Pengertian Agresi Militer, Dampak, dan yang Terjadi di Indonesia

Seringkali kita mendengar kata agresi militer, tetapi apakah yang dimaksud dengan agresi militer itu? Uraian di bawah ini adalah penjelasan mengenai pengertian agresi militer, peristiwa agresi militer yang terjadi di Indonesia beserta dampaknya terhadap NKRI.

Agresi militer yang banyak diketahui oleh masyarakat adalah agresi militer Belanda 1 yang terjadi tidak jauh dari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peristiwa yang dilatarbelakangi oleh Perjanjian Linggarjati tersebut kemudian menjadi penanda diakuinya Indonesia di kancah internasional.

Pengertian Agresi Militer dan Penjelasannya

Pengertian-Agresi-Militer-dan-Penjelasannya

Kata agresi dapat diartikan sebagai suatu penyerangan sebuah negara terhadap negara lain yang merusak serta membahayakan objek negara tersebut. Agresi dapat juga diartikan sebagai tindakan yang direncanakan dengan maksud dan tujuan tertentu.

Sedangkan pengertian agresi militer adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh suatu negara kepada negara lain dengan melakukan penyerangan ke suatu wilayah tertentu yang bertujuan untuk merebut kedaulatan atau kesejahteraan negara tersebut menggunakan kekuatan militer.

Tindakan agresi militer dapat berupa blokade jalan utama, gencatan senjata dan penyerangan yang menyakiti fisik maupun non fisik (berupa serangan terhadap mental/psikis).

Agresi Militer yang Terjadi di Indonesia

Agresi-Militer-yang-Terjadi-di-Indonesia

Salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Indonesia adalah terjadinya agresi militer Belanda yang dilatarbelakangi Perjanjian Linggarjati yang dilanggar oleh Belanda dan terjadi pada 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947 yang beroperasi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Meski telah melaksanakan proklamasi kemerdekan yang berarti Indonesia sudah menjadi negara yang berdaulat, Belanda tetap teguh untuk meneruskan isi pidato Ratu Wilhelmina untuk membuat persemakmuran antara Pemerintahan Belanda dan Hindia (Indonesia) di bawah naungan Pemerintahan Belanda.

Agresi Militer Belanda 1

Hal tersebut pada akhirnya memicu terjadinya agresi militer Belanda 1 yang memiliki tiga tujuan, diantaranya:

  1. Tujuan politik: menghapus Indonesia secara de facto dengan cara mengepung ibu kota Indonesia dan menghilangkannya dari peta.
  2. Tujuan ekonomi: merebut dan menguasai daerah yang banyak menghasilkan bahan pangan, produk ekspor serta pertambangan.
  3. Tujuan militer: menghancurkan TNI (Tentara Nasional Indonesia).

Agresi militer yang disebut Belanda sebagai Aksi Polisionil ini dipimpin oleh Gubernur Jendral Van Mook.  Ia mengeluarkan ultimatum agar Indonesia menarik mundur pasukannya sejauh 10 km dari garis demarkasi yang tentu saja ditolak oleh pihak Indonesia.

Selain itu, Van Mook juga yang dengan lantang menyatakan bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan Perjanjian Linggarjati, mengabaikan seruan dunia internasional untuk menaati isi Perjanjian Linggarjati dan menghentikan pertikaian dengan Indonesia.

Setelah pernyataan dari Van Mook itu, Belanda mulai melakukan serangan secara mendadak menggunakan kekuatan militer dengan perlengkapan modern.

Serangan cepat yang tidak bisa ditangani oleh pihak Indonesia tersebut membuat Belanda dengan mudah menduduki beberapa wilayah di Jawa dan Sumatera. Beberapa diplomat Indonesia yang berada di ibu kota juga banyak yang ditangkap Belanda.

