Agar dropship berjalan lancar, berikut beberapa tahap yang dapat dilakukan saat akan memulai bisnis dropship.

    Analisis Target Pasar

    Yang harus dilakukan pertama kali adalah amati kebutuhan dari calon pembeli. Pilih produk yang dibutuhkan oleh calon pembeli tersebut.

    Memilih Supplier

    Pilih supplier yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Selain itu ada beberapa hal lain yang harus dipertimbangkan agar meminimalisir komplain dari pelanggan yaitu

    1. Pastikan supplier menyediakan sistem dropship 
    2. Pilih supplier dengan kualitas produk yang bagus
    3. Pilih supplier yang cepat merespon
    4. Pilih supplier yang cepat dalam pengiriman

    Pilih Platform Jualan

    Tahap selanjutnya adalah menentukan tempat yang sesuai untuk menjual produk. Bisa menggunakan media sosial pribadi, atau melalui platform e-commerce yang ada saat ini. Bisa juga membuat website sendiri untuk berjualan.

    Buat Marketing Yang Sesuai

    Setelah itu buat teknik marketing yang sesuai untuk memasarkan produk tersebut. Gunakan teknik marketing yang membuat produk lebih dikenal target pasar secara luas. Sesuaikan juga dengan media yang digunakan untuk berjualan.

    Evaluasi Bisnis

    Jangan lupa untuk mengevaluasi jalannya bisnis apa saja yang perlu diperbaiki dan inovasi apa yang bisa diberikan. Lakukan evaluasi secara berkala.

    Dari pengertian dropship hingga tahapan dropship tersebut, untuk menjalankan dropship harus memperhatikan setiap elemen yang telah dijelaskan agar bisnis dropship yang dijalankan berjalan dengan lancar.

  • Pengertian Deflasi, Faktor, Jenis, Dampak, dan Contohnya

    Pengertian Deflasi, Faktor, Jenis, Dampak, dan Contohnya

    Sektor perekonomian di suatu negara terkadang mengalami berbagai permasalahan. Salah satu contoh permasalahan di sektor atau bidang perekonomian adalah terjadinya deflasi. Apa yang dimaksud dengan pengertian deflasi?

    Apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan tersebut?Bagaimana dampak terjadinya deflasi di suatu negara?

    Jawaban dan penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dibahas melalui artikel ini. Jadi, pastikan untuk membaca artikel ini hingga selesai agar mendapat informasi lebih lengkap tentang deflasi!

    Pengertian Deflasi

    Pengertian-Deflasi

    Apa yang dimaksud dengan deflasi? Deflasi merupakan sebuah istilah yang sering kali didengar ketika membahas tentang bidang atau sektor perekonomian. Pengertian dari deflasi dikemukakan oleh beberapa ahli dan terdapat juga di dalam KBBI.

    1. Pengertian Deflasi menurut Para Ahli

    Stacia E.H Sitohang pernah mengemukakan pendapatnya tentang istilah deflasi. Menurut beliau, deflasi merupakan kondisi dimana harga dari sebuah barang mengalami penurunan. Kondisi ini tentu saja berbeda dan berkebalikan dengan inflasi.

    2. Deflasi menurut KBBI

    Di dalam KBBI, deflasi merupakan suatu keadaan menambah nilai mata uang. Hal tersebut dilakukan dengan pengurangan jumlah uang kertas beredar. Tujuannya untuk mengembalikan daya beli uang yang nilainya menurun.

    Beberapa gejala perekonomian yang terjadi akibat kondisi tersebut adalah penurunan produksi, rendahnya daya beli masyarakat, lapangan kerja berkurang, dan lain sebagainya.

    3. Pengertian Deflasi secara Umum

    Deflasi adalah suatu keadaan menurunnya harga barang-barang maupun jasa dalam jangka waktu tertentu secara bersamaan karena jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu sedikit.

    Jika deflasi terus menerus terjadi, maka para produsen akan mengalami banyak kerugian. Selain itu, deflasi juga dapa menyebabkan kekacauan di sektor perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, deflasi harus segera diatas dengan berbagai cara maupun kebijakan.

    Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Deflasi

    Apa penyebab dari deflasi? Deflasi dapat terjadi di suatu negara karena beberapa faktor penyebab. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya deflasi di suatu negara, yaitu:

    1. Uang yang Beredar di Masyarakat Menurun atau Sedikit

    Uang-yang-Beredar-di-Masyarakat-Menurun-atau-Sedikit

    Faktor penyebab pertama terjadinya deflasi adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit atau mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Hal ini dapat terjadi karena suku bunga bank tinggi, sehingga masyarakat lebih tertarik untuk menabung di bank.

