Pengertian Inset Pada Peta, Kegunaan, dan Jenis-jenisnya

Sebuah peta dapat disebut sempurna apabila terdapat elemen-elemen yang menyusunnya secara lengkap, salah satunya adalah inset. Berikut ini adalah pengertian inset pada peta beserta kegunaan dan jenis-jenisnya.

Peta sendiri adalah sesuatu yang menggambarkan permukaan bumi sebagai bidang datar serta menggambarkan kenampakan suatu wilayah atau daerah tertentu dengan berbagai keterangannya. Peta memuat banyak  komponen yang akan membantu memperjelas informasi yang akan diberikan.

Pengertian Inset Pada Peta

Pengertian-Inset-Pada-Peta

Inset atau bisa disebut juga dengan peta sisipan adalah sebuah peta dengan ukuran lebih kecil yang ditampilkan pada halaman yang sama dengan peta utama. Umumnya, inset peta ditampilkan dalam skala yang lebih besar (area yang lebih kecil) daripada peta utama.

Inset peta yang efektif dibuat dengan mengikuti desain yang sama seperti peta utama meskipun ditampilkan dalam bingkai yang lebih kecil. Inset peta yang baik harus menggunakan warna dan teks yang serupa dengan peta utama untuk memberi kesan mereka bagian dari satu sama lain.

Skala harus ditunjukkan dengan jelas pada inset peta jika tidak sama dengan peta utama. Jika inset peta tidak berorientasi Utara, maka harus menggunakan penunjuk arah dengan jelas seperti penggunaaan anak panah.

Inset juga harus ditempatkan jauh dari pusat informasi pada peta utama tetapi tetap di lokasi yang dimana pemirsa akan dapat melihatnya dengan mudah dan mengenali bahwa itu bukan bagian dari peta utama.

Cara paling umum untuk membedakan ini adalah melalui bingkai batas di sekitar area yang diinginkan pada peta utama atau melalui penjelasan teks pada inset peta itu sendiri.

Inset peta adalah salah satu elemen yang wajib ada dalam pembuatan sebuah peta, tetapi jika digunakan secara berlebihan, maka akan membuat tampilan berantakan dan desainnya tidak akan tampak menyatu.

Kegunaan Inset dalam Kartografi

Kegunaan-Inset-dalam-Kartografi

Inset digunakan oleh kartografer untuk menyoroti informasi yang sulit dipahami pada peta utama. Informasi yang disorot ini dapat mencakup simbol-simbol atau tempat-tempat yang menjadi tujuan dibuatnya peta.

Seringkali, inset digunakan sebagai peta penanda yang menunjukkan area peta utama dalam lokasi geografis yang lebih luas. Inset peta juga dapat digunakan untuk menunjukkan detail area tertentu yang menjadi fokus utama pada sebuah peta.

Selain beberapa di atas, inset peta juga memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Memfokuskan pada area tertentu dengan skala yang lebih besar dan secara lebih rinci.
  • Menampilkan lokasi peta utama dalam lokasi geografis yang jauh lebih luas.
  • Menampilkan informasi yang berbeda dari area yang sama dengan peta utama untuk memudahkan perbandingan.
  • Menampilkan informasi yang sama untuk lokasi terkait yang tidak dapat dimasukkan ke dalam peta yang sama (misalnya peta sisipan Alaska dan Hawaii pada peta Amerika Serikat).

Jenis-jenis Inset Pada Peta

Jenis-jenis-Inset-Pada-Peta

Terdapat beberapa jenis inset peta yang masing-masing memiliki tujuan berbeda, yaitu:

1. Inset peta yang berfungsi untuk menunjukkan lokasi relatif peta utama

Pengertian Inset peta ini adalah jenis inset yang paling banyak ditemui dalam peta-peta. Inset peta ini menunjukkan lokasi area peta utama terhadap daerah-daerah lain di sekitarnya.

Misal, pada peta Provinsi Jawa Timur, inset ini menunjukkan lokasi Provinsi Jawa Timur beserta provinsi-provinsi lain di sekitarnya. Inset peta jenis ini memiliki skala yang lebih kecil daripada skala pada peta utamanya.

2. Inset peta yang berfungsi untuk memperjelas suatu lokasi di peta utama

Inset peta ini merupakan jenis inset yang menjadi kebalikan dari inset jenis sebelumnya, yaitu dengan mengambil secuil area pada peta utama lalu menampilkannya menggunakan skala yang lebih besar. Tujuan penggunaan inset peta jenis ini adalah agar informasi pada area yang terpilih dapat lebih jelas.

Umumnya, inset peta jenis ini digunakan apabila terdapat banyak informasi di area tertentu pada peta utama sehingga peta akan nampak terlalu ramai. Daerah yang ramai ini kemudian diperbesar agar tampak lebih jelas informasi yang hendak disampaikan.

Selain itu, inset peta ini juga dapat digunakan untuk menonjolkan daerah-daerah yang penting atau menarik.

3. Inset peta yang berfungsi untuk menunjukkan area yang tidak masuk ke peta utama

Inset peta jenis ini dibutuhkan apabila terdapat suatu wilayah di peta utama yang lokasinya terpisah. Daripada menampilkan peta lain dengan skala yang lebih kecil untuk mengakomodasi keseluruhan wilayah, lebih baik menggunakan inset untuk menampilkan wilayah tersebut.

Contoh yang paling sering ditemui adalah peta negara Amerika Serikat, dalam peta-peta tersebut negara bagian Alaska dan Hawai selalu ditampilkan sebagai inset.

Contoh lainnya yang berada di Indonesia adalah peta Provinsi Sulawesi Utara, yang mana pulau-pulau kecil di bagian Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud ditampilkan sebagai inset.

4. Inset peta yang berfungsi untuk menampilkan informasi tematik lainnya

Kebalikan dari jenis inset peta yang pertama, inset peta jenis ini merupakan yang paling jarang ditemui. Inset peta jenis ini menampilkan daerah yang sama dengan informasi berbeda dan dibutuhkan jika terdapat informasi tematik lain yang penting serta untuk mendukung informasi di peta utama.

Sebagai contoh, untuk menunjukkan aksesibilitas suatu wilayah, dapat menggunakan peta elevasi sebagai peta utama dan peta kelerengan sebagai peta inset yang ditampilkan untuk melengkapi informasi peta utamanya.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian inset peta adalah sebuah peta dengan ukuran lebih kecil yang ditampilkan pada halaman yang sama dengan peta utama.

Umumnya, inset peta berfungsi sebagai peta penanda yang menunjukkan area peta utama dalam lokasi geografis yang lebih luas.

Leave a Comment