Gerakan agresi militer Belanda 1 kemudian menuai kecaman dari banyak negara termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Sebagian besar negara yang memberi kecaman tersebut merasa kecewa serta khawatir akan terjadi persekutuan yang berkepanjangan dan berimbas pada kekacauan politik, militer maupun ekonomi.

Konflik yang Berlarut-larut Membawa Agresi Militer Belanda Hingga ke PBB

Meski begitu, tetap terdapat beberapa negara yang berusaha membuat pengaruh di Indonesia yang mendapat dukungan dari Belanda berupa sebuah surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB dengan isi surat antara lain:

  1. Tuduhan Belanda bahwasannya Indonesia tidak sanggup melaksanakan Perjanjian Linggarjati.
  2. Tentara Indonesia melanggar gencatan senjata terjadi pada 14 Oktober 1946 dan pemerintah Indonesia tidak menyangkal pelanggaran tersebut.
  3. Terjadi penyerbuan terhadap Belanda di garis demarkasi dan penyerbuan ke Indonesia Timur serta Kalimantan Barat.
  4. Terjadinya pemusnahan banyak alat berharga.
  5. Terjadinya blokade ekonomi yang berakibat pada kelaparan.
  6. Terdapat tawanan Belanda di daerah Indonesia yang belum dilepaskan oleh pihak RI.
  7. Terdapat gerakan propaganda perang yang dibesar-besarkan oleh radio Indonesia berpusat di Yogyakarta.

Melalui surat tersebut, Belanda mengklaim bahwa Indonesia banyak melakukan kejahatan dan tidak bisa diajak bekerja sama untuk menjaga ketertiban sehingga perlu dihukum dengan menggunakan Aksi Polisionil.

Dunia internasional pada akhirnya tidak bisa menerima argumentasi yang disampaikan dan juga tidak bisa menerima aksi Belanda yang telah mengerahkan kekuatan militer secara besar-besaran untuk agresi militer di Indonesia.

Pada tanggal 31 Juli 1947, Indonesia juga menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB yang berisi permintaan bantuan agar Dewan Keamanan bergerak mengatasi persekutuan antara Indonesia dan Belanda.

Atas inisiatif yang dilakukan oleh Australia dan India, perkara agresi militer tersebut akhirnya berhasil dibawa ke Dewan Keamanan PBB. Setelah melalui perdebatan yang sengit dan panjang, Dewan Keamanan PBB memutuskan bahwa pertikaian tersebut harus segera dihentikan.

Hal tersebut membuat Belanda terpaksa harus menaati PBB agar tidak terkena sanksi. Sehingga pada tanggal 5 Agustus 1947, Agresi Militer Belanda 1 dapat dihentikan dan penyelesaian masalah dilanjutkan melalui meja perundingan.

Dampak Agresi Militer di Indonesia

Dampak-Agresi-Militer-di-Indonesia

Agresi militer ini tentunya membawa beberapa dampak khususnya bagi Indonesia sebagai pihak yang diserang. Beberapa dampak tersebut diantaranya:

Dampak Negatif

  1. Agresi melemahkan kekuatan militer Indonesia.
  2. Berpengaruh terhadap ekonomi negara.
  3. Wilayah Indonesia yang semula luas menjadi lebih sempit.
  4. Berpengaruh terhadap stabilitas politik Indonesia.
  5. Menelan banyak korban dari pihak Indonesia baik tentara maupun masyarakat sipil.

Dampak Positif

  1. Dunia internasional mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia secara de jure.
  2. Indonesia mendapat banyak dukungan dan simpati dari negara-negara di dunia, sedangkan Belanda pendukungnya berkurang.
  3. Indonesia memiliki posisi semakin kuat dalam perjanjian internasional.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian agresi militer adalah tindakan yang dilakukan oleh suatu negara kepada negara lain menggunakan penyerangan ke wilayah tertentu dengan tujuan untuk merebut kedaulatan atau kesejahteraan negara tersebut melalui kekuatan militer.

Leave a Comment