    2. Permintaan Terhadap Produk Menurun

    Permintaan-Terhadap-Produk-Menurun

    Deflasi juga dapat terjadi karena penurunan permintaan terhadap produk atau barang. Sementara, produksi barang tersebut terus meningkat. Akibatnya, produk tersedia dalam jumlah yang banyak, sedangkan permintaannya menurun.

    Kondisi tersebut juga menyebabkan produsen menurunkan harga jual produk tersebut. Harga produk tersebut pun menurun drastis di pasaran.

    3. Terlalu Banyak Hasil Produksi yang Sama

    Terlalu-Banyak-Hasil-Produksi-yang-Sama

    Faktor penyebab lain terjadinya deflasi adalah terlalu banyak produk yang sama di pasaran. Hal ini menyebabkan lebih banyaknya penawaran daripada permintaan. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk yang sama juga akan berlomba-lomba menurunkan harga jual produk.

    4. Peraturan Bank Sentral

    Peraturan-Bank-Sentral

    Bank Sentral suatu negara juga turut berperan terhadap terjadinya deflasi. Kebijakan menetapkan suku bunga dana parameter lainnya akan membuat biaya dan persediaan uang terpengaruh. Kebijakan yang kurang tepat dapat memicu terjadinya deflasi.

    Jenis-jenis Deflasi

    Jenis-jenis-Deflasi

    Jenis-jenis deflasi secara umum dibedakan menjadi dua yaitu deflasi strategis dan deflasi sirkulasi. Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis deflasi tersebut, yaitu:

    1. Deflasi Strategis

    Deflasi strategis merupakan jenis deflasi yang terjadi karena kebijakan yang diambil oleh pemerintah melalui Bank Sentral untuk menurunkan tingkat suku bunga. Akibat penurunan tersebut, banyak orang yang lebih tertarik menabung di bank agar mendapatkan bunga tinggi.

    Kondisi ini tentu saja mengakibatkan penurunan jumlah uang yang beredar di masyarakat, sehingga harga barang-barang pun terus menurun. Deflasi strategis yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

    2. Deflasi Sirkulasi

    Apa yang dimaksud deflasi sirkulasi? Deflasi sirkulasi merupakan jenis deflasi yang terjadi karena kemunduran perekonomian. Penyebabnya adalah daya produksi dan konsumsi atau permintaan konsumen tidak seimbang, sehingga harga barang-barang juga akan menurun.

    Daya produksi yang tinggi membuat jumlah barang yang diproduksi berlebihan, akibatnya harga barang tersebut menurun secara signifikan. 

    Dampak Terjadinya Deflasi

    Deflasi yang terjadi di suatu negara tentu saja akan menimbulkan berbagai dampak, baik itu dampak positif maupun negatif. Berikut ini beberapa dampak deflasi, yaitu:

    1. Dampak Negatif

    Dampak-Negatif

    Deflasi dinilai menimbulkan banyak dampak negatif bagi suatu negara, yaitu:

    1. Terjadi PHK dalam skala besar, sehingga pengangguran pun meningkat.
    2. Banyak bisnis atau perusahaan yang mengalami penurunan pendapatan karena harga jual barang yang menurun.
    3. Pemilik usaha mengalami berbagai permasalahan finansial.
    4. Pendapatan negara mengalami penurunan karena tarikan pajak juga menurun akibat pendapatan masyarakat yang menurun.
    5. Perekonomian mengalami resesi bahkan kemerosotan.
    6. Para investor akan menarik modalnya karena kegiatan jual beli juga mengalami penurunan.
    7. Produksi barang juga akan semakin menurun karena kekurangan tenaga kerja dan modal.

    2. Dampak Positif

    Dampak-Positif

    Selain memiliki dampak negatif, ternyata deflasi juga dapat menyebabkan beberapa dampak positif, seperti:

    1. Masyarakat mendapatkan kesempatan untuk membeli barang-barang murah.
    2. Masyarakat terbiasa hidup hemat.
    3. Nilai mata uang rupiah akan semakin kuat.
    4. Munculnya sikap kesadaran akan pentingnya menabung.

    Contoh-contoh Deflasi yang Terjadi di Suatu Negara

    Contoh-contoh-Deflasi-yang-Terjadi-di-Suatu-Negara

    Deflasi pernah dialami oleh beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Berikut ini beberapa contoh deflasi yang pernah terjadi, yaitu:

    1. Pada taun 2008, harga minyak mentah di Rumania menurun karena produksinya berlebihan.
    2. Pada tahun 2019, Indonesia mengalami deflasi sehingga harga komoditas makanan dan aneka bumbu mengalami penurunan.
    3. Perluasan revolusi industri dunia pada akhir abad ke-19.

    Pengertian deflasi adalah suatu keadaan menurunnya harga barang-barang di waktu tertentu secara bersamaan karena jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu sedikit dan berbagai faktor penyebab lainnya. Deflasi tentu saja menimbulkan banyak dampak negatif bagi perekonomian negara.